SAKIT SEKELUARGA
Minggu-minggu ini merupkan minggu sakit, kenapa bida dikatakan minggu sakit? yaaa keluarga kami semuanya mengalami sakit dan silih berganti sakitnya serta berlanjut
Tanggal 01 Februari 2022 hari Selasa dimulai oleh Fikri sakit demam. Keesokan harinya yaitu hari Rabu tanggal 02 Februari 2022 saya dan Faris ke Jakarta ke kantor mba Ani untuk cek fisik motor vario. Saat sebelum kunjungan ke kantor Mba Ani juga terinfo di kantor Mba Ani ada beberapa orang yang terserang covid 19. Sempat ketar-ketir pula apalagi bawa Faris. Tapi mau tidak mau motor tetap harus dicek fisik. Akhirnya kami sampai di kantor Mba Ani lalu motorpun dicek fisik. Begitu sudah selesai urusan motor, kami mampir ke rumah Pasar Minggu. Usai mampir ke Pasar Minggu barulah kami pulang ke Bekasi sebelum pulang langsung ke Bekasi kami mampir dahulu ke makam ibu.
![]() |
Makam Ibunda tercinta |
Bersamaan kami ke kantor Mba Ani, saat inipun istri sedang mabok-maboknya dikarenakan sedang hamil, baik itu mual yang berlanjut muntah, kedinginan, kepala sakit serta kaki jari sakit pula. Bahkan untuk jari kaki yang sakit, itu sudah berlangsung cukup lama tidak sembuh-sembuh. Sebelumnya juga sempat berobat ke Klinik A…. lalu pindah klinik. Karena dikilinik yang lama sudah hampir sebulan perkembangan kesembuhannya tidak ada. Untuk berjalan saja istri sudah susah dan berat hal ini berimbas saya membelikan tongkat guna untuk membantu istri menopang berdiri ataupun berjalan.
Berhubung istri sedang mabok hamil yang ke lima, maka sebagian besar pekerjaan keluarga saya yang menghandle, dari cuci piring, cuci baju, merapihkan rumah, mengepel dll dan ujung-ujungnya saya juga kurang istirahat dan lelah yang akhirnya sayapun jatuh sakit, kamis malam tanggal 3 Februari 2022 saya sudah merasakan badan greges-greges tidak enak dan Jumat pagi barulah saya demam. Bertiga sudah ada yang diantara kami yang sakit, lalu hari sabtu tanggal 5 Februari 2022 disambung Farah demam dan dilanjut hari Ahadnya tanggal 6 Februari 2022 Faris yang demam. Akhirnya kami berlima sekeluarga sakit semua tidak berdaya dan tidak bisa saling mengandalkan semuanya terkulai lemah tak berdaya dan hanya bisa rebahan seharian dari hari ke hari. Apalagi yang dialami oleh istri saya cukup parah makan sedikit lalu muntah, hampir tiap hari seperti itu dan berimbas ke berat badanpun turun tenaga tidak ada. Belum faktor yang lain seperti tidak kuat akan kondisi dingin, apalagi minggu-minggu ini hampir mendung terus dan matahari tertutup awan sehingga sinar matahari tidak bisa dirasakan. Istripun bertanaya ke saya terkait sakit yang dialaminya, sayapun bingung untuk menjelaskannya sudah saya jelaskan semuanya, apalagi yang harus saya katakan atau jelaskan. Sudah tidak ada kata-kata lagi yang saya bisa katakan ke istri yang saya takutkan bersama istri saat itu adalah “kandungan yang ada di rahimnya”, bagaimana perkembangannya? Makan kurang, banyak getaran terkait batuk-batuk, kepala sakit. Rasanya saya mau tanya ke istri terkait kondisi janin yang ada di rahimnyapun takut. Artinya kami sudah pasrah dan serahkan semua kepada Allah, karena sudah banyak yang kami tanggung selama sakit fisik ini termasuk usaha untuk mengobatinya. Sedang kondisi janin bingung bagaimana cara penangananya, kecuali berdoa dan serahkan kepada Allah. Yang saya takutkan sebenarnya adalah apakah janin yang ada dikandungan istri “masih berkembang, berdetak atau sudah tidak ……..?” Apalagi istri punya riwayat keguguran.
Perlahan-lahan akhirnya Alhamdulillah berangsur-angsur pada sembuh. Farah sembuh pada hari Selasa (7 Februari 2022), Faris hari Kamis (10 Februari 2022), saya Senin (14 Februari 2022 ada yang bilang tanggal tersebut valentin day, tapi saya anggaptidak ada dan hari Senin saja lah dan sebelum tanggal 14 Februari tepatnya pada tanggal 09 Februari hari Rabu saya sudah mulai masuk kantor tapi setelah pulang kerja saya ngedrop kembali dan beristirahat kembali hingga tanggal tersebut di atas dan Fikri sembuh hari Jumat (11 Februari 2022). Walaupun hingga sekarang 21 februari untuk dibilang sembuh 100 % juga belum, karena efek kliyengan masih terasa serta batuk dan mual juga masih ada. Begitu pula yang dialami istri masih ada efek hingga kini. Oya untuk istri karena kondisinya masih mabok jadi yaa kondisinya tetap menyerupai sebelumnya hanya saja kadarnya sudah berkurang.
Rasanya ini ujian terberat di awal tahun ini, semoga saja ujian ini akan membawa keberkahan yang berlimpah serta pelajaran yang sangat berguna untuk mengetahui siapa kita dan siapa Tuhan kita. Jadi bukan hanya keluhan yang kita utarakan tapi justru sebaliknya. Bersamaan kesulitan diapit oleh dua kemudahan. Artinya dibalik kesulitan yang kita alami disaat yang bersamaan ada dua kemudahan yang kita dapatkan. Contoh kita dikasih sakit, artinya bersamaan dengan sakit yang kita alami maka adanya penghapusan akan dosa-dosa yang pernah kita lakiukan serta kita akan mendapatkan berkah pahala sepanjang kita menerima semua kejadian ini dengan rasa iklas.
Al Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5-6 :
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Bahkan atas kejadian sakit tersebut, sempat kami (saya dan istri) evaluasi “kira-kira salah dimana ya?” kok bisa sebegininya (pasti ada salah, hanya saja kami tidak menyadarinya). Apa kurang bersyukur, apa jahat dengan tetangga dll. kamipun membandingkan dengan para tetangga disini (untuk evaluasi diri) “padahal kita sudah begini dan begitu sedang tetangga sebelah begono begene, tapi koookkk....” itulah keluh kesah kami bahkan sempat berpikiran “jangan-jangan rumah ini yang menyebabkan hal tersebut diatas atau ada orang yang tidak suka kepada kami lalau orang tersebut menyantet kami, sampai segitunya pemikiran kami berdua” tapi kami simpulkan “bagaimanapun kami manusia biasa yang tidak luput dari dosa, baik yang kami sadari atau kami tidak sadari” yaa bermohon ampunan kepada Allah dan merubah kebiasaan buruk menjadi hal yang positif, sedekah terlebih dahulu lalu baru dikasih rejeki dan jangan tunggu ada rejeki baru sedekah serta berdoa diberi kekuatan dan keberkahan selalu. Pasti pertolongan Allah itu datang dan dekat.