REKRUITMENT
DI GORONTALO
Sekarang
dan dua hari kedepannya (Senin-Rabu / 15-17 Oktober 2018) saya dan kawan-kawan akan merekrut peserta
pelatihan di wilayah Gorontalo tepatnya di wilayah kabupaten Bone Bolango untuk
saya dan Faldy sedang di wilayah Pahuwato ada Destra, Farhan dan Rahman. Ini
merupakan kali pertama saya ke Provinsi Gorontalo dan kali yang kedua ke Pulau
Sulawesi yang sebelumnya saya ke Makasar tahun 2012 kala itu ada kegiatan KKIN
Instruktur. Perjalanan penerbangan ke Provinsi Gorontalo tidak langsung
melainkan transit dahulu di Bandara Sultan Hasanudin Makasar. Saat dimakasar
ini saya jumpa dengan Pak Irwan, beliau adalah asesor yang mengakses saya saat
selesai up grading Design Grafis beberapa hari yang lalu dan beliau adalah
orang Palu. Kita tau sendiri akhir-akhir ini di Palu, Donggala dan Mamuju
sedang di landa gempa bumi serta tsunami yang memakan korban 100 orang lebih.
Saat saa tanya perihal di keluarganya di Palu, responnya biasa saja “yaa
begitu..”
Pembukaan Rekruitmen
Untuk
proses rekrut seperti yang sudah-sudah dan tidak ada kendala. Yang ada kendala
adalah saat kami ingin pulang untuk tanggal 17 hari Rabu, karena selasa malam
tiket sudah naik dua kali lipat dari harga normal. Saatitu kami binggung akan
perihal tersebut. Kami saling komunikasi dnegan teman kamiyang rekrut di
wilayah Pahuwato serta pihak BBLKI Bekasi. Hasil dari komunikasi tersebut
adalah pualangnya kamitunda satu hari yaitu tanggal 18 Oktober dan biaya hotel
kelebihan tersebut, ditanggung sendiri.
Pengarahan dan Test Tertulis
Saat
rekrutment saya berjumpa dengan Sekretris Dinas Bapak Jhoni, ..,….,.. kami
disana disambut baik sekali oleh Pihak Disnaker Kabupaten Bone Bolango dari
awal hingga akhir. Dijamu makan khas Gorontalo serta ke rumah makan dengan menu
ikan yang komplit. Saat di ajak makan bareng kami (saya dan Faldy) saling
berbincang-bincang masalah pelatihan, ketenagakerjaan dan tak lepas masalah
politik pula tentunya. Dari berbagaitopik pembicaradan tersebut, saya suka
dengan Pak Jhoni.. karena apa..? ternyata saya dan Pak sekretris dinas (Pak
Jhoni) banyak mempunyai beberapa pemikiran yang sejalan. Banyak persamann saya
dan dia, ya semoga saja apa yang kami pikirkan bersama bisa terlaksana dan Pak
Sekdis ini memang sangat menghormati tamu.
Test Interview
Adapun
pembicaraan yang sepemahaman adalah:
1. Jangan sampai kegiatan-kegiatan kerja yang sudah
dilaksanakan, ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu yang
akan menguntungan golongan-golongan tertentu pula, terkait tahun-tahun ini
merupakan tahun politik.
2. Pengurangan penggunaann tenaga asing untuk level
dasar yang dibarengi dengan
penambahantenaga kerja lokal. Begitu pula untuk
level tertentu, tetap boleh menggunakan tenaga asing tapi degan syarat ada
pendampingan dari tenaga kerja kita, sebagai kaderisasi.
3. Pembangunan infra instruktur yang saat ini sedang
digarap dan dibangga-banggakan,tidaklah tepat untuk saat ini. Masih banyak
sector lain yang harus dibenahi selain hal tersebut di atas.
Dan
masih banyak lagi yang kami bicarakan selain lupa juga terlalu banyak jika
dituliskan didalam tulisan ini.
Selain
hal tersebut diatas, kami juga sempat diantrakan jalan-jalan ke tempat obyek
wisata di sekitar sini. Adapun obyek yang kami kunjungi adalah wisata Hiu Paus
Botubarani.
Menikmati Pesona
Hiu Paus di Bone Bolango, Gorontalo
Menyebut
kata pertama "hiu" tentu saja nyali rasanya ciut. Namun di sinilah
letak kesalahpahaman orang tentang salah satu ikan besar bernama Hiu Paus.
Memiliki
nama latin Rhincodon typus atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Whale
Shark ini ternyata salah satu ikan yang ramah karena ikan ini adalah hiu
pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar.
Cucut ikan
ini mendapatkan namanya whale shark karena ukuran tubuhnya yang besar
dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis
paus.
Dan untuk
bisa menikmatinya tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, karena di Indonesia Anda
pun bisa melihat pesona keindahan ikan yang dipercaya dapat hidup hingga
berusia 70 tahun ini.
Terletak tak
jauh dari pusat kota Gorontalo, sekitar 40 menit saja Anda bisa menemukan salah
satu tempat wisata yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain yaitu bjek
wisata Hiu Paus.
Objek wisata
tersebut tepatnya berada di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Sebuah tiang yang bertuliskan Objek Wisata Hiu Paus menjadi penanda untuk
memasuki kawasan tersebut. Di sini Anda bisa melihat hiu paus dan memberinya
makan secara langsung.
© Disediakan
oleh PT Citra Multimedia Indonesia image medcom
Wisata Hiu
Paus Gorontalo.(GATRA/Adi WIjaya/re1)
Hampir tiap
tahun, Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango,
Gorontalo, mendapat kunjungan tamu penting. Bukan artis atau pejabat Ibukota,
tetapi tak lain si hiu paus atau sering disebut juga geger lintang (Rhyncodon
typus). Tak tanggung-tanggung, menurut catatan Pemda Gorontalo, hingga saat
ini setidaknya sudah ada puluhan ekor yang menampakkan diri di perairan
pantai Inengo, yang berjarak sekitar satu jam dari kota Gorontalo.
Tentu saja,
kehadiran mereka juga membuka pintu wisata bahari unik dan seru yang
dipersembahkan Gorontalo. Sejak awal perjalanan menuju wisata hiu paus,
pengunjung sudah dimanjakan dengan pemandangan yang indah perpaduan laut dan
perbukitan.
Berawal
dengan adanya tempat pengolahan ikan dan sering membuang makanan sisa ikan ke
laut yang memancing hiu paus untuk menghampiri. "Kemunculan hiu Paus
disekitar perairan ini berawal karena terpancing karena adanya sisa pengolahan
ikan dilaut," kata Fahmi Iksan, staf dinas pariwisata Gorontalo.
Untuk saat
ini pengelolaan wisata hiu paus masih dikelola masyarakat setempat. Mereka yang
bermata pencaharian nelayan, dibina untuk bisa memandu para pengunjung dan
mengelola wisata hiu paus tersebut. "Kami membina dan berikan penyuluhan
bagaimana cara menghadapi tamu, cara mengelola kebersihan, serta menjaga agar
tidak malah merugikan hiu paus dan ekosistem sekitarnya," kata Fahmi.
Menurut
catatan dinas pariwisata, sejak awal dibuka pada 2016, paling banyak hiu paus
yang muncul mencapai 14 ekor. Ukuran hiu paus yang terbesar tercatat sepanjang
9 meter. Hiu Paus makan dengan cara menghisap plankton dan jasad renik lainnya
yang banyak terdapat di perairan ini.
Agar lebih
seru, melihat hiu paus lebih dekat, warga setempat menyediakan perahu kayuh
kapasitas 3 orang. Sang ikan biasa muncul di permukaan dengan kedalaman 20
meter. Namun harap hati-hati, wisatawan jangan terlalu bersemangat sampai
menyentuh sang raksasa. Saat mengambil foto sebaiknya tidak menggunakan lampu
flash yang akan mengganggu hiu.
Selain
wisatawan lokal, wisatawan mancanegarapun banyak berdatangan. Selama ini
pemerintah provinsi dan kabupaten kota melakukan promosi melalui media cetak
dan iklan.*l
Kenal Lebih Dekat Hiu Paus
Di obyek
wisata hiu paus ini disediakan alat untuk snorkeling dan diving bagi
Anda pecinta air. Namun jika Anda tidak mau terkena air tetapi ingin melihat
dan memberi makan hiu paus secara langsung, bisa memilih untuk menaiki perahu
kayu yang juga tersedia di sana. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp25 ribu,
Anda bisa langsung menyaksikan kemunculan hiu paus dengan jarak hanya 5-10
meter dari bibir pantai.
Bagi Anda
yang ingin mencoba untuk snorkeling, bisa membayar alat snorkeling seharga 250
ribu sedangkan untuk menyewa peralatan diving lengkap cukup merogoh
kocek sebesar Rp450 ribu.
Menurut Pak
Rismo, salah seorang nelayan di area konservasi Hiu Paus Desa Botubarani,
pengunjung obyek wisata hiu paus paling ramai pada bulan Juni dan saat liburan
sekolah. Untuk obyek wisata hiu paus sendiri, sudah dibuka sejak pukul sembilan
pagi sampai pukul setengah enam sore waktu setempat.
© Raka
Lestari Menikmati Pesona Hiu Paus di Bone Bolango, Gorontalo
Setelah mengunjungi loaksi paus
Botuborani kami selanjutnya berkunjung ke Olele
Pantai Olele Primadonanya Surga Laut di Gorontalo
Wisata Gorontalo : Keindahan Pantai olele Gorontalo
Sahabat
Nusarntara, Para pemerhati kekeyaan budaya daerah. kali ini saya hanya ingin
berbagi tentang Wisata
Pantai Gorontalo; Keindahan Pantai olele. Mungkin teman Ingin tahu lebih dalam tentang taman laut Olele? Berikut Ulasannya.
Jika Anda melakukan perjalanan melalui pesisir pantai selatan Gorontalo, maka anda akan melihat pemandangan yang mempesona, laut biru yang tenang oleh karena berada di daerah Teluk Tomini yang kaya dengan ikannya, dengan pemandangan pantai pasir putih dan perahu nelayan yang berbaris indah. Jika anda singgah di Pantai Olele, dan melakukan penyelaman, maka anda akan melihat pemandangan taman bawah laut yang konon mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan taman laut di daerah lain lain yang telah dikenal, seperti Taman Laut Bunaken atau Taman Laut di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Bahkan di sinyalir bahwa Taman Laut Olele ini lebih alami di bandingkan dengan kedua taman laut di atas.
Taman Laut Olele terletak di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, ± 20 Km dari pusat Kota Gorontalo dan dapat ditempuh dalam waktu ± 21 menit, dapat dijangkau dengan kendaraan darat maupun kendaraan laut. Jika melalui jalur darat, dengan menggunakan kenderaan roda dua atau roda empat melewati jalanan berliku di pinggiran bukit.
Menuju desa Olele, anda akan menyisir jalan berkelak kelok, melintasi perumahan penduduk dengan pemandangan yang kontras. Di satu sisi anda terkesima dengan tebing-tebing curam berpohon dan di sisi lain, hambaran laut biru hijau tanpa batas membentang membuat anda tercengang. Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju surga Taman Laut Olele dengan alam bahari yang sangat indah. Para penyelam dunia telah membuktikannya dengan mata sendiri. Mereka menyatakan bahwa sebagian biota laut yang terdapat di sana tidak dijumpai di perairan lain.
Taman laut Olele menyimpan banyak keindahan, diantaranya terdapat Goa Jin dengan ikan-ikan hias, Biota Laut, Terumbu karang yang sehat, padat dan indah, Bunga Karang Raksasa, Beberapa jenis ikan yang langka dan hanya terdapat di perairan teluk tomini. Saat ini, Taman Laut Olele menjadi ikon wisata di Provinsi Gorontalo yang berada di pesisir selatan. Jika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap rasanya kalau Anda tidak mengunjungi lokasi ini. Maklum, ketenaran Pantai Olele menggaung hingga di daerah lain sehingga mendapat julukan Primadona Pantai Selatan.
Terumbu karang yang belum terjamah dihiasi oleh pelangi ikan dan biota laut lainnya. Salah satu terumbu karang langka yang bisa ditemui adalah terumbu yang menyerupai karya seni ukir perupa Picasso dari Itali. Masyarakat menamainya sebagai terumbu karang Picasso. Jika beruntung, penyelam pun dapat bertemu mamalia laut, ikan Lumba-lumba, yang dengan tidak malu-malu menyambut kedatangan penyelam.
Ketika snorkeling, berhati-hatilah dengan sengatan ubur-ubur. Ukurannya yang mini terlihat menarik berwarna warni terutama saat terkena cercahan sinar matahari. Namun jangan khawatir, rasa gatal akan hilang segera kala menyaksikan keindahan surga bawah laut Olele. Bagi yang bukan penyelam, jangan khawatir. Perahu kayu berkaca asli buatan penduduk siap membawa wisatawan berpelesir mengarungi perairan untuk menikmati keindahan tampak atas terumbu karang, ikan-ikan dan biota laut lainnya.
Pantai Olele ini rencananya akan dijadikan tempat Wisata Nasional, karena lokasinya sering dikunjungi oleh turis mancanegara yang melihat keindahan Taman laut Pantai Olele. Keindahan Taman Laut Olele sering dijadikan pusat diving oleh para turis baik lokal maupun mancanegara. Pantai Olele yang memiliki berbagai biota laut ini juga dapat dikembangkan menjadi model objek wisata bahari (ekotourisme) yang bisa mendatangkan wisatawan.
Karena masih dalam tahap pengembangan, di Pantai Olele belum ditemukan adanya penginapan yang difasilitasi bagi para pendatang, atau sarana pendukung wisata lainnya sebagaimana tempat – tempat wisata yang ada di Indonesia, sehingga para pengunjung terkadang harus meminjam kamar warga untuk berganti pakaian usai berenang ataupun menyelam. Mengenai biaya pemakaian tergantung pembicaraan antara pemilik rumah dengan Wisatawan, tetapi biasanya harganya tidak mahal dan relatif terjangkau.
Masyarakat Desa Olele sudah terbiasa dengan keberadaan warga dari luar yang datang mengujungi Pantai Olele. Bahkan masyarakat setempat selalu terbuka tangan menerima tamu dari luar. Masyarakat merasa bangga dengan Pantai Olele yang dijadikan sebagai objek wisata, bahkan masyarakat setempat sudah sepakat untuk memperlakukan tamu dengan sangat hormat dan sopan santun. Visit Gorontalo Now
Sumber
: Gorontalofamily.org
*.
Sumber gatra.com
**.
Medcom.id
***. Perjalanan Pribadi serta dokument pribadi
Alhamdulillah
saya diberi kesempatan untuk berkunjujng ke tempat obyekwisata tersebut di atas
dan ini merupakan kali pertama saya berkunjung ke tempat ini. Sungguh indah dan
takjub atas ciptaan sang maha kuasa.
Puji rasa syukur yang tak terhingga, terasa malu pula dikasih nikmat tapi dari
sisi saya kurang memaksimalkan rasa bersyukur kepada sang pencipta.
Itulah
perjalanan kami ke Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontaloselama empat
hari.banyak pelajaran yang saya dapatkan terkait kunjungan ini terutamajumpa
dengan Bapak Sekretaris Dinas yang banyak memebrikna inspirasi dan semgnat
untuk berbuat lebih baik bagi nusa dan bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar