MUNGKINKAH
MUNAFIK???
Kita bergaul tidak
terlepas dari penilaan orang lain, baik penilaian yang positif ataupun yang
negatif. Seperti halnya judul di atas, itupun merupakan bentuk peniliana
terhadap diri kita dan orang lain. Kenapa saya memilih judul tersebut? Pertama
karena saya bisa jadi dari bagian judul tersebut, kedua ada beberapa fenomenal
yang menarik dari kejadian-kejadian di sekeliling saya nun jauh disana di negri
entah berantah dan setelah saya renungkan ternyata itu bagaian dari munafik,
semoga penilaiana saya ini tidak meleset. Jika meleset mohon koreksinya.
Akhir-akhir ini
saya sering membaca postingan di facebook ataupun komentar/tulisan teman di
group whatsApp. Status teman di FB ataupun tulisan serta tanggapan di group WA
ada di luar dugaan saya. Sebelumnya saya sudah mengenal dia dan sayapun tau apa
yang dia suka dan apa yang dia tidak suka. Artinya apa yang dia lakukan
sekarang sudah berubah dengan yang dahulu, tapi belum tentu pemahamannya
sekarang sudah lebih baik dari pemahaman dahulu, tentunya ada beberapa factor
yang mengubah pemikiran akan hal itu. Faktor tersebut yang dapat merubah
seseorang yang saya ketahui ada 3 faktor yaitu HARTA, TAHTA DAN WANITA. Seseorang
jika sudah kena satu diantara 3 tersebut bahkan bisa jadi melebar terkena
ketiga-tiganya, maka bisa goyahlah pendirian orang tersebut baik dia sadari
ataupun tanpa dia sadari, walaupun tidak menutup kemungkinan masih ada orang
yang dapat menolak atau menghindarinya.
Kisah yang saya
alami memang seperti itu, eett tunggu dulu, bukan saya yang mengalaminya..
melainkan teman saya hehehe.. kembali ke topik: saya tau benar siapa dia
sebelumnya, saya tau pemikiran dia sebelumnya tapi begitu dia mendapatkan
tahta, apa yang dahulu dia setuju ataupun tidak setuju, sekarang berbalik 180
derajat, justru dia malah mendukung kebijaksanaan yang dahulu dia tentang
bahkan mempromosikan pula. Wwooww sayapun kaget, dan saya berpikir apakah saya
yang belum move on atau dianya yang sudah tidak idialisme. Dulu dia kontra
dengan orang tersebut dan sekarang sudah berbalik bahkan sekarang sudah
berkawan di FB serta meneruskan pesan-pesan FB nya dan disharingkan, walaupun
tidak ada kaitannya langsung dengan dia sendiri (tapi bisa jadi ada kaitannya
hanya saja saya tidak tahu), begitu pula apa yang dia lakukan di group WA. Kesan
yang saya dapat dari teman yang sperti ini justru menjadi negatif karena apa
yang dia lakukan. Seolah-olah yang dia lakukan bukan mencerminkan diri dia
sesungguhnya, ataupun karena pesanan seseorang sehingga menimbulkan rasa
ketidaksukaan terhadapnya.
Ada kisah yang
saya alami lagi, eett tunggu dulu, maksudnya bukan saya melainkan teman saya.
Ada pula teman saya yang biasa-biasa saja tampilan sederhana, pemikiran
sederhanayaa biasa-biasa sajalah tapi efeknya rruuar biasa. Lohh kenapa bisa
yaa.. seperti halnya di atas setelah saya telaah, ternyata ada perbedaan teman
saya yang pertama saya sebutkan dengan teman saya yang kedua saya sebutkan.
Teman saya yang kedua atau yang sedang saya bahas ini, tampil apa adanya, tidak
dilebihkan dan tidak dikurangkan artinya dia tampil apa adanya dan tidak diada
adakan, begitu pula yang ada didalam pemikirannya, apa adanya, jika setuju katakan
setuju,jika tidak setuju katakana tidk setuju. Bisa jadi efek dari perilaku dia
seperti inilah banyak kawan-kawannya yang nyaman bergaul dengan dia. Bahkan
silih berganti datang ke mejanya hanya untuk sekedar berbincang-bincang ataupun
tukar pikiran bergantian dari hari kehari.
Atas dua hal kejadiaan
tersebut di atas yang berbeda baik penyebabnya maupun akibatnya, tentunya menjadi
bahan renungan bagi saya, kenapa saya terhadap teman yang pertama, raeksi saya
kurang bagus, sedang dengan teman yang kedua reaksi saya positif. Saya dan
telah menemukan jawabannya semoga tidak salah.. Jawabannya adalah MUNAFIK. Ya
munafik, teman yang pertama bisa saya katakan munafik, sedang teman yang kedua
tidak munafik dalam artian tampil apa adanya. Ternyata benar yaa munafik itu
berbahaya serta termasuk benar satu dari dosa besar. Munafik dalam Islam termasuk
dalam penyakit hati
yang berbahaya dan akibatnya akan ditanggung
sampai di akhirat nanti. Allah memberikan ancaman yang keras untuk para munafik
ini. Munafik diartikan sebagai orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya
menampakan bagian yang baik dan menyembunyikan sesuatu yang buruk. Seorang
munafik sering disimbolkan dengan ular berkepala dua. Naudzubillah
Adapun ciri ciri
orang munafik, Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka
pemiliknya adalah munafik murni.
Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu
berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan.
1. Apabila berbicara ia berbohong,
2. Apabila bersepakat ia berkhianat,
3. Apabila berjanji ia mengingkari
dan
4. Apabila bertikai ia berbuat
curang (H.R)
Jika melihat akibat dari munafik ini sangatlah menyeramkan, semoga kita
semua dihindarkan dari sifat ini aamiin.
Selain hal tersebut di atas, lalu bagaimna jika orang yang melakukan
munafik itu memang dikondisikan karena situasi yang tidak mendukung. Sebagai
contoh dia memang sebenarnya tidak sepakat, tapi berhubung situasi tidak
memungkinkan (bisa karena ancaman dsb) sehingga dia berdusta dengan mengatakan
iya, walaupun di dalam hati nurani dia mengatakan tidak. Hal ini dia lakukan
hanya untuk strategi saja. Sayapun belum bisa menyimpulkannya jika dibahas
sekarang tentunya panjang ceritanya,untuk sementara waktu saya stop saja
tulisan saya sampai disini semoga dilain kesempatan dapat di sambung kembali.
Yang perlu digarisbawahi adalah kita harus berhati-hati jangan samapai
terjebak.
0 komentar:
Posting Komentar