Faris dan Operasi Bedah (Hidrokel)

Selasa, 21 Mei 2019
Faris dan Operasi Bedah (Hidrokel)
Hari ini Senin tanggal 20 Mei 2019 Faris akan menjalani operasi bedah terkait penyakit hidrokel pada jam 17:00 tapi kami jam 9 pagi sudah sampai di Rumah Sakit Bella karena ada beberapatahapan yang harus dilalui. Setelah sampai di RS, kami registrasi dan antri menunggu panggilan. Setelah pemanggilan lalu masuk ke Ruang IGD. Di ruang ini dilakukan penimbangan badan dan di infus. Kondisi Faris saat baik (karena disarankan untuk performa terbaik). Sekarang ini sedang menjalani puasa dari jam 8.30 pagi hingga usai opersi. Setelah dari Ruang IGD lalu dibawa  ke kamar untuk istirahat dan menunggu pemanggilan untuk operasi yang dijadwalkan pukul 17:00. Saat di kamar Farispun di suntik untuk memastikan apakah ada alergi obat dan makanan tidak. Suntikan ini dilakukan di lengan kanan dan  memang lumayan sakit. Farispun sempat menahan sakit.





saat di infus dan disuntik untuk cek alergi

Pukul 16 Faris sudah ganti pakaian RS berwarna putih, namun hingga jam 17 belum ada pemanggilan terkait dengan opersi hingga menjelang magrib akhirnya saat magrib tiba, saya berbuka puasa dahulu. Sekitar jam 18:30 usai buka puasa, barulah ada pemanggilan Faris untuk dibawa ke ruang operasi. Diruang ini Faris juga ganti pakaian dengan warna hijau. Sekitar pukul 19an barulah dokter bedah datang, para pembantu dokter menangani awal seperti pembiusan dll. Pada saat proses pembiusan pun Faris merasakan sakit, asisten dokterpun sebelumnya mengatakan hal ini pula. Setelah di bius barulah Faris dibawa ke kamar spesialis bedah dan sayapun di perkenankan meninggalkan ruangan dan disarankan menunggu di ruang tunggu. Sekitar pukul 20:10 operasi selesai dan saya di suruh ke ruang operasi untuk mendampingi Faris yang dalam kondisi masa transisi karena efek obat bius. sekitar pukul 21:00 Faris sudah siuman dan sadar. Setelah dapat komunikasi barulah Faris dibawa ke  kamar untuk istirahat dan makan malam. Sepertinya Faris laper karena Lumayan lama puasanya dari jam 8:30  hingga 22:00. Setelah makan malam dengan roti dan teh manis barulah Faris tidur.
Selasa 21 Mei 2019 saya terbangun pukul 03:30 dan saat ini merupakan saat sahur karena bulan Ramadhan. Saat itu saya ijin meninggalkan faris untuk saur. Saya turun kelantai satu dan keluar RS. Bella, saya binggung mau beli makanan dimana ? saya lihat sisi kanan jalan biasanya disaat malam ramai, tapi pagi itu sepi. Akhirnya saya menuju ke arah pasar/terminal dan mendapatkan lontong sayur lalu saya saur dengan lontong sayur bersama kopi. Setelah itu baru kembali ke RS. saat saur sebenarnya juga ada rasa takut, karena sebelum ke pasarnya jalanan yang saya lalui sepi. Alhamdulillah jalan sepi terlewati begitu pula saat menuju kembali ke RS.
Pagi ini pukul 6  faris sudah mendapatkan saranpan, waktu terus berjalan dan akhirnya mamah, Fikri dan Farah dateng ke RS. kami berlima kumpul bareng dan usai Faris makan siang kami saya, Fikri dn Farah pulang ke rumah sedangkan istri saya gantian mejaga Faris. Ada kabar dari istri kemungkinan Faris bisa pulang hari ini dengan ketentuan ada  persetujuan dari Dokter Taufik (Dokter bedah yang menangani Faris ,saya acungkan jempol untuk Dokter in/ good Doktek). Magrib kami kembali ke RS dan berbuka puasa bersama, sambil menunggu referensi dari dokter apakah bisa pulang hari ini atau besok. Akhirnya Dokter Taufik datang dan mengecek kondisi Faris dan menyimpulkan Faris bisa pulang hari ini serta jangan lupa untuk kontrol hari Senin tanggal 27 Mei. Alhamdulillah setelah administrasi beres barulah Faris di ijinkan Pulang. Dengan menggunaka kursi roda kami menuju depan RS lalu kami pesan ojek online Grab Car (mamah, faris dan Farah) dengan tarif 25.000 rupiah, sedang saya dan Fikri menggunakan motor. Finally kami berkumpul sekeluarga kembali Alhamdulillah.


Berkumpul dengan keluarga di RS. Bella saat jam besuk

Saat berobat ke RS. Bella jadi ingat beberapa kejadian waktu yang lalu Faris juga berobat ke RS. Bella untuk kontrol karena gigitan ular yang sebelumnya ditangani oleh RSUD (baca: Faris digigit Ular). Bicara soal Faris memang punya pengalaman tersendiri yang berbeda dengan kakaknya. Karena sejak usia satu tahunpun Faris sudah pernah merasakan jarum jahitan di bagian dagu karena tercatuk. Bahkan diapun berani untuk disunat disaat usianya 4 tahun kurang (baca: Khitan anak) sayapun sebagai ayahnya salut dan belajar banyak dari anak-anak saya termasuk belajar keberanian dari seorang Faris. Bukan hanya Faris saja yang punya cerita terkait RS. Bella. Pada minggu-minggu sebelumnya istri saya juga pernah rutin perminggu selama 1,5 bulan datang ke RS. Bella untuk di fisioterapi terkait sinus. Istri saya baru saja selesai berobat di RS. Bella dan disambung dengan Faris saat ini.  Rasanya saya perlu mengevaluasi akan hal ini. Tentunya ada pelajaran yang diberikan Allah terhadap saya, semoga saya dapet menanggkap pelajaran tersebut untuk dijadikan tambahan ilmu dan pahala.
Terkait denga operasi Faris, saya merasakan lemes sekali dan tidak tega. Saat masuk ke ruang IGD saya sudah merasa lemes merasa tidak tega terhadap Faris yang akan di operasi. Saat tangannya di tusuk jarum untuk di infus, sudah membuat saya tidak tega dan lemas diri lalu dibawa ke ruangan/kamar 201 dan suster berkata akan dilakukan penyuntikan untuk memastikan apakah ada alergi atau tidak dan suntikan ini agak sakit. Susterpun datang dan melakukan suntikan tersebut. Ternyata benar apa yang telah dikatakan suster tadi, terlihat di wajah Faris terasa sakit dan Faris tetap bertahan dan tidak menjerit bahkan tidak ada penolakan untuk disuntik. Demikian pula saat masuk diruang operasi dan saat di bius, dokter mengatakan saat dibius akan ada rasa sakit. Benar pula saat dibius terlihat di wajahj Faris menahan kesakitan, sama halnya dengan penyuntikan sebelumnya. Sekali lagi tidak ada penolakan dari Faris, bahwa kalau disuntik itu rasanya memang seperti itu (sakit). Luaar biasa memang anak ini. Justru saya sebagai ayahnya yang terlihat takut, lemas dan gemetar dengkul saya. Saya merasakan dibawah telapak kaki saya terasa ada beberapa jarum yang menusuknya. Tapi hal itu saya kuat-kuatkan. Selain itui saya juga takut pingsan (pengalaman saat Faris di sunat).

saat menjelang opersi
Puji syukur Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar tidak kurang suatu apapun, walau terasa capai tapi inilah pelejaran/pendidikan dari Allah untuk keluarga kami. Alhamdulillah dapet pelajaran dari Sang Maha Kuasa (siapa yang tidak ingin yaa). Semoga pelajaran ini dapet mengenal lebih jauh Ilmu allah serta semakin mendekatkan diri kami kepadaMu ya Allah aamiin.

Usai operasi kondisi masih belu sadar
Untuk Rumah Sakit Bella saya ucapkan pula terimakasi sudah melayani kami dan para pasien lainnya dengan baik. Luar biasa para dokter, suster dan semua pengawai di RS yang sudah mendedikasikan kehidupannya demi kebaikan bersama (membuat saya iri yang belum bisa maksimal). Saya mengamati Rumah Sakit ini tidak ada hentinya melayani paien-pasiennya, walaupun ada pergantian shif kerja tapi tetap terkoneksi semua unsur dan jenis pekerjan. Bahkan saat tengah malam pengecekan ke pasien tetap berjaln (termasuk pergantian infus) bahkan saat saya saur masih ada saja kegitan yang tak berhenti. Spesial thanks juga untuk Dokter bedahnya Dokter Taufik yang baik, ramah dan penjelasannya luar biasa.

Sarapan pagi setelah semalam dioperasi

nb: untuk pihak RS. Bella saya mohon ijin dan mohon maaf sudah mengambil beberapa gambar di RS. Bella. tapi saya tidak mengambil gambar saat tindakan.

0 komentar: