Fatih Ihsan Syahmi

Rabu, 24 Agustus 2022

 Fatih Ihsan Syahmi

Dengan rahmat dan ridho Allah SWT telah lahir putra Ke empat kami hari ini (Rabu 24 Agustus 2022) dalam keadaan sehat walafiat. Semoga hadiah terindah dan titipan Allah SWT ini menjadi sumber kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat untuk kedua orang tuanya. Beratnya perjuangan mengandung selama 9 bulan lebih dan melahirkan antara hidup dan mati telah usai hari ini. Rasa syukur tak pernah berhenti kami ucapkan atas segala kemudahan yang telah Allah SWT berikan.Dan semoga kami dapat menjadi orang tua yang mampu mendidik dan membimbing putra/putri kami dengan cara yang Allah ridhoi.


Alhamdulillah telah lahir anak kami (Ambar Kartika W dan Singgih Prabowo)
Nama                                : Fatih Ihsan Syahmi
Tempat/tanggal lahir     : Bekasi/Rabu 24 Agustus 2022
Berat/Panjang                 : 2600 gram/47 cm
Fatih artinya                    :  Penakluk, pemimpin, pembuka
 Ihsan                               : kebaikan atau kemurahan hati
Syahmi                             : mulia, berani, bijak

Fatih Ihsan Syahmi
Fatih Ihsan Syahmi

 Akhir-akhir ini istri merasakan tidak enak badan yang tidak seperti biasanya serta merasakan mabok. karena penasaran lalu istri melakukan testpack dan ternyata hasilnya positif, maka kami pada hari Rabu 12 Januari 2022 melakukan check-up di Klinik Amelia untuk memastikan dan menindaklanjuti hasil testpack tersebut. Saat di USG memang hasilnya belum terlihat dikarenakan usia kandungan masih awal, tetapi jika dilihat dari datang dan telatnya haid serta yang lainnya dapat di simpulkan istri saya hamil dan usia kandungan sekitar 4 mingguan.

Hasil testpack
Hasil testpack

Ahad 23 Januari 2022 check-up yang kedua dan yang pertama untuk dokter di Klinik Amelia juga dari hasil pemeriksaan dan USG disimpulkan usia kandungan sekitar 6 minggu +5 hari dan diperkirakan tanggal lahir sekitar 13 September 2022. Baru sekedar itu saja yang dapat dipantau dan untuk kondisi janin belum terlihat baru sekedar rumah janin saja dan diharapkan untuk bulan depan datang kembali karena di bulan depan merupakan perkembangan yang pas untuk disimpulkan lebih lanjut lagi.


Kamis 17 Februari 2022, kami mengecek kehamilan yang ke tiga kali dan yang kedua kali untuk bidan. Dalam pemeriksaan ini hanya  secara fisik saja dan ditanyakan keluhan apa saja yang terjadi. Jadi tidak dilakukan USG, dari hasil pemeriksaan bidan disimpukan usia kandungan sekitar 10 minggu + 3 hari. Karena masih penasaran dengan  minggu kemarin yang tidak di USG, maka pada hari  Ahad 20 Februari 2022,  kembali yang ke empat dan yang ke dua untuk dokter. Seperti biasanya dokter menanyakan keluhan apa saja yang dirasakan. Keluhan seperti biasa rasa mual tapi tidak begitu seperti kemarin, dan bagian kiri bawah rada nyeri dan dokter katakan untuk rasa nyeri, memang biasa. Pada kesempatan inipun istri di USG dan hal ini membuat kami berdua penasaran dan rada takut juga akan hasil USG. Diceklah dan dijelaskan akan perkembangan janin melalui layar monitor. Dijelaskan ini rumah janin dan sebelah kiri bagian kepalanya serta sebelah kanan bagian kaki. Lalu tak lama kemudian dicek detakknya dan Alhamdulillah detaknya terdengar, sudah terjawab rasa penasaran yang selama ini kami rasakan. Kami memang pasrah, apalagi istri punya riwayat keguguran tahun sebelumnya (klik untuk lebih lanjut). Dari hasil pemeriksaan disimpulkan usia kandungan 10 minggu +2 hari dengan panjang 34,33 mm serta perkiraan tanggal/lahirnya adalah 16 september 2022 dan dijadwalkan untuk datang kembali tanggal 6 Maret 2022.


Sesuai rencana tertanggal 6 Maret 2022 hari lahir saya eh salah, maksudnya hari Ahad yang pas berbarengan dengan hari lahir saya ternyata… kami  kembali untik check-up, tapi sayang Dokternya berhalangan datang, akhirnya kami pulang dan rencana datang kembali dua minggu lagi, karena Dokternya per dua minggu jadwal prakteknya. Begitupun dengan hal yang di atas, kali ini kami  lagi tertanggal 20 Maret 2022 ternyata Dokternya masih berhalangan  hadir. Ya sudah akhirnya kami pun pulang ke rumah.


Dengan dua kali kejadian tersebut di atas akhirnya kami mencari alternatif tempat lain untuk check-up. Sempat ke As-Syifa tapi ternyata disini tidak ada untuk pelayanan kandungan akhirnya kami cari tempat yang lain lagi dan ketemu di RSIA Aisyah Qurratu’ain dan tidak jauh pula dari lokasi rumah alhamdulillah. Pada hari Sabtu tanggal 23 April 2022 merupakan hari pertama  di RSIA Aisyah Qurratu’ain, alhamdulillah kesan awal sepertinya cocok di sini, cepat, tidak lama, tidak antri dan tidak molor. Untuk pengecekan hari ini, seperti biasa control dan USG dan kami penasaran apakah dedenya perempuan atau laki-laki yang saat sekarang ini memang belum terdeteksi.  


Sabtu 21 Mei 2022 kami kembali check-up prosesnya sama seperti check-up sebelumnya, hanya untuk kali ini jenis kelamin sudah bisa terlihat dan hasil pemeriksaan dari Dokter dede bayinya berjenis kelamin laki-laki (kalau menurut keinginan kami berdua pengennya sih perempuan, tapi apapun hasilnya tetap kami terima) dan satu hal lagi yang membuat kami rada takut dari hasil  ini, adalah posisi ari-ari yang berada dibawah. Artinya ini akan mempersulit saat persalinan untuk dede bayi keluar semoga saja bisa bergeser dengan seiring berjalannya waktu. kalaupun tetap dan tidak bergeser ke arah menepi sebenarnya tidak membahayakan, hanya saja proses melahirkannya akan melalui caesar dan pesan dari dokter jangan sampai berdarah serta jangan terlalu lelah dan capai ditakutkan akan ada pendarahan. Sebenarnya kami ingin bertanya ”memang kalau terjadi pendarahan kenapa? dan solusinya apa” berhubung takut dengan jawaban dan akan menjadi beban pikiran akhirnya pertanyaan tersebut kami urungkan.


Tanggal 25 Juni 2022 hari Sabtu dan 22 Juli 2022 hari Jumat  kembali dan hasilnya masih sama seperti sebelumnya. Penekanannya pada bedrest karena usia kandungan baru jalan 34 minggu tetap bertahan hingga usia kandungan 38 atau 39 minggu. karena ari-ari masih tetap di bawah (tidak bergeser) dan tolong dijaga agar tidak berdarah apalagi kandungan sudah mulai besar serta berat, itu yang memuat istri kepayahan. yaaa di bulan-bulan inilah istri benar-benar bedrest tidak kemana-mana termasuk keluar area rumah stay at home saja dan terus. Tentunya tetap ada kendala walaupun di rumah saja dan bisa dibilang banyak kendala serta menjadi beban pikiran juga. seperti istri sakit kaki (cukup lama sembuhnya dan sudah berobat di dua tempat yang berbeda), sakit gigi, susah bab (takut juga) dan permasalahan mengurus rutinitas kehidupan sehari-hari lainnya. Untuk check-up berikutnya di jadwalkan per dua minggu karena usia kandungan sudah mulai besar/tua.

RSIA Aisyah Qurratu’ain

hari ini Sabtu tanggal 6 Agustus pukul 17.30 kami check-up lagi ke RSIA Aisyah, hasilnya seperti biasa tetap disuruh bedrest total kaitannya posisi ari-ari dibawah dan kondisi istripun sudah mengalami kepayahan yang lumayan berat, bahkan untuk berjalan saja istri sudah tidak mampu akhirnya istri memakai kursi roda saat di RSIA dokternya pun sempat terkejut melihat pasiennya memakai kursi roda.
Senin 8 Agustus 2022 pukul 03:00 tiba-tiba istri membangunkan saya dan mengatakan “pah-pah mamah berdarah” sontak saja saya kaget dan saya jawab, “ya sudah nanti kita ke rumah sakit”. lalu istri ke kamar mandi dan saat keluar dari kamar mandi darah mengucur ke lantai dan saat itu pula kami memutuskan untuk ke rumah sakit sekarang juga. Kami mempersiapkan semuanya dan pukul 03.30 dengan mengendarai motor Yamaha kami menuju RSIA. Sebenarnya takut akan ada apa-apa, apalagi mengendarai motor disaat istri pendarahan tentunya kondisi istri lemas dan lemah dan tetap harus fokus serta menguatkan diri. Akhirnya kami berangkat ke RSIA Aisyah yang sebelumnya istri terlebih dahulu menelpon pihak RSIA untuk memastikan siaga atau tidak,  alhamdulillah siaga dan ada bidan jaga disana (memang 24 jam pelayanan disini). Begitu sampai lokasi kami dibawa ke ICU untuk ditangani lebih lanjut. para bidan disini membuka riwayat check-up istri dan konsultasi dengan beberapa dokter untuk mendapatkan saran terkait penanganan apa saja yang harus dilakukan. lalu dilakukan berbagai macam, cek tensi dan cek darah di lab serta disuntik beberapa kali. Dari hasil pemeriksaan disimpulkan istri mengalami kekurangan darah hemoglobinnya dibawah standar sebanyak dua kantong. kamipun dijelaskan terkait kurang darah ini, yaitu akan dicoba chek ke PMI ada tidak stok darah untuk B+ jika ada maka aman tapi jika tidak ada stok maka akan dicari stok darah tersebut dan jatuhnya akan dikenai biaya.



Sambil menunggu informasi terkait stok darah di PMI, saya juga mulai mengurus administrasi perawatan istri, karena hasil pemeriksaan istri untuk sementara istri dirawat dahulu. Sayapun berpikir berapa biaya rawatnya nanti dan sebagainya dikarenakan saya tidak membawa uang. Ternyata memang untuk dirawat harus ada uang DP dahulu sebesar 2.000.000 dan dibayar sebaiknnya sebelum istri diambil tindakan atau dipindahkan ke kamar rawat. Beriringan dengan hal tersebut tak lama kemudian ada kabar dari PMI yang menyatakan bahwa stok darah B+ tersedia di PMI dan bisa diambil ataupun dia antar dengan biaya perkantong Rp. 500.000. Saya terkejut, saya pikir gratis bukannya tadi jika stok ada, tidak ada biaya beli darah? sayapun bertanya ke yang bersangkutan dan dijelaskan memang tanpa biaya, uang yang 500.000 itu adalah biaya untuk proses pengecekan darah di lab apakah memadai, ada virus atau tidak serta biaya pengantaran dll. Oohh isee isee dan dalam hati saya wah total sementara 3.000.000 rupiah dong, sedangkan saya saat ini tidak membawa uang dan yang jadi permasalahan lagi remun belum cair pula, artinya uang yang ada di tabungan tidak mencukupi ( oh my God). Akhirnya sayapun terpaksa meminjam uang dahulu untuk penanganan hari ini ataupun selama dirawat. Jam 06 saya ke ATM untuk ambil uang transferan lalu bayar DP dan tak lama kemudian istri dipindah dari ruangan  ICU ke ruang perawatan.  Pada ruangan perawatan inilah istri ditransfusi darah dua kali, di infus, dua kali di suntik penguat paru untuk dede bayi (untuk antisipasi jika dilahirkan prematur, karena usia dede masih memasuki 34 minggu, sehingga parunya belum matang betul) serta obat-obatan termasuk obat penguat janin, rasa nyeri, rasa mual, obat sembelit (istri mengalami sembelit, saking susahnya bab bahkan ususnya juga sempat rada keluar/ambeien. Takut juga kebanyakan ngeden nanti akan membuat kontraksi bayi padahal itu yang harus dihindari) serta  tindakan lainnya. Keesokan harinya (Selasa, 9 Agustus 2022) dicheck langsung oleh dokter, hingga dilihat perkembangan dari istri dan disimpulkan jika siang nanti tidak ada apa-apa maka siang atau sore ini sudah bisa pulang. Alhamdulillah siang setelah dichek dan ada apa-apa akhirnya istri dapat diijinkan untuk pulang. Begitu diijinkan maka kami mempersiapkan diri termasuk membayar biaya perawatan selama ini. Begitu selesai semuanya lalu sorenya pesan grab untuk balik ke rumah. Untuk jadwal check-up berikutnya dijadwalkan minggu depan (Selasa 16 Agustus 2022) dan pesan dari dokter tetap bedrest total hingga bertahan 2 atau 3 minggu ke depan. Dalam pikiran istri, “apakah sanggup hingga  dua atau tiga minggu ke depan lagi”


istri sedang di rawat

Saat istri mengalami pendarahan


Selasa 16 Agustus check-up kemali ke RSIA Aisyah. Alhamdulillah seminggu sudah terlewati. Berat memang untuk melaluinya karena untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti ke kamar mandi, perlu di bopong istri bahkan untuk meminimalkan gerakan-gerakan sehari-hari istri memakai pampers. Hasil check-up untuk hari ini kondisi masih seperti minggu lalu dan tetap bedrest hingga check-up minggu depan lagi. Untuk menunggu minggu depan rasanya lama sekali. jangankan seminggu, sehari saja kesannya lama dan ingin cepat berlalu. yang membuat lama dikarenakan proses yang dijalaninya begitu berat karena seminimal mungkin melakukan aktivitas seperti mandi, buang air kecil dan besar, kecuali tidur tiap saat untuk bedrest. bayangkan saja jika ingin buang air kecil saja sudah repot sekali, jalan dibopong tidak bisa sendiri lalu pelan-pelan pula dan takut kepleset juga tentunya belum kalau ganti pampers juga dll apalagi untuk buang air besar (hhmmm). makanya closed jonggok di kamar mandi dimodif sedemikian rupa untuk memudahkan istri buang air.
Akhirnya dengan berasa sudah seminggu berlalu hari ini Selasa 23 Agustus 2022 istri check-up lagi. seperti biasa di USG dan check-up, kondisi masih seperti kemarin hanya saja umur dede sudah mencukupi untuk melahirkan dan memang sepertinya tidak bisa melahirkan secara normal. Dokterpun menjadwalkan untuk minggu depan datang kembali, tetapi istri agak keberatan dan bertanya, “seandainya perslinannya dengan caesar bisa tidak perslinannya tidak menunggu minggu depan?” dokterpun melihat riwayat check-up lalu  menjawab “bisa… ibu mau kapan?”,  “besok bisa tidak dokter?”, kata dokter “bisa”. Jika besok Rabu mau diambil tindakan,  berarti data-data harus masuk malam ini. Saya sempat kaget takala istri bilang besok.. tapi gapapa kan istri yang mengalami susah dan payahnya dengan kondisi seperti ini. Malam harinya saya dan Fikri coba datang ke Rumah Sakit Graha Djuanda karena proses melahirkannya di RS tersebut dan bukan di RSIA Aisyah Qurratu’ain terkait dengan penggunaan BPJS. Tujuan ke RS Grha Djuanda untuk menanyakan lebih lanjut apakah malam ini harus booking tempat atau bisa besok pagi. Akhirnya diputuskan besok pagi jam 6 pagi untuk hadir disini. Usai pulang dari RS Graha Juanda kami mempersiapkan diri untuk  proses pemberangkatan besok pagi. Setelah beres kamipun tidur dan saya saaat tidur bermimpi mengenai ibunda saya. 


Rabu 24 Agustus pukul 3:30 bangun pagi mempersiapkan diri menuju  Rumah sakit Graha Djuanda  dan pulul 5:30 kami berangkat ke RS tersebut menggunakan Grab Car. Sampai RS Graha Djuanda sekitar Jam 6 pagi, lalu saya daftar mengurus ke sana sini termasuk saya dan istri di swab antigen. sekitar jam 7:00 istri dibawa ke ruang tindakan. Jika tidak salah di ruang tindakan sudah ada tiga ibu yang akan diambil tindakan. Setelah istri di ruang tindakan saya dianjurkan untuk menunggu diluar. Suasana di luar ruang tindakan sudah ada 3 orang laki-laki yang sedang menunggu proses persalinan istrinya. Saat saya sedang menunggu lalu ada suster keluar dan membawa dede bayi sambil memanggil suami dari istri …… (bapak yang berada di ujung sana) artinya proses melahirkan baik normal, caesar ataupun eraks sudah selesai. Wah begitu senangnya bapak itu karena istrinya sudah melahirkan. Sayapun sambil dag dig dug menunggu suster yang akan membawa bayi dan sambil memanggil suami atas nama ambar Kartika. Tapi sekarang giliran proses melahirkan urutan kedua sudah selesai yaitu bapak yang ada di samping saya, alhamdulillah tentunya senang bapak itu. Perasaan saat itu campur aduk harap-harap cemas. Akhirnya sekitar pukul 08:45 suster bawa bayi dan memanggil suami atas nama Ambar Kartika, Alhamdulillah akhirnya… lalu saya bersama suster dan dede bayi menuju ruang bayi untuk proses penjelasan dan lain-lain. perasaan masih belum tenang karena saya belum tahu kondisi istri saya bagaimana.. saya coba tanya ke suster terkait dengan kondisi istri dan dijawab oleh suster “maaf kalau terkait dengan istri saya tidak tahu karena bukan wilayah saya ”setelah selesai dari ruang bayi lalu saya ke Alfa mart untuk membeli susu, pampers dan dot. sekitar jam 10:30 istri sudah diantar ke ruang perawatan walaupun masih belum sadar karena efek obat bius.
sekitar pukul 12:00 istri sudah mulai sadar dan dapat komunikasi walaupun terbatas gerakan tubuh yang masih kaku. kami saling cerita yang terkait proses persalinan ini. menjelang sore istri diajarkan jalan oleh suster karena proses persalinan dengan sistem Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah metode operasi caesar dengan pendekatan khusus perawatan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu, sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar. Tujuannya, agar mobilitas dan proses penyembuhan atau recovery persalinan dapat dipercepat dan diharapkan hanya satu hari sudah bisa pulih dan bisa pulang. Menjelang sore barulah dede bayi dibawa ke ruang perawatan dan berjumpa dengan kami walaupun tidak lama dede bayi kembali diantar ke ruang bayi. malam ini kami bermalam di Rumah Sakit Graha Djuanda dan persiapan untuk besok jika memang memungkinkan untuk pulang.

Fatih Ihsan Syahmi

Akhirnya hari berganti dengan hari baru Kamis 25 Agustus 2022, setelah pengecekan terhadap istri dan dede bayi aman-aman saja, maka istri dan dede bayi diijinkan pulang hari ini. Sekitar pukul 15:00 kami pulang dengan menggunakan taxi online. Alhamdulillah sekitar jam 16:00 sudah tiba di rumah, walaupun istri masih tergopoh-gopoh dan bersusah payah untuk proses pulang ini. Maklum istri, masih sakit, masih lemah dan belum kuat serta pulih.


Next ... Senin 19 September istri types



SAKIT SEKELUARGA

Senin, 21 Februari 2022

SAKIT SEKELUARGA


Minggu-minggu ini merupkan minggu sakit, kenapa bida dikatakan minggu sakit? yaaa keluarga kami semuanya mengalami sakit dan silih berganti sakitnya serta berlanjut
Tanggal 01 Februari 2022 hari Selasa dimulai oleh Fikri sakit demam. Keesokan harinya yaitu hari Rabu tanggal 02 Februari 2022 saya dan Faris ke Jakarta ke kantor mba Ani untuk cek fisik motor vario. Saat sebelum kunjungan ke kantor Mba Ani juga terinfo di kantor Mba Ani ada beberapa orang yang terserang covid 19. Sempat ketar-ketir pula apalagi bawa Faris. Tapi mau tidak mau motor tetap harus dicek fisik. Akhirnya kami sampai di kantor Mba Ani lalu motorpun dicek fisik. Begitu sudah selesai urusan motor,  kami mampir ke rumah Pasar Minggu. Usai mampir ke Pasar Minggu barulah kami pulang ke Bekasi sebelum pulang langsung ke Bekasi kami mampir dahulu ke makam ibu.

Makam Ibunda tercinta


Bersamaan kami ke kantor Mba Ani, saat inipun istri sedang mabok-maboknya dikarenakan sedang hamil, baik itu mual yang berlanjut muntah, kedinginan, kepala sakit serta kaki jari sakit pula. Bahkan untuk jari kaki yang sakit, itu sudah berlangsung cukup lama tidak sembuh-sembuh. Sebelumnya juga sempat berobat ke Klinik A…. lalu pindah klinik. Karena dikilinik yang lama sudah hampir sebulan perkembangan kesembuhannya tidak ada. Untuk berjalan saja istri sudah susah dan berat hal ini berimbas saya membelikan tongkat guna untuk membantu istri menopang berdiri ataupun berjalan.


Berhubung istri sedang mabok hamil yang ke lima, maka sebagian besar pekerjaan keluarga saya yang menghandle, dari cuci piring, cuci baju, merapihkan rumah, mengepel dll dan ujung-ujungnya saya juga kurang istirahat dan lelah yang akhirnya sayapun jatuh sakit, kamis malam tanggal 3 Februari 2022 saya sudah merasakan badan greges-greges tidak enak dan Jumat pagi barulah saya demam. Bertiga sudah ada yang diantara kami yang sakit, lalu hari sabtu tanggal 5 Februari 2022 disambung Farah demam dan dilanjut hari Ahadnya tanggal 6 Februari 2022 Faris yang demam. Akhirnya kami berlima sekeluarga sakit semua tidak berdaya dan tidak bisa saling mengandalkan semuanya terkulai lemah tak berdaya dan hanya  bisa rebahan seharian dari hari ke hari. Apalagi yang dialami oleh istri saya cukup parah makan sedikit lalu muntah, hampir tiap hari seperti itu dan berimbas ke berat badanpun turun tenaga tidak ada. Belum faktor yang lain seperti tidak kuat akan kondisi dingin, apalagi minggu-minggu ini hampir mendung terus dan matahari tertutup awan sehingga sinar matahari tidak bisa dirasakan. Istripun bertanaya ke saya terkait sakit yang dialaminya, sayapun bingung untuk menjelaskannya sudah saya jelaskan semuanya, apalagi yang harus saya katakan atau jelaskan. Sudah tidak ada kata-kata lagi yang saya bisa katakan ke istri yang saya takutkan bersama istri saat itu adalah “kandungan yang ada di rahimnya”, bagaimana perkembangannya? Makan kurang, banyak getaran terkait batuk-batuk, kepala sakit. Rasanya saya mau tanya ke istri terkait kondisi janin yang ada di rahimnyapun takut. Artinya kami sudah pasrah dan serahkan semua kepada Allah, karena sudah banyak yang kami tanggung selama sakit fisik ini termasuk usaha untuk mengobatinya. Sedang kondisi janin bingung bagaimana cara penangananya, kecuali berdoa dan serahkan kepada Allah. Yang saya takutkan sebenarnya adalah apakah janin yang ada dikandungan istri “masih berkembang, berdetak atau sudah tidak ……..?” Apalagi istri punya riwayat keguguran.


Perlahan-lahan akhirnya Alhamdulillah berangsur-angsur pada sembuh. Farah sembuh pada hari Selasa (7 Februari 2022), Faris hari Kamis (10 Februari 2022), saya Senin (14 Februari 2022 ada yang bilang tanggal tersebut valentin day, tapi saya anggaptidak ada dan hari Senin saja lah dan sebelum tanggal 14 Februari tepatnya pada tanggal 09 Februari hari Rabu saya sudah mulai masuk kantor tapi setelah pulang kerja saya ngedrop kembali dan beristirahat kembali hingga tanggal tersebut di atas dan Fikri sembuh hari Jumat (11 Februari 2022). Walaupun hingga sekarang 21 februari untuk dibilang sembuh 100 % juga belum, karena efek kliyengan masih terasa serta batuk dan mual juga masih ada. Begitu pula yang dialami istri masih ada efek hingga kini. Oya untuk istri karena kondisinya masih mabok jadi yaa kondisinya tetap menyerupai sebelumnya hanya saja kadarnya sudah berkurang.


Rasanya ini ujian terberat di awal tahun ini, semoga saja ujian ini akan membawa keberkahan yang berlimpah serta pelajaran yang sangat berguna untuk mengetahui siapa kita dan siapa Tuhan kita. Jadi bukan hanya keluhan yang kita utarakan tapi justru sebaliknya. Bersamaan kesulitan diapit oleh dua kemudahan. Artinya dibalik kesulitan yang kita alami disaat yang bersamaan ada dua kemudahan yang kita dapatkan. Contoh kita dikasih sakit, artinya bersamaan dengan sakit yang kita alami maka adanya penghapusan akan dosa-dosa yang pernah kita lakiukan serta kita akan mendapatkan berkah pahala sepanjang kita menerima semua kejadian ini dengan rasa iklas.
Al Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5-6 :
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan


Bahkan atas kejadian sakit tersebut, sempat kami (saya dan istri) evaluasi “kira-kira salah dimana ya?” kok bisa sebegininya (pasti ada salah, hanya saja kami tidak menyadarinya). Apa kurang bersyukur, apa jahat dengan tetangga dll. kamipun membandingkan dengan para tetangga disini (untuk evaluasi diri) “padahal kita sudah begini dan begitu sedang tetangga sebelah begono begene, tapi koookkk....” itulah keluh kesah kami bahkan sempat berpikiran “jangan-jangan rumah ini yang menyebabkan hal tersebut diatas atau ada orang yang tidak suka kepada kami lalau orang tersebut menyantet kami, sampai segitunya pemikiran kami berdua” tapi kami simpulkan “bagaimanapun kami manusia biasa yang tidak luput dari dosa, baik yang kami sadari atau kami tidak sadari” yaa bermohon ampunan kepada Allah dan merubah kebiasaan buruk menjadi hal yang positif, sedekah terlebih dahulu lalu baru dikasih rejeki dan jangan tunggu ada rejeki baru sedekah serta berdoa diberi kekuatan dan keberkahan selalu. Pasti pertolongan Allah itu datang dan dekat.