Pemalang Silahturami Saudara
(tidak disangka)
Dalam
tiga hari ke depan yaitu tanggal 3-5 Juli (rabu-Jumat) kami, saya dan Kiki,
enak dong jalan dengan cewek.. eeet tunggu dulu siapa yang jalan dengan cewe
hehehe. Nama panggilan boleh kiki tapi wujudnya cowok kok, akan berkunjung ke Pemalang
dalam rangka monitoring BLK Kumunitas. Perjalanan ke Pemalang mengunakan kereta
api Tawang Jaya Premium dengan harga tiket 230.000 Rupiah perorang. Kami
berangkat dari Stasiun Senen pukul 06:55 dengan waktu tempuh sekitar 05 jam 09
menit dan sampai di Stasiun Pemalang pukul 12:04.
Sekitar
jam 12an kami sampai di Stasiun Pemalang dan kami sudah di jemput oleh Pak Adam
sebagai perwakilan dari BLK Komunitas, yang sebelumnya saya dan Pak Adam sudah
saling komunikasi terkait kunjungan kami ke Pemalang termasuk penjemputan kami
ini. Setelah berjumpa lalu kami di antarkan ke lokasi. Sebelum sampai lokasi
kami disuguhkan makan sate kambing dan sholat berjamaah di tengah perjalanan.
Dalam perjalanan ke lokasi saya sempat mendengar pembicaraan anatra Pak Adam dengan
sopirnya menyinggung kata-kata Moga. Moga bagi saya sepertinya tidak asing lagi
deh, apalagi di Pemalang juga terdapat saudara saya. Setelah aku ingat-ingat,
jika tidak salah (berarti benar dong…)
istri dari Om Bambang berasal dari Moga. Perlu diketahui, Om Bambang ini adalah
adek dari ibu saya dan sudah meninggal dunia pula (informasi terkait beliau
silahkan klik disini). Tak lama kemudian tibalah kami di lokasi BLK Komunitas
kurang lebih memakan waktu sekitar 1 Jam dengan jarak 80 km.
![]() |
tiket kereta senagaja dimasukan, buat bukti jika 10 th mendatang harga tiket KRD murah lhooo |
Saatnya
kami mengecek bangunan yang dalam proses pembangunan. Tempatnya memang agak
terpencil dan sepi serta daerah perbukitan. Kami mengecek bangunan fisik yang
sudah dikerjakan apakah sesuai dengan spek dan juknis yang ada. Karena nantinya
bangunan ini (Blk Kominitas) akan diminta pertanggung jawaban terhadap dana
yang digunakan. Setelah mengecek serta memberikan pengarahan lalu agenda kami
adalah mencari tempat penginapan. Kami di sarankan untuk bermalan di Tegal
tepatnya di Guci. Karena tempat ini indah dan ada obyek wisatanya. Akhirnya
kamipun memutuskan bermalam di Guci. Sebelum kami beranjak ke Guci, saya bertanya
kepada sopir Pak Adam terkait alamat Bulik saya yang ada di Pemalang. Ternyata
sopir Pak Adam tau lokasi tersebut bahkan satu perumahan dengannya. Alhamdulillah
jika demikian dan rencana besok kamis saya akan berkunjung ke rumah Bulik Ida.
Akhirnya
saya pamitan dengan Pak Adam dan kami melanjutkan perjalanan ke Guci. Dalam
perjalanan saya menegamati panorama alam disini dan memang indah pemandangan
disekitar sini dan diluar dugaanku sebelumnya ditambah daerah Guci ini dingin,
awalnya saya pikir tempat yang dingin di Jawa tidak ada kecuali di Puncak dan
Lembang, ternyata salah pemikiranku, disini dan Wonosobopun ada dan cool...
kami sudah mendapatkan wisma penginapan di sini yaitu Wisma Wisata, berhubung
hari sudah sore, kami memutuskan untuk istiraht dahulu besok kamis baru
jalan-jalannya. Oya situasi disini memang banyak wisma, losmen dan sebagainya.
Mejamur memang, bertanya dalam hatiku.. memang ada apa sih di sekitar sini,
sehingga banayak pengunjung dan banyak tempat bermalam. Sepertinya biasa-biasa
saja.
![]() |
Area awal Sekitar Wisata Guci |
![]() |
Kolam renang dan Pemandian Air Panas |
Sambil
istirahat dan menghabiskan malam diwisma ini, saya komunikasi/dengan Pak Adam
dan Bulik Ida terkait rencan besok kamis saya akan berkunjung ke rumah Bulik
Ida. Saya tanya terkait alamat dan rumah Om Bambang, jawabannya sungguh mengejutkankan
kami berdua. Ternyata-ternyata Pak Adam dan Bulik Ida adalah satu kampung dan
masih saudara. Bahkan dengan Om Bambang, Pak adam ini kenal dekat dan sering
rapat bareng dll dan Pak Adam katakan rumah Bulik Ida yang di Moga itu adalah
di depan Masjid yang tadi siang kita sholat berjamaah. Wah tambah semangat dan
yakin saya bisa bersilahturami dengan bulik Ida. Akhirnya besok kami sepakat
untuk berkunjung ke rumah Bulik Ida siang hari. Tidak terasa pula hari sudah
mulai gelap dan benar saja disini dinginnya rruar biasa gak tahan rasanya.
Semuanya serba dingin baik lantai maupun dinding apalagi airnya ditambah saya
mandi pada pukul Sembilan malam rasanya
seperti mandi dengan air es brreerr dinginnya gak ketulungan.
Kamis
4 Juli 2019 hari ini saya punya dua agenda. Pertama berkunjung ke obyek Wisata
Guci dan kedua bersilahturami dengan Bulik Ida. Diawali dengan perjalanan ke
wisata air panas Guci dengan berjalan kaki karena lokasi wisma yang tempat
bermalam kami tidaklah jauh dari obyek wisata. Dengan suhu udara yang dingin
serta berkabut kami telusuri daerah perbukitan Guci. Pelan-pelan kami berjalan
mendaki perbukitan sambil melihat panorama alam yang indah ini dan sejuk
dimata. Saya tidak bisa mengedipkan mata disini karena akan kehilangan nikmat
indahnya alam ini selain itu juga sebagai rasa perenungan dan rasa syukur atas
panca indra yang telah Allah berikan kepada mahluk ciptaanNYA termasuk juga
rasa takjub akan ciptaan Allah bernama alam semesta ini. Sambil menikmati alam…. eeehh ternyata ada sate
kelinci.. woouw jarang sekali saya makan sate kelinci, terakhir makan sate ini
saat saya berkunjung ke lembang, itupun sudah lama sekali.
Setelah makan sate kelinci kami melanjutkan ke tempat kolam renang air panas setelah rehat sejenak sambal ambil gambar lalu kami melanjutkan perjalan ke pemandian air panas dan kami mandi air panas disana (woow segernya minta lagi…) setelah dirasa kurang puas dan waktu yang mepet karena ada agenda yang kedua, dengan berat hati kami meninggalkan tempat ini dan kembali ke Wisma Wisata selain untuk prepare dan kami juga sudah di jemput pula. Setelah sampai wisma dan sudah ready berangkat, eehh ternyata Bulik Ida ada rencana dadakan dan akhirnya kami mereshcedule jadwal kembali. Akhirnya kami sepakat untuk berkunjung ke rumah Bulik Ida hari Jumat tanggal 5 Juli. Tapi tetap kami hari ini bermalam di Pemalang di Sentana Mulia Hotel, sengaja mencari lokasi hotel yang dekat dengan rumah Bulik Ida.
Setelah makan sate kelinci kami melanjutkan ke tempat kolam renang air panas setelah rehat sejenak sambal ambil gambar lalu kami melanjutkan perjalan ke pemandian air panas dan kami mandi air panas disana (woow segernya minta lagi…) setelah dirasa kurang puas dan waktu yang mepet karena ada agenda yang kedua, dengan berat hati kami meninggalkan tempat ini dan kembali ke Wisma Wisata selain untuk prepare dan kami juga sudah di jemput pula. Setelah sampai wisma dan sudah ready berangkat, eehh ternyata Bulik Ida ada rencana dadakan dan akhirnya kami mereshcedule jadwal kembali. Akhirnya kami sepakat untuk berkunjung ke rumah Bulik Ida hari Jumat tanggal 5 Juli. Tapi tetap kami hari ini bermalam di Pemalang di Sentana Mulia Hotel, sengaja mencari lokasi hotel yang dekat dengan rumah Bulik Ida.
5
juli 2019 bertepatan hari Jumat agenda kami tidak berubah. Usai Sholat jumat
kami degan ditemani oleh Pak Adam berkunjung ke rumah Bulik Ida. Alhamdulillah
saya bisa jumpa dan bersilahturami dengan beliau, setelah terakhir kali kami
(ibu, Mba Ani, saya dan Fikri berkunjung ke pernikahan anaknya pada tahun 2012
tepatnya di Bulan Maret. Sayapun masih ingat akan lokasi rumah ini. Kamipun
cerita terkait kunjungan kami ke Pemalang termasuk juga bagaimana bisa berjumpa
dengan Pak Adam serta masalah keluarga ataupun saudara. Kamipun tidak bisa
berlama-lama disini karena kami harus kembali lagi ke Bekasi, selain itu tiket
juga sudah dipesan. Oya untuk tiket pulang kami memesan dari Stasiun Tegal,
karena yang dari stasiun Pemalang ternyata sudah kehabisan. Kami pulang dengan
menggunakan Kereta Tegal Bahari pemberangkatan pukul 17;00 dan sampai Stasiun
Bekasi pukul 20:08 perjalanana menempuh aktu sekitar 03 jam 58 menit dengan
harga tiket 230.00 Rupiah.
![]() | |
|
0 komentar:
Posting Komentar