BANTEN LAMA

Kamis, 08 Desember 2005

SERANG BANTEN

Saat awal saya jadi CPNS di Depnakertrans (01 Januari 2005) saat itulah saya di tugaskan di Serang Banten. Tentunya dalam benak saya bertanya-tanya. seperti apa sih Banten atau Serang itu? Kala itu yang ada di benak saya adalah mengenai Debus, Santet, Pendekar-pendekar atau jawara Banten serta masyarakat yang religius. Sempat takut juga siihh.. jika ada apa-apa, nantinya orang sana main santet saja. Bahkan teman dan keluarga pun mewanti-wanti akan hal itu.

Setelah beberapa lama tinggal di Serang. yaa ternyata tidak begitu menakutkan seperti apa yang di bayangkan. Yang saya rasakan selama tinggal diSerang yaitu:

lebih sepi.

Yaa jelas lebih sepi jika di bandingkan dengan Jakarta. Apalagi saat itu belum ada mall di serang. Mall ada sekitar akhir tahun 2006 saat menjelang Idul Fitri. Begitu pula dengan masyarakatnya. Saat saya mencari tempat kost atau kontrakan dan keliling-liling kampung (Karundang/ Jl. Raya Pandeglang km 3) terasa sangant sepi di siang bolong dan hampir sulit ditemui orang. Ada beberapa warung yang buka, tapi orang penjajanya tidak ada. Sempat bertanya dalam hati “pada kemana yaa orang-orang disini? “ Ternyata bukan hanya siang bolong saja, tapi di malam haripun demikian terasa sepi. Di tempat saya kontrak (depan BBLKI Serang) saat usai magrib dan menjelang isya terasa sekali sepi dan hampir tidak ada orang di luar. Sempat kaget juga awalnya.

Panas.. tapi bersih udaranya.

Yaa seperti halnya di Jakarta di Serangpun panas tapi bedanya di sana udaranya masih bersih dan segar. Terasa bedanya jika di bandingkan dengan Jakarta.
 


Tradisi masih kental
Mengenai tradisi memang masih kental terutama yang di kait-kaitkan dengan religius
Masyarakat yang religius?
Hmm bisa ya bisa tidak. Tapi semuanya diluar bayangan saya. Bisa jadi bayangan saya yang terlalu berlebihan dan sehingga saat di hadapkan dengan kenyataan menimbulkan rasa kaget. Tapi menurut teman saya yang orang Serang, ada di tempat atau daerah-daerah tertentu yang kondisinya memang religius. Yang terasa beda dengan jakarta adalah mengenai alunan ayat-ayat suci Al Quran teutama malam Jumat. Di serang alunan ayat-ayat suci Al Quran masih banyak dan sering kita jumpai di berbagai tempat jika dibanding di Jakarta.                                                                                                    
Pendekar/Jawara banten ataupun santet.

Demikan pun dengan masyarakat yang religius, mengenai pendekar/jawara ataupun santet, tidak sepeti yang saya bayangin sebelumnya. Ternyata disini masyarakatnya masih bisa terima pendatang juga dan saya belum lihat langsung ada kejadian yang menggunakan ilmu-ilmu santet atau sejenisnya. Tapi pernah ada kejadian yang saya alami. Yaitu takala pulang dari Lampung bersama calon istri sempat mampir ke Cilegon lalu memesan somay, dan di paruh waktu makan.. ternyata di piring saya terdapat cukup banyak ulat kecil putih. Saya tidak habis pikir ulat dari mana itu semua. Entah memang ulat beneran atau ulat jadi-jadian sayapun belum tahu kepastiannya hingga saat ini. Mengenai orang-orang yang lebih mengutamakan kekuatan otot ketimbang akal masih kental disini. Yaa saya rasa bukan hanya di sini di Jakarta punmasih ada kok

Itulah kurang lebih yang saya dapat ceritakan mengenai Serang selama tiga tahun lebih sebelum saya ikut Diklat Dasar di Bandung dan akhirnya pindah Dinas ke Bekasi. Tentunya masih banyak kekurangannya dalam tulisan saya ini. Karena selama di Serang belum sempat mendatangi dan mengenali semua wilayah Serang secara mendalam.
                                    



Tapi ada yang menarik bagi saya. saat saya berkunjung ke Banten Lama. Disini terdapat Masjid yang di kenal dengan Masjid Agung Banten dan di samping masjid ada beberapa makam sedang dibagian belakang masjid ada peninggalan Benteng yang sudah tidak terawat. Sebenarnya benteng ini bisa di jadikan cagar budaya dan perlu di lestarikan. Benteng yang kokoh dan kekar ini sayang rusak karena tidak dirawat dan termakan oleh usia. Jika dilihat dari bentuk bangunannya, bangunan ini tidak kalah dengan bangunan-bangunan sekarang. Dari pintu gerbang megah dan besar, jalan masuk menuju ruang bawah tanah, tangga melingkar, sistim drainase, tempat pengambilan air wudu, pengaturan tingkat level yang berbeda dari hal-hal tersebut, menurut saya unik dan tidak kalah dengan bangunan-bangunan sekarang. Sayang jika bangunan ini tidak dilestarikan.

Yaa itulah sedikit banyak mengenai Serang tentunya masih banyak tempat-tempat yang menarik yang perlu di kunjungi seperti: Anyer, Tanjung Lesung, Karang Bolong begitu pula dengan makanan khis serang berupa sate bandeng, sate bebek, emping dll.
 

0 komentar: