Aku Menyebutnya Munafik

Senin, 01 Mei 2017

MUNGKINKAH MUNAFIK???

Kita bergaul tidak terlepas dari penilaan orang lain, baik penilaian yang positif ataupun yang negatif. Seperti halnya judul di atas, itupun merupakan bentuk peniliana terhadap diri kita dan orang lain. Kenapa saya memilih judul tersebut? Pertama karena saya bisa jadi dari bagian judul tersebut, kedua ada beberapa fenomenal yang menarik dari kejadian-kejadian di sekeliling saya nun jauh disana di negri entah berantah dan setelah saya renungkan ternyata itu bagaian dari munafik, semoga penilaiana saya ini tidak meleset. Jika meleset mohon koreksinya.
Akhir-akhir ini saya sering membaca postingan di facebook ataupun komentar/tulisan teman di group whatsApp. Status teman di FB ataupun tulisan serta tanggapan di group WA ada di luar dugaan saya. Sebelumnya saya sudah mengenal dia dan sayapun tau apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka. Artinya apa yang dia lakukan sekarang sudah berubah dengan yang dahulu, tapi belum tentu pemahamannya sekarang sudah lebih baik dari pemahaman dahulu, tentunya ada beberapa factor yang mengubah pemikiran akan hal itu. Faktor tersebut yang dapat merubah seseorang yang saya ketahui ada 3 faktor yaitu HARTA, TAHTA DAN WANITA. Seseorang jika sudah kena satu diantara 3 tersebut bahkan bisa jadi melebar terkena ketiga-tiganya, maka bisa goyahlah pendirian orang tersebut baik dia sadari ataupun tanpa dia sadari, walaupun tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang dapat menolak atau menghindarinya.

Kisah yang saya alami memang seperti itu, eett tunggu dulu, bukan saya yang mengalaminya.. melainkan teman saya hehehe.. kembali ke topik: saya tau benar siapa dia sebelumnya, saya tau pemikiran dia sebelumnya tapi begitu dia mendapatkan tahta, apa yang dahulu dia setuju ataupun tidak setuju, sekarang berbalik 180 derajat, justru dia malah mendukung kebijaksanaan yang dahulu dia tentang bahkan mempromosikan pula. Wwooww sayapun kaget, dan saya berpikir apakah saya yang belum move on atau dianya yang sudah tidak idialisme. Dulu dia kontra dengan orang tersebut dan sekarang sudah berbalik bahkan sekarang sudah berkawan di FB serta meneruskan pesan-pesan FB nya dan disharingkan, walaupun tidak ada kaitannya langsung dengan dia sendiri (tapi bisa jadi ada kaitannya hanya saja saya tidak tahu), begitu pula apa yang dia lakukan di group WA. Kesan yang saya dapat dari teman yang sperti ini justru menjadi negatif karena apa yang dia lakukan. Seolah-olah yang dia lakukan bukan mencerminkan diri dia sesungguhnya, ataupun karena pesanan seseorang sehingga menimbulkan rasa ketidaksukaan terhadapnya.

Ada kisah yang saya alami lagi, eett tunggu dulu, maksudnya bukan saya melainkan teman saya. Ada pula teman saya yang biasa-biasa saja tampilan sederhana, pemikiran sederhanayaa biasa-biasa sajalah tapi efeknya rruuar biasa. Lohh kenapa bisa yaa.. seperti halnya di atas setelah saya telaah, ternyata ada perbedaan teman saya yang pertama saya sebutkan dengan teman saya yang kedua saya sebutkan. Teman saya yang kedua atau yang sedang saya bahas ini, tampil apa adanya, tidak dilebihkan dan tidak dikurangkan artinya dia tampil apa adanya dan tidak diada adakan, begitu pula yang ada didalam pemikirannya, apa adanya, jika setuju katakan setuju,jika tidak setuju katakana tidk setuju. Bisa jadi efek dari perilaku dia seperti inilah banyak kawan-kawannya yang nyaman bergaul dengan dia. Bahkan silih berganti datang ke mejanya hanya untuk sekedar berbincang-bincang ataupun tukar pikiran bergantian dari hari kehari. 


Atas dua hal kejadiaan tersebut di atas yang berbeda baik penyebabnya maupun akibatnya, tentunya menjadi bahan renungan bagi saya, kenapa saya terhadap teman yang pertama, raeksi saya kurang bagus, sedang dengan teman yang kedua reaksi saya positif. Saya dan telah menemukan jawabannya semoga tidak salah.. Jawabannya adalah MUNAFIK. Ya munafik, teman yang pertama bisa saya katakan munafik, sedang teman yang kedua tidak munafik dalam artian tampil apa adanya. Ternyata benar yaa munafik itu berbahaya serta termasuk benar satu dari dosa besar. Munafik dalam Islam termasuk dalam penyakit hati yang berbahaya dan akibatnya akan ditanggung sampai di akhirat nanti. Allah memberikan ancaman yang keras untuk para munafik ini. Munafik diartikan sebagai orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakan bagian yang baik dan menyembunyikan sesuatu yang buruk. Seorang munafik sering disimbolkan dengan ular berkepala dua. Naudzubillah
Adapun ciri ciri orang munafik, Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni.
Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan.

1. Apabila berbicara ia berbohong,
2. Apabila bersepakat ia berkhianat,
3. Apabila berjanji ia mengingkari dan
4. Apabila bertikai ia berbuat curang (H.R)

Jika melihat akibat dari munafik ini sangatlah menyeramkan, semoga kita semua dihindarkan dari sifat ini aamiin.

Selain hal tersebut di atas, lalu bagaimna jika orang yang melakukan munafik itu memang dikondisikan karena situasi yang tidak mendukung. Sebagai contoh dia memang sebenarnya tidak sepakat, tapi berhubung situasi tidak memungkinkan (bisa karena ancaman dsb) sehingga dia berdusta dengan mengatakan iya, walaupun di dalam hati nurani dia mengatakan tidak. Hal ini dia lakukan hanya untuk strategi saja. Sayapun belum bisa menyimpulkannya jika dibahas sekarang tentunya panjang ceritanya,untuk sementara waktu saya stop saja tulisan saya sampai disini semoga dilain kesempatan dapat di sambung kembali. Yang perlu digarisbawahi adalah kita harus berhati-hati jangan samapai terjebak.


0 komentar: