OUTBOND/SOFT SKILL dan RASA SYUKUR

Minggu, 28 Januari 2018

OUTBOND/SOFT SKILL dan RASA SYUKUR


Aktifitas kita sehari-hari tentunya bervariasi dan terbagi-bagi menjadi beberapa bagian aktifitas. Misalnya aktifitas kita saat dikantor itu terdiri dari apa saja, saat kita di rumah bersama keluaraga apa saja dan tentunya masih banyak lagi yang merupakan pengulangan aktifitas kita dimulai dari sehari-hari yang menjadi aktifitas yang berminggu-minggu lanjut berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Aktifitas tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap diri kita, seperti rasa: puas, menyenangkan, suntuk, jenuh sedih dan lain-lain. Saya sendiripun juga sempat mengalami hal tersebut di atas, apalagi disaat perasaan kita suntuk, jenuh atau sejenisnya, ingin rasanya lari dari kenyataan atau melakukan aktifitas yang kita senangi tanpa terkekang dan terbelenggu oleh suatu aturan baku, misalnya seperti pergi ke pantai, camping ataupun berpetualang dengan alam. Uuihh sungguh mengasyikana sekali jika hal tersebut dapat terlaksana.


Saat di Hotel
Alhamdulillah di Bulan tepatnya pada hari Kamis-Minggu tanggal 9-12 Maret 2017 saya mengikuti kegiatan soft skill, walaupun awalnya sempat ragu dan takut. Karena sebelum-belumnya ada pula kegiatan softskill yang pernah dilaksanakan seperti di Halim dan Ragunan yang dikelola oleh Militer dan kegiatan tersebut menurut teman-teman yang mengikutinya tidak pas untuk kita (megingat usia dan jenis pekerjan kita) dan menurut saya sendiri juga tidak pas setelah mendengar cerita-cerita dari teman yang mengikutinya, karena saya sendiri tidak mengikuti acara tersebut.. Nah itulah yang saya dan teman-teman takutkan, jangan-jangan sama seperti tersebut di atas. Tapi berhubung softskill yang di bulan Maret ini merupakan gelombamg ke tiga jadi sudah tahu jenis softskill apa yang akan dijalankan dari gelombang-gelombang sebelumnya. Softskill kali ini ternyata meneyenangkan seperti off road dan camping, woow bener nih seperti itu.
Tenda Penginapan
Siap-siap off Road


Sampailah pada hari yang ditunggu pelaksananaan softskill di lembang dan benar memang mengasikkan dan meyenangkan acara ini. Kita mendapat materi softskill yang bagus sekali untuk pengembangan ataupun mengupgrade pribadi kita menuju perubahan yang lebih baik itu untuk materi di dalam ruangan sedang untuk materi diluar ruangan seperti di alam terbuka, lebih menyenangkan lagi yaitu berupa camping dengan segala problematikanya serta offroad yang luar biasa sekali dan ini merupaka pengalaman saya yang pertama kali dan yang memang saya cita-citakan sebelumnya.

Persiapan makan pagi


Acara makan malam diiringi hujan rintik-rintik


Bersyukur saya mendapatkan kesempatan yang sangat baik ini, apalagi saya suka sekali dengan alam dan bahkan dalam hidup saya, saya senang dengan kata-kata ataupun kenyataan “menyatu dengan alam” entah kenapa saya suka sekali dengan kata-kata tersebut. Karena menurut saya alam itu memberikan pelajaran kepada kita semua dan alam itu tidak bisa disalahkan kalaupun ada bencana alam itupun sudah kehendak Allah ataupun memang kesalahan dari manusianya yang tidak mengharagai alam, seperti merusak ekosistem alam sekitar kita sehingga menimbulkan akibat dari kerusakan tersebut seperti kebanjiran, longsor, kebakaran dan lain-lain.Itu merupakan akibat dari sebab yang kita timbulkan.


Foto bersama Supriyanto (satu perjuanagan di awal masuk kerja)


Berkaitan dengan alam dan menyatu dengan alam (hehehe jangan disalah artikan), ada hal unik yang saya lakukan saat saya camping yaitu: di saat saya camping ataupun mendaki gunung bahkan naik menuju kawah ataupun air terjun,tentunya memakan waktu berjam-jam bahkan bisa seharian, itu semua memakan energy yang luar biasa apalagi dilakukan bukan dari kalangan professional dalam artian tidak ada latihan khusus yang dilakukan untuk mendaki gunung. Kalau dikatakan capai yaa memang capai dan dilanjutkan degan rasa pegal-pegal pada sekujur tubuh, tapi anehnya yang saya alami tidak seperti itu. Rasa capai yang saya alami tersebut tidak dibarengin dengan rasa pegal-pegal pada sekujur tubuh dan biasa-biasa saja. Padahal jika saya melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan dan memakan energy katakanlah seperti olah raga dan setelah selesai olahraga, maka saya akan meraskan sekujur tubuh saya akan remuk alias pegal-pegal yang seminggu kemudian barulah rasa pegal-pegal tersebut bisa hilang, tapi hal ini berbeda jika saya lakukan di alam ataupun digunung hal tersebut saya tidak pernah rasakan. Itulah mungkin energy alam yang menunjukan kekuatan Tuhan yang Maha Kuasa yaitu Allah. SWT.

Foto satu team sebelum pulang


Adapun outbond yang kami laksanakan disini adalah offroad yaitu mengendarai kendaraan jeep dilahan yang terjal penuh bebatuan yang besar serta kondisi tanah yang basah. Hikmah yang dapat saya petik dari offroad ini adalah sikap pasrah ataupun iklas dengan apa yang kita hadapi. Karena disaat kendaraan bergonjang-ganjing kekanan kekiri jika kita tidak pasrah, maka hal tersebut akan membuat tubuh kita terpelanting dan dapat menimbulkan cedera, karena kita melawan gaya yang seharusnya kita serah gaya. Pasrah disini tentunya juga dibarengi dengan tangan kita yang berpegang pada body mobil agar kita tetap aman dan terkendali. Kita tetap berpegangan pada body mobil sebagai sandaran kita jika diimpelmentasikan dalam kehidupan sehari-hari artinya dalam menggapai sesuatu, usaha harus tetap ada plus doa dan tawakal, hasilnya apapun tetap kita terima dengan iklas. Karena jika kita tidak iklas menerima hasil tersebut, tidaklah akan mengubah hasil tersebut. Tetap hasilnya sama hanya saja jiwa kita akan menderita karena tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

Saat istirahat di pertengahan jalan
Ambil gambar dulu ahh..

Foto satu team saat offroad



Sedangkan outbond yang versi kedua yang dilaksanakan di bandung, tepatnya di Soreang Pengalengan pada hari Jum’at- Ahad tanggal 26-28 Januari 2018 berupa rafting dan paintball. Untuk yang pertama yaitu rafting atau istilahnya adalah arung jeram tidak kalah menariknya dengan offroad. Kalua di rafting ini kita ditantang oleh terjalnya air yang dikombinasikan dengan bebatuan-bebatuan yang besar. Maka dalam rafting ini kita diwajibkn menggunakan peraltan-peraltan tambahan seperti: Pelampung, Helm, sepatu, flip line, peluit dan tentunya perahu (boat). Disamping peralatan tersebut, kita juga harus dapat menguasai boat yang kita tumpangi dengan bantuan dayung dan gerakan-gerakan tubuh kita sesuai aba-aba atau tiupan peluit. Dengan demikian maka kitapun akan dapat mengarahkan arah dari boat tersebut dan tidak terjebak dibebatuan. Hikmah yang dapat diambil dari rafting ini adalah; rasa bersyukur dan takjub dengan ciptaan Allah, team work, kepemimpinan (patuh pada komando) serta keberanian (niat dan tekad yang kuat). Tanpa itu semua maka acara rafting ini tidak akan berjalan secara baik.

Ambil Gambar Sebelum Rafting dimulai

Rafting dimulai

In Action



Istirahat dahulu
 

In Action Part Two

Sedangkan outbond yang kedua dilaksanakan setelah rafting adalah paintball. Painball ini tidak kalah dengan yang saya sebutkan di atas. Dipaintball ini di perlukan keberanian, startegi, kepatuhan, energy, kecepatan dll. Karena yang kita hadapi adalah lawan yang mempunyai tujuan yang sama, maka siapa yang unggul dalam segalnay (apa yang sudah saya sebutkan di atas) merekalah yang patut menang. Ibarat seperti dalam peperangan, yang berhasil merebut bendera dan tanpa tertembak/selamat, maka team itulah yang dinyatakan menang. Dalan permainan inipun menggunakan senjata dan peluru karet yang berisi cairan berwarna. Jika peluru ini mengenai kita tanpa alat pelindung, jangan tanya sakitnya… makanya dalam paintball ini wajib menggunakan alat pelindung diri.





Perjalanan Sebelum Rafting


Alhamdulillah saya dapat merasakan permainan/outbond tersebut diatas dan tentunya rasa syukur saya kepada sang Penciptan Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk lebih mengenalMU melalui alam. Tulisan ini saya tulis merupakan ungkapan rasa syukur serta pemikiran tentang penciptaan alam semesta, apalagi saya suka sekali dengan alam seperti diawal tulisan saya yaitu“bersatu dengan alam”mengutip ayat Al’Quran Ali Imron ayat 191 “ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam kedaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka”alam semesta itu merupakan ayat-ayat kauniyah yaitu ayat atau tanda yang wujud disekeliling kita yang diciptakanoleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada dialam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNYA yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan PenciptaNYA.

Saat Masih di Bekasi (hayoo, saya yang mana?)
Persiapan Berangkat ke Lokasi

Kebon Teh
Foto Bersama di Kebun Teh (saya dimana ya?)


kembali ke back to Nature

0 komentar: