TERJATUH dari MOTOR
Hari ini hari
kamis tanggal 31 Oktober 2019 ada suatu kejadian yang menimpa diri saya, yaitu
saya terjatuh dari motor saat menghindar menabrak motor orang. Seperti biasanya
tiap pagi hari saya mengantar anak ke sekolah. Biasanya saat berangkat saya
melalui jalur belakang untuk mengantsipasi kemacetan, sedang saat pulang
melalui jalur depan. Demikian pula dengan hari ini sama dan saat saya pulang
dari mengantar anak posisi dekat jembatan setelah ex indomaret dan kondisi lalu
lintas yang ke arah keluar perumahan lebih padat dan banyak dibandingkan yang
menuju perumahan. Saya men3gendarai tidak dengan kecepatan tinggi sekitar 45
km/jam. Saat sedang focus mengendarai eehh tiba-tiba ada motor yang berbelok ke
arah kanan posisi saya dijalur sebelah kiri. Saya terkejut dan 3spontan saya
rem motor saya dengan alasan agar tidak menabrak motor yang tiba-tiba belok
kekanan. Begitu saya rem, saya tidak bisa mengendalikan motor saya, motor saya
terjatuh dan terseret sekitar satu meter begitu pula dengan saya. Ketika itu
saya membanyangkan saya akan menabrak motor orang tersebut tapi sebelum menabrak
saya sudah jatuh dan membayangkan lagi saat sudah jatuh yaitu: badan saya
bagian sebelah kiri terutama pundak kanan akan bergesekan dengan jalan beton
dan kulit saya akan terkelupas sedang lutut saya akan beradu dengan beton
jalan. Sayapun teringat akan Pak Bahrudin, teman kantor yang jatuh dari motor
pula dan lututnya sakit yang berakibat tidak dapat masuk kantor hingga
berbulan-bulan. Ataupun saya terbayangkan, badan saya akan beradu dengan motor
yang ada di depan tapi faktanya begitu saya teseret kedepan akhirnya sudah berhenti
saya persis di bawah motor orang tersebut. Alhamdulillah saya tidak terbentur
dengan motor tersebut walaupun masih kwatir akan anggota tubuh yang lainnya.
Begitu badan dan
motor saya sudah berhenti lalu saya coba untuk berdiri, apakah bisa atau tidak.
Alhamdulillah saya masih bisa berdiri. Saat saya baru bisa berdiri bapak-bapak
pengendara motor tersebut yang berboncengan dengan seorang wanita, ngomel-ngomel
ke saya “ bapak sih naik motor ngebut-ngebut, sayapun sudah pakai lampu sein”
lalu saya balas “saya tidak ngebut-ngebut, bapak saja yang berbelok langsung
tanpa melihat posisi di depan ada kendaraan atau tidak”. Lalu saya coba untuk
mengangkat motor saya yang masih tergeletak. Sebelum motor berdiri bapak-bapak
pengendara motor tersebut kabur, sayapun ingin mencegahnya namun apadaya posisi
saya sedang tidak mendukung alias susah. Karena ini persoalanan belum selesai
dan ada yang perlu dibicarakan. Yaa sudah deh lewat… Begitu saya dapat
mendirikan motor spontan saya lihat bagian lampu dan cover depan pecah, entah
terbentur dengan apa bagian tersebut. Awalnya saya beramsumsi bagian samping kananlah
yang akan tergores. Lalu saya coba untuk starter motor, tetapi tidak
hidup-hidup. Saya ganti dengan stater menggunakan engkol kaki, sama juga
hasilnya. Saya tunggu sebentar dan chokenya saya buka dan saya stater
alhamdulillah bisa menyala motor saya.
Setelah kejadian
tersebut saya coba evaluasi apa penyebab saya jatuh dan salah siapa. Hasil eavaluasi
saya yang salah adalah bapak-bapak tersebut. Dengan alasan sebagai berikut:
1. Dia bebelok kekanan tidak pada tempatnya. Artinya dia berbelok pada
sisi yang terdekat atau dia berbelok masuk pada jalur yang salah yaitu masuk
pada jalur kanan dan bukan kiri. Seandainya di depan ada kendaraanpun, pasti
akan tertabrak pula.
2. Memang dia sudah menyalakan lampu sein. Tapi posisi motor tersebut terhadap
lampu sein yang dinyalajkan bukan berada paling depan. Artinya didepan motor orang
tersebut masih ada beberapa kendaraan yang lain. Walaupun dia sudah menyalakan
lampu sein, tetap saja tidak terlihat oleh saya, kecuali kendaraan yang berada
di posisi belakang dia yang dapat melihat lampu sein yan menyala. Karena yang
saya lihat adalah kendaraan yang ada didepan saya dan bukan motor dia, apalagi
lampu sein. Apalagi dia bebelok tidak pada tempatnya. Seharusnya begitu posisi
dia depan saya barulah dia belok.
3. Dia belok tidak melihat posisi sebrang depannya apakah ada kendaraan
atau tidak. Yang dia lihat hanya posisi samping kosong. Kenapa dia tidak bisa
melihat sebrang depannya? Karena didepan persis dia masih ada beberapa
kendaraan yang akibatnya kendaraan di sebrang depannya tidak terlihat. Begitu dia
lihat di samping dari tadi tidak ada yang lewat, dia menyimpulkan kosong, dan
dia mengmbil keputusan untuk menyebrang dan akhirnya prilaku dia itu mencelakakan
orang lain.
Itulah kesimpulan
yang saya ambil atas kejadian kecelakaan tersebut. Sedang motor saya yang rusak
bagian depannya karena bagian tersebut yang terbentur oleh jalan. Saat terjatuh,
setangnya posisi berbelok ke kanan dengan indikasi kaca spion kiri saya berubah
posisi lalu tangan kiri pada jari saya terluka. Posisi motor saat jatuh agak
nukik dahulu bagian depan beradu jalan setelah itu body motor jatuh seluruhnya kearah
kanan dengan topangan pada lutut saya. Ada indikasi menggunakan rem depan lebih
dominan dibandingkan dengan rem belakang.
Itulah kejadian
yang menimpa saya dan yang tak terpikirkan dan terlupakan saat kejadian, kok
tidak ada orang yang menolong saya yaa?? Bukan berarti saya harus di bantu 😊, apalagi orang yang telah
membuat saya celaka. Main kabur saja tidak ada basa basi apalagi boro-boro
nolong. Tapi memang wajar jika tidak ada yang nolong. Karena jalur sebelah
sedang rame-ramenya, jam sibuk dan focus kerja ataupun sekolah. Sedang pada
jalur saya memang sedang sepi-sepinya saat itu hanya motor saya saja yang
lewat. (wajar tidak ada yang nolong karena hal tersebut di atas, tapi kenapa dipertanyakan " kok tidak ada yang menolong saya yaa??" perlu dikoreksi pernyatannya...
Ok, kita
lewatkan cerita tersebut di atas. Ada cerita baru lagi yang tidak (ada)
kaitannya dengan kejadian tersebut diatas. Pada malam hari saat saya tidur yaitu
Rabu malam atau Kamis dini hari, saya bermimpi gigi geraham atas kiri saya
tanggal. Memang gigi geraham saya saat ini sudah bolong dan tidak sekuat dengan
bagian gigi yang lainnya. Saya pernah dengar duluuu, atau kata orang duluu kalau
mimpi gigi tanggal akan… ttuuuuuuttt (disensor, cari tau sendiri saja yaa jika
penasaran 😊). Saat terjadga dari tidur dan
mimpi lalau saya meludak ke arah kiri sambal menyebut kalimat ta’awudz
“Aku
berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk.” أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Saya berusaha
positif thinking saja dan tidak berharap negatif thinking, takut mengundang
yang buruk-buruk nanti jika pikiranku negatif, walaupun menurut saya pribadi
tidak ada suatu kejadian yang sia-sia artinya ada makna di tiap-tiap kejadian atau
peristiwa, hanya kitalah yang belum atau tidak bisa menangkap hikmah (tanda)
semua kejadian di sekitar kita . Sambil berproses dan tetap belajar itulah yang
saya jalani selama ini.
Lewat dua
kejadian tersebut diatas yaitu tabrakan dan mimpi, sekarang hari Ju’mat tanggal
satu November 2019…wah gajian donkk.. uupss bukan itu yang mau ditulis. Ada kejadian
lagi. Berkaca pada kejadian yang pertama, saat antar anak kembali tentunya saya
berhati-hati lagi. Jalur yang saya pakai saat antar anak yaitu jalur belakang
semua baik saat berangkat ataupun saat pulang. Biasanya berangkat jalur
belakang dan pulang jalur depan. Kejadian pada saat pulang, saya sudah
hati-hati dengan seksama saat menegendarai motor. Saya menegendari motor dengan
kceptan rendah sekitar 30 km/jam, begitu ada poilsi tidur (kenapa sih polisi
tidur di jalan…) saya rem itu motor, bukannya malah pelan jalannya eehh malah
kencang (nah loohh mistis sepertinya) eehh ternyata motor saya di tabrak dari
belakang. Hhmmm pantas saja. Begitu saya lihat kearah belakang ternyata ibu-ibu
yang menegendari itu motor dan sambil berkata maaf maaf.. yaa saya maafkan
dalam benak saya. Awalnya saya pikir orang yang menabrak saya dari belakang
tersebut orang yang sama pada kejadian pertama.. eehh tenyata bukan. Seandainya
orangnya sama sayapun tidak tau apa yang akan terjadi hehehe..
Itulah sedikit
cerita dari saya guna menambah tulisan yang ada di bog saya ini dan semoga
bermanfaat bagi pembaca aamiin.. jangan lupa saran dan kritiknya yaaa…