EEG
(Electroencephalogram)
Pengertian,
Prosedur, dan Komplikasi EEG (Electroencephalogram)
Electroencephalogram (EEG) adalah tes medis yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otak. EEG dilakukan dengan cara menempatkan elektroda pada kulit kepada. EEG sering juga disebut sebagai tes gelombang otak. Prosedur EEG tidaklah menyakitkan dan dapat dilakukan tanpa harus mencukur rambut Anda. EEG akan membantu mendiagnosis sejumlah kondisi kesehatan, seperti epilepsi, gangguan tidur, dan tumor otak.
Kondisi kesehatan yang dapat didiagnosis dengan EEG
Gelombang otak yang normal berada di kisaran angka 30 per
detik, tetapi seorang pasien epilepsi, misalnya, EEG dapat menunjukkan semburan
debit normal dalam bentuk pola gelombang tajam dan paku. Dugaan epilepsi
menjadi alasan umum dilakukannya EEG.
Kondisi lain yang dapat didiagnosis dengan bantuan EEG, antara lain:
Kondisi lain yang dapat didiagnosis dengan bantuan EEG, antara lain:
- Gangguan tidur (seperti narkolepsi)
- Cedera kepala
- Infeksi otak
- Perdarahan otak
- Penyakit Alzheimer
- Degenerasi jaringan otak
- Kondisi metabolik yang mempengaruhi jaringan otak
- Kondisi hormonal yang mempengaruhi jaringan otak
- Gangguan tertentu dari sistem saraf pusat
- Stroke
- Tumor otak
- Kematian otak.
Kondisi medis yang perlu dipertimbangkan
Hasil EEG yang tidak normal tidak secara otomatis memastikan
seseorang memiliki epilepsi. EEG yang dilakukan pada bayi dan anak-anak dapat
menghasilkan pola yang tidak teratur yang tidak berarti apa-apa. Di sisi lain,
hasil EEG yang normal juga tidak berarti seseorang memiliki epilepsi. Karena
terkadang, orang dengan epilepsi hanya menampilkan gelombang otak yang abnormal
hanya pada saat mereka kejang.
Prosedur EEG
Prosedur EEG
Pertama
rambut harus bersih, tetapi yang terpenting adalah harus kering. Sejumlah
elektroda akan ditempatkan ke kulit kepala (biasanya antara 8-23 buah,
tergantung kondisi yang diselidiki). Semacam gel mungkin akan dioleskan untuk
membantu elektroda agar tetap pada posisinya dan untuk mengoptimalkan
perekaman.
Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk menghindari gangguan listrik dari kontraksi otot lainnya. Adakalanya dokter akan meminta pasien untuk membuka dan menutup mata dan bernapas berat. EEG umumnya memakan waktu antara 30-60 menit. Terkadang rekaman pada saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah bayi atau anak kecil, ada baiknya orangtua menunda tidur siang anaknya hingga dilakukan EEG.
Sedatif (obat untuk membantu tidur) mungkin diperlukan jika pasien tidak tertidur selama pemeriksaan.
Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk menghindari gangguan listrik dari kontraksi otot lainnya. Adakalanya dokter akan meminta pasien untuk membuka dan menutup mata dan bernapas berat. EEG umumnya memakan waktu antara 30-60 menit. Terkadang rekaman pada saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah bayi atau anak kecil, ada baiknya orangtua menunda tidur siang anaknya hingga dilakukan EEG.
Sedatif (obat untuk membantu tidur) mungkin diperlukan jika pasien tidak tertidur selama pemeriksaan.
Pasca EEG
Setelah tes EEG selesai, elektroda akan dilepas dan Anda
diperbolehkan untuk bangun. Hasil EEG perlu dianalisis lebih lanjut oleh dokter
ahli saraf atau dokter spesialis gangguan pada otak.
Komplikasi EEG
Komplikasi EEG
EEG adalah tes yang aman dan tanpa efek samping. Namun,
orang dengan epilepsi mungkin saja mengalami kejang, yang dipicu oleh berbagai
rangsangan yang digunakan dalam prosedur, seperti karena penggunaan lampu.
Namun para ahli tidak melihat hal ini sebagai komplikasi, karena kejang selama
EEG dapat sangat membantu dalam diagnosis epilepsi.
Merawat diri sendiri di rumah
Merawat diri sendiri di rumah
Sekali lagi, EEG merupakan prosedur medis yang aman dan
tidak menyakitkan. Tidak ada saran khusus bagi pasien setelah menjalani tes
EEG. Hanya saja Anda mungkin perlu membasuh rambut untuk menghilangkan semua
bekas gel dan cairan lainnya bekas dimana elektroda menempel.
Prospek jangka panjang
Prospek jangka panjang
Teknisi EEG tidak dapat menafsirkan hasil tes di tempat.
Rekaman EEG harus dianalisa oleh seorang ahli saraf, yang kemudian mengirimkan
hasilnya ke dokter yang menangani. Jadi sangat penting untuk membuat janji
tindak lanjut dengan dokter yang menangani Anda. Umumnya hasil tes akan sudah
didapatkan dokter Anda dalam waktu 48 jam sejak tes dilakukan. Pengobatan akan
tergantung dari diagnosisnya.
Tes diagnostik lainnya
Tes diagnostik lainnya
Penggunaan tes diagnostik lain akan tergantung pada kondisi
kesehatan yang akan diselidiki. Sebagai contoh, magnetic resonance
imaging (MRI) scan dan computed tomography (CT) scan
dapat digunakan dalam kasus dugaan tumor otak.
0 komentar:
Posting Komentar