Candi Muaro Jambi Keistimewaan Kompleks Situs Purbakala

Sabtu, 10 Desember 2016

Candi Muaro Jambi Keistimewaan Kompleks Situs Purbakala
Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Budha terluas di Indonesia yang kemungkinan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Terletak di Desa Nuaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. Tepat nya lagi terletak di tepi Batang Hari, sekitar 26 km arah timur Kota Jambi. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Dan sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.


Candi ini memiliki luas sekitar 12 km persegi dengan panjang lebih dari 7 km serta luas nya mencapai 260 hektar.  Kompleks Percandian Muaro Jambi secara total berisi 61 bangunan candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum digali (diokopasi). Kompleks Percandian Muaro Jambi pertama kali ditemukan pada tahun 1824 masehi oleh seorang letnan Inggris yang bernama S.C Crooke yang tengah melakukan pemetaan di daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Baru pada tahun 1975, Pemerintah Indonesia melakukan pemugaran yang lebih serius. Berdasarkan pada aksara jawa kuno yang ditemukan pada beberapa lempeng bangunan candi yang ditemukan, Pakar Epigrafi Boechari menyimpulkan bahwa kompleks candi ini peninggalan dari sekitar abad ke-9 hingga 12 masehi.
 


Proyek pemugaran di mulai pada tahun 1975 hingga tahun 1988 di pimpin oleh seorang akeolog yang pernah memimpin pemugaran candi Bodorobudur Di jawa tengah, beliau adalah R. Soekmono. Di situs ini baru sembilan bangunan yang telah dipugar, dan kesemuanya adalah bercorak Buddhisme. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano.



Diantara candi tersebut, ada beberapa candi yang menarik untuk dikunjunggi salah satu nya yakni candi Tinggi. Candi Tinggi merupakan candi yang akan ditemui pertama kali oleh wisatawan ketika memasuki area kompleks candi. Di candi Tinggi ini wisatawan bisa naik sampai ke puncak melalui tangga. Selain itu ada candi Gumpung yang juga cukup terkenal, karena letak nya di atas lapangan yang luas. Candi Gumpung merupakan candi terbesar kedua setelah candi Kedaton di kompleks Candi Muaro Jambi ini. selain dapat menyaksikan kemegahan candi, di kompleks candi Gumpung ini juga terdapat sebuah telaga, yang berdasarkan informasi bahwa telaga tersebut merupakan tempat pemandian para raja zaman dahulu.
Dari banyaknya penemuan yang ada, Junus Satrio Admodjo menyimpulkan daerah tersebut dulunya banyak dihuni dan menjadi pusat bertemunya berbagai budaya yang ada. Di komplek percandian Jambi ini juga banyak ditemukan manik-manik dari Persia, Cina dan India. Sedangkan agama Budha Mahayana Tantrayana diduga menjadi agama mayoritas dengan bukti ditemukannya lempeng-lempeng bertuliskan "wajra" pada beberapa candi yang berbentuk Mandala.
 
 

Situs purbakala kompleks percandian Muaro Jambi memiliki keistimewan tersendiri dari segi arsitekturnya, candi ini memiliki bentuk dan corak yang sangat berbeda dibandingkan dengan candi  yang di temukan di pulau jawa dimana untuk membuat Candi Muaro Jambi bukan bersal dari batu kali atau batu alam yang biasa di temukan di candi lain, melainkan dari batu bata merah dimana setiap batu terdapat pahatan relief. jika ditinjau dari segi corak arsitekturnya  candi ini beberapa komplek percandian di dominasi oleh corak khas  peninggalan ajaran budha, khususnya budhaa tantarayana, meski demikan ada beberapa bangunan terpangurah ajaran hindu.
Di kompleks candi gumpang di temukan arca prajnyaparamita alias arca pelambang dewi kesuburan, yang bnyak persamaan dengan arca prajnparamita di zaman kerajaan singosari.  Di dalam kompleks ini bukan hanya di temukan beberapa candi tetapi juga terdapat parit atau kanal kuno buatan manusia. kolam tempat penampungan air serta gundukan tanah yang didalamnya terdapat struktur bata kuno. Dalam kompleks tersebut terdapat minimal 85 buah menopo yang saat ini masih dimiliki oleh penduduk setempat.
 


Selain peninggalan berupa bangunan, di kompleks tersebut juga ditemukan arca prajnaparamita, dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lumpung/lesung batu, gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra Budhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikarbelangga besar dari perunggu, mata uang Cina, manik-manik , bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen dari besi dan perunggu. Selain candi pada kompleks tersebut juga ditemukan gundukan tanah (gunung kecil) yang juga buatan manusia. Oleh masyarakat setempat gunung kecil tersebut disebut sebagai Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak. Meskipun dibuka untuk umum, namun wisatawan juga harus berhati-hati saat mengunjunggi obyek wisata ini. Hal ini di karenakan, bahan dasar candi tersebut terbuat dari batu bata, sehingga cukup mudah rusak.
Untuk dapat menikmati kemegahan kompleks candi terbesar se Asia Tenggara ini. Karena lokasi nya yang sangat luas, pengelola obyek wisata ini menyediakan fasilitas berupa sepeda yang dapat disewa oleh para wisatawan sekalian. Harga sewa nya yakni Rp 10.000,- untuk sepeda single per jam nya dan Rp 20.000,- untuk sepeda tandem per jam nya. Dengan sepeda inilah, para wisatawan dapat berkeliling di kompleks candi seluas lebih 2.000 hektar ini.

 

Saat ini Kompleks Candi Muaro Jambi menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Jambi. Sampai dengan saat ini telah ada puluhan bahkan ratusan situs peninggalan yang ditemukan di area ini. Walaupun baru sebagian kecil yang di pugar, Namun bagi Anda yang sedang berkunjung ke Provinsi Jambi dan pecinta Sejarah Indonesia, Anda wajib untuk mengunjungi Komplek Candi Muaro Jambi ini.


Sumber:  

foto    : dokumnt pribadi



The Science of Shalat

Sabtu, 15 Oktober 2016

The Science of Shalat

Penulis September 14, 2015, Pukul 02:17 Masjid Ash Shaff Emerald Bintaro
Sebuah buku ilmiah karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul “THE SCIENCE OF SHALAT” yang diterbitkan Qultummedia memaparkan betapa hebatnya hikmah sholat tepat waktu.
Ternyata perpindahan waktu sholat adalah bagian dari kekuasaan Alloh SWT yang mengandung hikmah & keajaiban alam pada setiap detiknya.
√ Setiap peralihan waktu sholat secara bersamaan telah terjadi perubahan energi alam yang dapat diukur serta dapat dirasakan melalui perubahan warna alam :

1. #SUBUH
Pada waktu subuh alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Ketika adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum yang kemudian diserap oleh tubuh terutama pada waktu ruku` dan sujud.
Kerugian bagi yang masih tidur pulas pada waktu subuh karena akan kehilangan kesempatan mendapat semangat baru untuk mencari rezeki dan berkomunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih lelap tertidur
2. #DZUHUR
Warna alam pada saat memasuki waktu dzuhur bernuansa menguning yang berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia. Warna kuning keemasan ini memiliki pengaruh terhadap hati. Selain itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan perasaan dan keceriaan seseorang. Jadi,
Kerugian besar bagi yang melewatkan sholat Dzuhur karena akan berakibat gangguan pada sistem pencernaan serta berkurangnya keceriaan.
3. #ASHAR
Warna alam pada waktu Ashar berubah menjadi oranye. Aroma warna orange ini berpengaruh terhadap kondisi prostate, uterus, ovary, testis dan sistem reporduksi. Warna oranye pada waktu Ashar juga mempengaruhi kreativitas seseorang sehingga
Kerugian bagi yang kerap tertinggal sholat Ashar karena akan menurun daya kreativitasnya. Selain itu, organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari warna alam oranye tersebut.
4. #MAGHRIB
Menjelang senja terlihat warna alam berubah menjadi merah. Hal ini terjadi karena waktu Maghrib tiba, terjadi spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.
Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Jika sedang dalam perjalanan hendaklah berhenti untuk mengerjakan sholat Maghrib. Hal ini lebih baik karena pada waktu Maghrib, banyak intervernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana

5. #ISYA
Suasana alam berubah menjadi warna nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya` menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.
Kerugian bagi yang melewatkan waktu sholat Isya' akan sering merasa gelisah. Jika waktu Isya' usai dan alam mulai diselimuti kegelapan hendaknya segera mengistirahatkan tubuh dengan tidur. Pada saat malam kondisi jiwa berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz pada seluruh sistem tubuh sehingga kondisi fisik memasuki waktu istirahat.

6. #TAHAJJUD
Selepas tengah malam kembali suasana alam bersinar dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar pineal (otak kecil), kelenjar pituitary (bawah otak), thalamus dan hypothalamus.
√ Maka akan lebih baik bangun dari tidur kemudian sangat dianjurkan jika mengerjakan sholat tahajjud.
Thalamus adalah pusat integrasi dan saluran sensori ke cortex serta cerebellum atau pengatur.

Wallohu A'lam bishowab

Farah Hagia Sophia Syahmi

Kamis, 18 Agustus 2016
Farah Hagia Sophia Syahmi
Telah terlahir anak kami yang ketiga dan putri kami yang pertama. 

Nama                               : Farah Hagia Sophia Syahmi
Tempat tanggal lahir    : Bekasi, 18 agustus 2016-15 Syawal 1437
Jenis kelamin                 : Perempuan
Berat                               : 3 kg
Panjang                          : 51 cm
Jam Kelahiran               : 15.40 


           Hari ini Kamis 18 Agustus 2016 telah lahir anak kami yang ketiga dan merupakan putri kami yang pertama. Adapun roses kelahiran putri kami adalah sbb:

            Seperti biasanya saya sebagai bapak disini melakukan aktifitas rutin yaitu mengantarkan Fikri ke sekolah pukul 6.30 usai ngantar aku langsung ke kantor. Saat di kantor saya dan istri biasa komunikasi by phone baik sms, telpon ataupun WA. Sejak istri mengandung masuk usia 9 bulan, komunikasi kami semakin ditingkatkan berkaitan dengan waktu PHL (Perkiraan Hari Lahir) karena memang  sudah hari-harinya. Dalam pemeriksaan di jakarta di MDN Condet usia kandungan masuk 9 bulan adalah sekitas 31 Juli 2016 dan perkiraan melahirkan  pertengahan Agustus.  Saat periksa di bidan Bekasi  PHL sekitar  awal-awal Agustus ± tanggal 4Agustus 2016. Disaat istri sedang kepayahan dalam artian susah melakukan aktifitas dalam segala hal dikarenakan perut yang semakin mebesar serta semakin berat menopang bayi., istri berharap sekali untuk cepat melahirkan, sambil bertanya-tanya kepada saya, kira-kira kapan ya melahirkan setiap saat ditunggu dan dinanti. Jadi teringat saat weekend kami berbincang dengan istri.. hari  Jum’at  tanggal  12 Agustus  sepertinya melahirkan ucap saya, aahh kelamaan sahut  istri.. hari Rabu saja ucapnya lanjutnya. Yaa sudah deh hari Rabu ucap saya mengiyakan (karena melihat kondisi istri), begitu hari Rabu datang.. kok tidak melahirkan juga, hmm berarti benar hari Jum’at ujar saya. Begitu hari Jum’at datang.. kok belum juga melahirkan... waahhh berarti memang tanggal 17 Agustus nih he he he..  ya sudah kita berdoa saja Allah tau yang terbaik kapan anak kita akan lahir ucap kami berdua (walaupun tetap ingin tanggal 17 Agustus melahirkannya he he he..). dan sekarang tanggal 17 Agustus, tapi belum juga melahirkan...... he he he... serahkan pada Allah, Allah tau yang terbaik bagi ummatnya. Itu intinya yang kami simpulkan (bisa jadi menurut kita baik, padahal menurut Allah tidak begitu pula sebaliknya buruk menurut kita padahal menurut Allah tidak).

            Hari ini Kamis 18 agustus 2016. Seperti halnya diatas rutinitas saya antar anak dan kerja diawal pagi. Komunikasi dengan istri tetap berjalan. Saat istri menelpon saya kondisi baik-baik saja dan mules-mules, tapi tidak sekuatir sebelum-belumnya. Akupun menanggapin biasa saja tidak sepanik sebelum-belumnya jika istri kasih kabar yang lebih heboh dari kabar hari ini. Tapi aku simpulkan saja untuk pulang rumah berkaitan dengan mules-mules tadi. Sampai rumah tanya kondisi istri, istri jawab mules tidak, mules tidak. lalu aku siapkan makan untuk istri dan anak untuk persiapan energi bagi istri jika ini hari melahirkan. Lalu istri pengen ngecek ke Bu Bidan, sebelum berangkat istri telpon Bu Bidan dahulu, ternyata Bu Bidan sedang tidak ada ditempat dan akan mengabari jika posisi sudah dirumah (setelah dengar kabar dari istri Bu bidan memutuskan untuk pulang). Pukul 2.30 Fikri pulang sekolah. Tidak lama kemudian Bu Bidan menelpon kasih kabar posisi sudah dirumah. Akhirnya kami berempat berangkat ke Bu Bidan. Sampai di Bu Bidan istri di cek, ternyata sudah pembukaan 2. Sekitar pukul 15:00 tak lama kemudian Fikri dan Faris pulang karena ingin mandi dan ngaji. Sejalan dengan waktu istri merasakan rasa sakit mules yang kian bertambah dan perperiodik makin cepat dengan durasi mules yang semakin lama terutama Saat azan ashar makin terasa sekali. Bu Bidan sholat ashar dahulu, usai sholat baru menangani istri disertai dengan temannya. Istri pun dikasih inpus untuk menambah energi. Yaa proses istri melahirkan memang perjuanagan yang luar biasa. Istri barani mempertaruhakan nyawanya untuk memperjuangakan anaknya serta untuk memberikan yang terbiak bagi suaminya, tidak main-main hal ini. Alhamdulillah akhirnya tepat pukul 15:40 istri berhasil melahirkan dengan selamat.
Pukul 16.30 Fikri dan Faris sudah selesai mengaji dan berkunjung kemari. Waaah begitu kagetnya mereka karena ada dede baru. Merekapun banyak tanya perihal mamahnya melahirkan. Sayapu bersyukur punya anak-anak seperti mereka (tidak mempersulit dan merepotkan). Usai itu sayapun mempersiapakan membeli kendi untuk mengubur ari-ari dan mencuci kain yang kotor. Usai magrib saya dan Faris pulang rumah. Saya mempersiapkan galian tanah setelah siap lalu mengubur ari-ari. Selesai mengubur ari-ari lalu saya mencuci kain bekas proses melahirkan. Ada tiga kain yang saya bersihkan (cuci). Bekas-bekas darah dan bau darah yang masih terasa sekali. Alhamdulillah sudah hilang dan bersih sekarang lalu kain saya jemur. Taklama kemudian Fikri datang dan sayapun mandi takala semua sudah beres. Usai mandi dan beres semua lalau kami ke Bu Bidan kembali jumpa dengan mamah dan dede bayi. Sekitar jam 21 kami membeli botol untuk susu dede bayi. Sudah malam saatnya anak-anak istirahat, maka Fikri dan Faris pulang ke rumah untuk istirahat sedang saya, mama dan dede bayinya bermalam di Bu Bidan. Sekali lagi saya salut dan bersyukur karena Fikri dan Faris berani tidur berdua di rumah tanpa ditemani orang tua. Saya wanti-wanti kapada anak-anak.. jika ada orang jangan di bukain dan janagn main listrik dll nanti jam 5 pagi papah datang. Saya bersama istripun begadang menjaga dede bayi. Jam 5 pagipun saya ke rumah untuk mempersiakan aktifitas berikutnya (mandi, sarapan dsb).
Untuk nama putri kami yaitu Farah Hagia Sophia Syahmi yang artinya Wanita Periang Kebijaksanaan Yang Suci.

                                         

            Hari ini Jum’at pukul 10.30 istri sudah bisa pulang ke rumah. Akhirnya kamipun berkumpul berlima di sweet home.. alhamdulillah.. pukul 11:30 kami (saya, Fikri dan Faris) sholat Jum’at. Usai sholat Jum’at kami berkumpul kembali. Kami berkali-kali mengucapkan rasa syukur yang tiada tara. Yaa memang ALLAH itu SEGALANYA