Memaknai Idul Adha 1440 H
Seperti tahun tahun-tahun
sebelumnya dan selalu terulang, yaitu Hari Raya Idul Adha dan sekarangpun
sedang kami alami kembali. Alhamdulillah masih diberi kesempatan jumpa dengan
Idul Adha kembali. Semoga ditahun depan masih dapat berjumpa lagi dan dapat
memaknai apa itu Idul Adha.
![]() |
Qurban untuk orangtua (ibu) |
![]() |
Qurban di Mushola Nur Huda
|
Alhamdulillah untuk tahun ini
kami masih dapat melaksanakan qurban kembali. Kami berqurban 2 ekor kambing.
Satu atas nama keluarga kami dan satu lagi atas nama ibunda tercinta. Ada yang
berbeda dengan qurban tahun sebelumnya, untuk tahun ini kami khususnya saya
merasakan “apa
itu berqurban”
yang tahun-tahun sebelumnya hanya bisa membeli kambing lalu disembelih tanpa
ada rasa memiliki jadi ada uang beli kambing dan disembelih, sehingga seperti
menyembelih uang atau membuang uang. Kalau yang saya alami sekarang, prosesnya
sama tapi maknanya berbeda. Semoga yang saya rasakan bukan hanya saya merasa
gede rasa tapi melainkan memang benar-benar rasa pengorbanan. Bagaimana kita
melepas, membuang ego kita, meruntuhkan kesombongan kita serta mengorbankan
sesuatu yang merasa milik kita serta yang kita sayangi, yang pada hakekatnya
bukanlah milik kita dan kita harus iklas melepaskannya.
![]() |
Qurban untuk di Dompet dhuafa |
![]() |
Qurban atas nama Faris |
Saat kambing di sembelih dengan
diiringi takbir yang saya rasakan dan lihat bukan hanya seekor kambing saja
tapi lebih dari itu. Rasanya saat itu saya ingin menangis, betapa besar ke
AgunganMU Ya Allah. Ternyata banyak pelajaran yang akan kita dapat jika memang
kita mau berpikir dan merenungkan kejadian alam ini.
Jika kita kembali di dua tahun
yang lalu tepatnya 10 Dzulhijah 1438 H, kami punya cerita tersendiri. Saat itu
keluarga kami sedang di uji oleh ujian sakit. Silahkan klik disini untuk lebih
detailnya.
Semoga kita semua dimampukan
bukan hanya menyembelih kambing saja namun hati kita juga diberikan rasa untuk
memaknai arti dari berqurban, semoga aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar