SIWO AGUS HIDAYAT
Hari ini Rabu 09 Januari 2019, saya memebuka
Facebook dan tanpa saya duga saya membaca postingan terkait Siwo Agus Hidayat.
Di postingan tersebut menyatakan Bela sungkawa atas meninggalnya Siwo Agus
Hidayat, saya terkejut dan tak menyangka akan hal ini. Walaupun saya tahu
kondisi Siwo saat ini, memang sulit menjalani hidup dengan kondsi sakit seperti sekarang ini,
apalagi sakit yang dialami siwo bukanlah penyakit biasa melainkan penyakit
kanker ganas. Ada dua kanker ganas yang siwo alami yaitu di dada dan di
punggung dengan kondisi sudah stadium 4 serta persiapan kemo fase ke 7 (inforamsi dari WA saya dengan Siwo tertanggal 3 November 2018 dini hari)
Mungkin bagi para pembaca ada yang belum mengenal Siwo dan bertanya-tanya Siwo itu siapa yaa? Sayapun dapat mengenal Siwo tanpa sengaja. Saya
mengenalnya melalui media radio, tepatnya radio Ramako (sekarang Lite FM). saat
itu saya memang sedang senang mendengarkan radio, apalagi yang terkait dengan
ilmu, ilmu apa saja termasuk ilmu agama dan di radio Ramako inilah ada program
bernama “Keluarga Islami” dengan nara sumber Siwo Agus Hidayat. Saya tertarik
dengan cara penyanpaian, materi serta jawaban-jawaban Siwo saat ada pertanyaan
dari pendengarnya. Acara tersebut diadakan seminggu dua kali hari selasa dan
Jumat pukiul 19:00-21:00. Sejak saat itu saya rutin mendengarkan acara tersebut
serta tidak ketinggalan pula
saya berpartisipsi dalam acara tersebut dengan bertanya melalui sambungan
telepon. Bahkan sampai-sampai saya rekam pertanyaan saya dan jawaban dari siwo (klik
disini jika ingin mendengarkan rekamannya) atau jika ada yang berminat bisa hub
saya. Hampir setiap kali ada acara tersebut saya selalu berpartisipasi dan
bertanya.
Sedangkan pertemuan ketiga terjadi di rumah Siwo Agus Hidayat sendiri di Ungaran Salatiga pada bulan Januari 2007 (sekalian mampir dalam perjalanan bulan maduku). Siwo termasuk dalam daftar undangan pernikahanku. Saat saya berkunjung ke rumah Siwo dan dipersilahkan masuk dan duduk, tapi ko Siwonya tidak muncul-muncul? Kemana ya dalam benakku.. justru Siwo bertanya pada saya “ dengan Bowo siapa?, Bowo Ramako ya? “ lalu saya jawab “iya”. Setelah itu baru saya dipersilhkan masuk kamar. Saya sempat kaget kok masuk ke dalam kamar? Kenapa tidak bertemu di ruang tamu saja? Akhirnya sayapun masuk kamar Siwo. Saat saya masuk, Siwo rebahan ditempat tidur. Dengan melihaat kondisi siwo seperti ini, saya menyimpulkan Siwo sedang tidak enak badan atau mengalami sesuatu yang mengakibatkan Siwo tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Akhirnya saya berbincang-bincang dengan Siwo. Disamping Siwo ada perangkat komputer yang tersambung dengan internet. Sebelum saya pamitan, Siwo memanggil anaknya untuk mengambil CD Stasiun-staiun Tauhid dan memeberikannya pada saya.
Sudah tiga kali saya berjumpa dengan Siwo, yang pertama saat ulang tahu Radio Ramako
entah yang keberapa (saya lupa) saya di undang ke Radio Ramako sebagai bintang tamu untuk
menemani Siwo Agus Hidayat. Sayapun kaget.. kenapa saya yang di undang, padahal
yang memonitoring acara tersebut banyak loh.. mungkin karena saya aktif dalam
bertanya kali ya... akhirnya saya on air bareng Siwo (lupa kejadiannya tahun
berapa) dan ini merupakan kali pertama saya jumpa dengan Siwo. Saat jumpa Siwo,
saya kaget karena diluar dugaan saya melihat penapilan Siwo. Saya pikir Siwo
mengenakan sorban/peci ataupun artibut-artibut seperti syekh... eehh ternyata
biasa saja. Sayapun dikasih kaset oleh siwo (entah kasetnya masih ada atau
sudah hilang)
Foto Siwo saat di Radio Ramako bersamaku. Posisi saya berada di sisi kanan Siwo
Dari pertemuan di Radio Ramako
ini, akhirnya mengenal dan salah satu penyiar radio ini , yaitu bernama Rico Calisto yang tergabung juga di Daruut Tauhid, akhirnya aku
berlanjut perkawanan dengan Kang Rico Calisto di Daruut Tauhid (DT) Cipaku. Sayapun
sering ikut kajian-kajian di DT Cipaku ini yang dihadiri pula
pembicara-pembicara dari DT termasuk Aa Gym dan pembicara dari luar DT,
termasuk kegiatan sehati yang pernah saya ikuti. Salah satu kegiatan sehati
saat itu adalah kunjungan ke Pesantern Daruut Tauhid dan ini kunjungan yang pertama dari empat kali hingga saat ini (9 Januari
2019) ke Pondok Pesantren Darrut Tauhid Di Bandung.
Pertemuan yang kedua dengan Siwo
saat ada acara bedah buku berjudul: “ Suluk Abdul jalil Perjalanan Ruhani
Syaikh Siti Jenar” di audotorium Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan)
pada hari sabtu 13 Oktober 2003 bertepatan dengan 12 Rajab 1424 H.
Sedangkan pertemuan ketiga terjadi di rumah Siwo Agus Hidayat sendiri di Ungaran Salatiga pada bulan Januari 2007 (sekalian mampir dalam perjalanan bulan maduku). Siwo termasuk dalam daftar undangan pernikahanku. Saat saya berkunjung ke rumah Siwo dan dipersilahkan masuk dan duduk, tapi ko Siwonya tidak muncul-muncul? Kemana ya dalam benakku.. justru Siwo bertanya pada saya “ dengan Bowo siapa?, Bowo Ramako ya? “ lalu saya jawab “iya”. Setelah itu baru saya dipersilhkan masuk kamar. Saya sempat kaget kok masuk ke dalam kamar? Kenapa tidak bertemu di ruang tamu saja? Akhirnya sayapun masuk kamar Siwo. Saat saya masuk, Siwo rebahan ditempat tidur. Dengan melihaat kondisi siwo seperti ini, saya menyimpulkan Siwo sedang tidak enak badan atau mengalami sesuatu yang mengakibatkan Siwo tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Akhirnya saya berbincang-bincang dengan Siwo. Disamping Siwo ada perangkat komputer yang tersambung dengan internet. Sebelum saya pamitan, Siwo memanggil anaknya untuk mengambil CD Stasiun-staiun Tauhid dan memeberikannya pada saya.
Tidak tahu persisnya berapa lama
saya mengikuti program acara bersama Siwo, sepertinya pertengahan saya kuliah
sudah mengikuti acara ini kurang lebih 1998 an. Sempat terhenti saya
memonitoring acara Siwo ini takala saya masuk PNS dan ditempatkan di Serang
dikarenakn frekuensinya tidak sampai ke Serang. Setelah saya dipindhakan ke
Jakarta lagi tahun 2007 saya kembali memonitoring Keluarga Islami yang akhirnya
acara Kelurga Islami ini berubah judul menjadi “ Berproses Menuju Kesejatian
Diri” (BMKD). Saya memang tertarik dengan acara-acara seperti ini bahkan bukan
hanya dengan Siwo saja. Ada beberapa acara yang serupa yang saya ikuti termasuk juga sempat berbincang-bincang via telepon seperti dengan Ali Mochtar Ngabalin yang sekarang lebih banyak
didunia politik seperti menduduki jabatan Tenaga Ahli Kedeputin IV Staf
Kepresidenan (KSP) serta mendapat posisi di Badan Uasaha Milik negara sebagai
Komisi PT Angkasaa Pura I. Pernah juga dengan Hidayat Nur Wahid yang sempat
menjadi President Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pernah duduk di Dewan
perwakilan rakyat (DPR) serta pernah juga menjadi Keua Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) dan beberapa orang lainnya yang saya lupa namanya. Perbincangan
saya dengan beliau semua sempat saya rekam. Selain Radio Ramako saya juga
mendengarkan tyausiah ustad-ustad di Radio Dakta, radio RRI dengan Ust Aa Gym
dan radio-radio lainnya. Di acara Siwo inilah saya yang terlama
memonitoringnnya sehingga ada beberapa paradigma baru dalam diri saya yang
berubah. Walaupun tidak semua yang Siwo unggkapan dapat saya terima. Ada
beberapa point yang tidak ataupun belum saya dapat terima.
Contact terakhir saya dengan Siwo
tertanggal 3 November 2018 dini hari. Saya awalnya ragu masih dapat terhubung
dnegna Siwo setelah sekian tahu tidak pernah contact beliau. Alhamdulillah
setelah saya hub beliau, ternyata nyambung (dapat berkomunikasi) walaupun
beliau lupa siapa saya. Dalam percakapan saya via wa, beliau menyampaikan
intinya umat Islam tidak akan terpecah dan akan bersatu jika ........
Akan saya lampirkan pula
percakapan wa saya dengan Siwo
Itualah perjalanan Siwo bersama
saya setelah puluhan tahun terjalin.
Semoga Siwo di terima di sisi Allah serta keluarga yang ditinggalkannya diberi
kesabaran dan ketabahan aamiin.