DI GIGIT ULAR

Senin, 29 Oktober 2018



Hari ini Senin 29 Oktober, ada suatu kejadian yang menimpa keluargaku. Adapun kejadiannya sebagai berikut:
Hari ini saya ijin pulang ke rumah dahulu karena ada rencana mau cek up anak saya yang ketiga (Farah) ke klinik terkait jari kelingkingnya terjepit pintu setelah pengobatan yang pertama dicabut kuku kelingkingnya. Sebelum saatnya antar Farah ke klinik, hp istri saya berdering ditelepon dari pihak sekolah dan disuruh ke sekolah sekarang juga karena bapak kepala sekolah ingin bicara. Mendengar percakapann telepon istri saya heran demikian pula dengan istri.. ada apa yaa, kok tumben-tumbenan. Istripun memastikan lagi saat ditelepn yang kedua kalinya, Tanya istri “ Faris, baik-baik saja kan bu?” dijawab gurunya “ia” walaupun dalam benak kami berdua tidak yakin.

Penanganan awal setelah luka gigitan dibersihkan

Akhirnya kamipun langsung ke sekolah dengan membawa berbagai asumsi pikiran kemungkinan hal-hal buruk terjadi pada Faris. Sampai disekolah langsung mencari Faris, setelah ketemu.. disana juga ada beberapa guru serta kepala sekolah. Takala kami jumpa Faris saya melihat Faris sedang menangis dan berlinang air mata, saya focus lagi melihat dan tertuju pada kaki Faris, waah benar ternyata luka pada kakinya (saya pikir saat itu kakinya luka berdarah terbentur atau sejenisnya) lalu Kepala sekolah bicara pada istri, intinya “ bahwa Faris habis digigit ular” lalu istri mengasih tau kepada saya, perihal tersebut. Saya dan istri kaget sekali mendengar kabar tersebut dan lagi.. hal terburukpun menghantui pikiran kami. Saat itu itu saya membayangkan tubuh kecil Faris dengan linangan air matanya ”yang tak lama lagi Faris akan mendahului kami, papah tidak menyangka dede Faris yang akan dipanggil terlebih dahulu (sambil teringat kejadian yang pernah meninpa saya di saat saya tak sadarkan diri, klik disini untuk informasi selanjutnya). Tanpa basa basi saya gendong Faris dari belakang hingga kedepan sekolah  ke parkiran motor lalu kamipun membawa Faris ke rumah sakit terdekat. Dalam pencarian rumah sakitpun saya sempat blank, harus dibawa ke rumah sakit mana ya.. blank karena memang shock terkejut saja. Karena pikiran saya saat itu memang carut marut dan berharap semoga faris kuat semoga Faris kuat selian mngejar waktu, oleh karena itu sayapun memacu laju sepeda motor cukup kencang dan istri saya mengingatlan agar hati-hati sampailah saya di Rumah Sakit Bella, tapi dirumah sakit tersebut tidak mempunyai serum anti bisa ular dan menyarankan agar ke RSUD Bekasi. Sempat kecewa juga dan langsung saya menuju RSUD langsung kami ke IGD dan memprosesnya walaupun istri tidak dapat masuk karena membaya bayi (Farah)

Penanganan awal setelah luka gigitan dibersihkan         

Saya gendong Faris dan saya temui dokter disana. Taklama kemudian dokter memproses Faris sambil minta informasi data terkait digigit ular. Dibersihkan dan dikasih cairan tertentu luka bekas gigitan ular tersebut. Setelah dibersihan lalu ditindaklanjuti dengan dikasih serum anti bisa ular. Disela-sela pengobatan tersebut, saya keluar ruangan IGD untuk menemui istri saya, yang tentunya sangat mengkwatirkan akan kejadian ini dan saya jelaskan mengenai proses pengobatan tersebut. Kamipun mendaftarkan pengobatan Faris yang tadi belum terpikirkan akan hal tersebut. Setelah dibersihkan lalu diambil tindakan untuk diobservasi atau diberikan serum anti toksin. Pada kesempatan ini pula hadir bapak kepala sekolah, ibu .., ibu.. dan bapak … untuk menemui kami berdua (Faris dan Dylan). Sekitar pukul tujuan Dylan sudah diperbolehkan untuk pulang karena proses observasinya sudah selesai termasuk juga infusnya sudah habis. Sementara Faris masih ada sekitar ¼ kantong infus.
Berhubung Fikri berada dirumah sendirian dan hari sudah malam, akhirnya istri pamitan pulang dengan menggunakan grab bike. Saya dan para perwakilan dari sekolah masih berada di RSUD. Sekitar pukul delapan malam bertepatan dengan infus Faris sudah habis, saya pamitan pulang untuk ambil kartu BPJS. Usai diambil dan diurus hingga selesai, barulah kami pamitan pulang dengan membangunkan Faris yang saat itu sedang tidur lelap. Sekitar jam sepuluh malam kami semua meninggalkan RSUD dan akan kembali ke RSUD tiga hari kedepan.  
Diinfus dan diberikan ABU (anti bisa ular)

Sampai rumah kami tidurkan Faris dan saya tidak bisa tidur hingga subuh. Saya takut terjadi apa-apa dengan Faris, tiap saat saya mengecek Faris, takut demam ataupun berhenti bernafas. Alhamdulillah malam telah dilalui dan tidak terjadi apa-apa. Hari ini, Selasa 30 Okrober 2018 Sekoah SDIT NUFA diliburkan untuk semua kelas dan kegiatan belajar dilakukan di rumah. Hal ini dilakukan untuk menyisir sekolah dan memastikan tidak ada ular di sekolah, bahkan sampai membawa pawang ular pula.

Usai kejadian tersebut dan kondisi Faris juga sudah Fit, saya menanyakan ke Faris kronologis kejadian tersebut. Faris katakan “ saat itu Faris dan teman-teman sedang maju ke depan meja guru, untuk menanyakan materi pelajaran. Kondisi meja guru memang ramai, saat antrian tersebut Faris merasa ada yang gigit dibagian tumit kaki, takala dilihat ternyata ular yang sedang mengigit tumitnya lalu Faris bilang ke ibu guru, karena ramai dengan suara siswa bisa jadi ibu guru tidak mendengar. Lalu faris keluar kelas, sementara teman Faris Syehan juga digigit dibagaian tumit atas dan dylanpun juga digigit bagian tangan dan kakinya, karena dia memegang ular tersebut yang dia pikir adalah mainan. Bahkan Dylan sempat meneteskan darah. Akhirnya ularpun datanagni oleh Office Boy (OB). Ternyata ular saat itu tidak hanya satu, ditemukan pula ular di kamar mandi.”


Setelah itu barulah Faris dan kawan-kawan dibawa ke klinik amelia dan di klinik tersebut tidak mempunyai serum anti bisa ular (ABU) dan dibawa kembali mereka ke sekolah. Dan disinilah baru pihak sekolah menelpon masing-masing orang tua agar ke sekolah dengan segera. Hmm tidak kebayang juga jika saat itu saya tidak pas sedang dirumah. Alhamdulillah pas saya ada dirumah,karena saat itu pula saya rencana mau cek up Farah terkait jari kelingkingnya yang terjepit pintu.
Menunggu informasi lanjut dari Dokter

Saya tanaya pula ke Faris “ apa yang Faris pikirkan saat disekolah takala sedang menangis?” jawab Faris “ Faris takut kalua Faris meninggal” memang jauh-jauh hari sebelum kejadian tersebut diatas, saya sudah memberi pendidikan terkait ular dll. Baik itu melalui TV, youtube, cerita ataupun pengalaman saya. Saya jelaskan bahaya ular dan bagaimana penangannannya. Karena saya saat SD juga nyaris dipatok ular besar. Kala itu ada ular besar lewat lalu saya kejar dan saya injak, begitu saya injak ular tersebut bediri dan berbalik ke saya seketika saja saya angkat kaki saya. Tidak terbayangkan jika ular tersebut mematok saya. Begitu pula saat ada ular besar diteras rumah Bekasi, takala saya luput memukul itu ular, maka ular tersebut berbalik sambil mengangkat kepalanya kearah saya, Alhamdulillah ular tersebut tidak mematok saya. Dirumah Bekasi saja sekitar ada tiga ular ditemuka di dalam rumah, bahkan ada yang didalam AC, belum rumah yang di Pasar Minggu juga sering dijumpai ular.  

Menunggu penyelesaian administrasi untuk pulang 
Istirahat malam hari pasca digigit ular


Alhamdulillah dari kejadian-kejadian tersebut di atas kita masih diberi kesempatan untuk intropekasi diri dan memperbaiki diri. Bisa saja Allah menegor saya dan istri atas perilaku kami berdua kepada anak-anak (Faris), agar lebih memperhatiakan dan sayang kepada mereka semua.

SAKIT/UJIAN/COBAAN

Masih ada kaitannya dengan hal tersebut “sakit” kejadian Faris digigit ular, terlebih dahulu adeknya Farah kelingkingnya terjepit pintu tanggal 25 Oktober 2018 hari Kamis yang mengakibatkan kuku kelingkingnya mengangkat dan hampir terlepas. Setelah berangkat dan disuruh kembali hari selasa, tapi kami merencanakan hari senin saja untuk cek up kembali. Walaupun diharin Senin ternyata tidak jadi cek-up juga terkait dengan kakaknya yang digigit ular. (klik untuk keterangan lebih lanjut).

Setelah Faris sehat kembali dari gigitan ular, eh tak lama kemudian sakit kembali. Sakitnya pada lidah yaitu merasa gatal dan terasa sakit kejadiannya sekitar tanggal 05 November 2018 hari Senin lalu tanggal 06 nya giliran Fikri yang sakit berupa muntah-muntah dan buang-buang air. Berhubung tanggal 07 saya ada jadwal ngakses di Purwkata, maka pada tanggal 06 saya memebawa Fikri Faris berobat. Akibat kejadian tersebut Fikri dan Farispun ijin tidak masuk sekolah hingga hari Jumat.
Kuku yang terjepit pintu


Hari Senin tanggal 12 November 2018 Fikri Faris sudah masuk semua. Tetapi gantian sekarang bapaknya yang sakit. Pagi saya ke kantor, menjelang jam 11 an saya pulang ke rumah karena saya buang-buang air, sama halnya seperti Fikri sakit. Akhirnya saya ijin tidak masuk kantor samapai hari Jumat.
Hhmm ini kejadian kali yang ketiga saya tertular oleh anak. Kejadian yang pertama saat anak sakit cacar, satu keluarga sakit kecuali ibunya. Kedua saat Faris sakit gondongan dan yang ketiga yang sekarang ini saat Fikri sakit muntah-muntah dan buang-buang air. Sayapun sempat bingung dan bertanya-tanya kenapa yaa…? Kok saya terus.., dulu-dulu jika anak sakit, saya tidak tertular, tapi sekarang.., ooww..


Seperti biasanya jika saya sakit, saya artikan saya banayak dosa (aslinya sakit tidak sakit tetap saja saya melakukan dosa) dan sakit ini sebagai penggugur dosa saya. Tapi kali ini kenapa anak yang sakit duluan terus dilanjutkan ke saya ya.. jangan –jangan ada factor yang lain. Oya sering saya ngobrol ringan dengan istri terkait dengan penyakit. Saya katakan pada istri “penyakit juga bias datang dari pikiran loh...” terus ditambah lagi,“perkataan itu adalah doa dan bisa pula dosa looh..”kalua begitu, bias juga pahala dong hehehe.. dari percakapan tersebut diatas, lalu saya terfokus oleh ucapan “perkataan”. Bisa saja sakit ini untuk menghapus dosa-dosa dari perkataan saya, tapi perkataan yang mana yaa.. (pasti banyak dong hehee..) kalau di kait-kaitkan dengan penyakit yang saya alami ini yang didahului oleh sakit anak terlebih dahulu apa yaa? Oohh bisa jadi ucapan saya saat anak sedang sakit yang seperti ini “ Ya Allah sembuhkan anak saya, biarkan yang sakit saya saja dan jangan anak saya”. Yaa setelah saya tela’ah apa memang karena perkataan saya tersebut diatas yang akhirnya penyakit anak saya disembuhkan dan dialihkan ke diri saya sesuai dengan permintaan saya. 

Saat disuntik dan diambil kukunya

Lepas hal tersebut diatas, yang terpenting bagi saya adalah:terima sakit ini apa adanya dengan iklas agar sakit ini dapat menggugurkan dosa-dosa saya dan perbaiki kualitas hidup didunia untuk menggapai kehidupan di fase berikutnya (hidup setelah mati).





KUNJUNGAN KE GORONTALO

Rabu, 17 Oktober 2018


                                 REKRUITMENT DI GORONTALO

Sekarang dan dua hari kedepannya (Senin-Rabu / 15-17 Oktober 2018)  saya dan kawan-kawan akan merekrut peserta pelatihan di wilayah Gorontalo tepatnya di wilayah kabupaten Bone Bolango untuk saya dan Faldy sedang di wilayah Pahuwato ada Destra, Farhan dan Rahman. Ini merupakan kali pertama saya ke Provinsi Gorontalo dan kali yang kedua ke Pulau Sulawesi yang sebelumnya saya ke Makasar tahun 2012 kala itu ada kegiatan KKIN Instruktur. Perjalanan penerbangan ke Provinsi Gorontalo tidak langsung melainkan transit dahulu di Bandara Sultan Hasanudin Makasar. Saat dimakasar ini saya jumpa dengan Pak Irwan, beliau adalah asesor yang mengakses saya saat selesai up grading Design Grafis beberapa hari yang lalu dan beliau adalah orang Palu. Kita tau sendiri akhir-akhir ini di Palu, Donggala dan Mamuju sedang di landa gempa bumi serta tsunami yang memakan korban 100 orang lebih. Saat saa tanya perihal di keluarganya di Palu, responnya biasa saja “yaa begitu..”

Pembukaan Rekruitmen 

Untuk proses rekrut seperti yang sudah-sudah dan tidak ada kendala. Yang ada kendala adalah saat kami ingin pulang untuk tanggal 17 hari Rabu, karena selasa malam tiket sudah naik dua kali lipat dari harga normal. Saatitu kami binggung akan perihal tersebut. Kami saling komunikasi dnegan teman kamiyang rekrut di wilayah Pahuwato serta pihak BBLKI Bekasi. Hasil dari komunikasi tersebut adalah pualangnya kamitunda satu hari yaitu tanggal 18 Oktober dan biaya hotel kelebihan tersebut, ditanggung sendiri.



Pengarahan dan Test Tertulis

Saat rekrutment saya berjumpa dengan Sekretris Dinas Bapak Jhoni, ..,….,.. kami disana disambut baik sekali oleh Pihak Disnaker Kabupaten Bone Bolango dari awal hingga akhir. Dijamu makan khas Gorontalo serta ke rumah makan dengan menu ikan yang komplit. Saat di ajak makan bareng kami (saya dan Faldy) saling berbincang-bincang masalah pelatihan, ketenagakerjaan dan tak lepas masalah politik pula tentunya. Dari berbagaitopik pembicaradan tersebut, saya suka dengan Pak Jhoni.. karena apa..? ternyata saya dan Pak sekretris dinas (Pak Jhoni) banyak mempunyai beberapa pemikiran yang sejalan. Banyak persamann saya dan dia, ya semoga saja apa yang kami pikirkan bersama bisa terlaksana dan Pak Sekdis ini memang sangat menghormati tamu.

Test Interview

Adapun pembicaraan yang sepemahaman adalah:
1.  Jangan sampai kegiatan-kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan, ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu yang akan menguntungan golongan-golongan tertentu pula, terkait tahun-tahun ini merupakan tahun politik.

2.  Pengurangan penggunaann tenaga asing untuk level dasar yang dibarengi dengan  
penambahantenaga kerja lokal. Begitu pula untuk level tertentu, tetap boleh menggunakan tenaga asing tapi degan syarat ada pendampingan dari tenaga kerja kita, sebagai kaderisasi.

3.  Pembangunan infra instruktur yang saat ini sedang digarap dan dibangga-banggakan,tidaklah tepat untuk saat ini. Masih banyak sector lain yang harus dibenahi selain hal tersebut di atas.

Dan masih banyak lagi yang kami bicarakan selain lupa juga terlalu banyak jika dituliskan didalam tulisan ini.

Selain hal tersebut diatas, kami juga sempat diantrakan jalan-jalan ke tempat obyek wisata di sekitar sini. Adapun obyek yang kami kunjungi adalah wisata Hiu Paus Botubarani. 

Menikmati Pesona Hiu Paus di Bone Bolango, Gorontalo 

Menyebut kata pertama "hiu" tentu saja nyali rasanya ciut. Namun di sinilah letak kesalahpahaman orang tentang salah satu ikan besar bernama Hiu Paus.
Memiliki nama latin Rhincodon typus atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Whale Shark ini ternyata salah satu ikan yang ramah karena ikan ini adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. 





Cucut ikan ini mendapatkan namanya whale shark karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
 
Dan untuk bisa menikmatinya tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, karena di Indonesia Anda pun bisa melihat pesona keindahan ikan yang dipercaya dapat hidup hingga berusia 70 tahun ini.

Terletak tak jauh dari pusat kota Gorontalo, sekitar 40 menit saja Anda bisa menemukan salah satu tempat wisata yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain yaitu bjek wisata Hiu Paus. 

Objek wisata tersebut tepatnya berada di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Sebuah tiang yang bertuliskan Objek Wisata Hiu Paus menjadi penanda untuk memasuki kawasan tersebut. Di sini Anda bisa melihat hiu paus dan memberinya makan secara langsung.



© Disediakan oleh PT Citra Multimedia Indonesia image medcom



Wisata Hiu Paus Gorontalo.(GATRA/Adi WIjaya/re1)

Hampir tiap tahun, Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mendapat kunjungan tamu penting. Bukan artis atau pejabat Ibukota, tetapi tak lain si hiu paus atau sering disebut juga geger lintang (Rhyncodon typus). Tak tanggung-tanggung, menurut catatan Pemda Gorontalo, hingga saat ini setidaknya sudah ada puluhan ekor yang menampakkan diri di perairan pantai Inengo, yang berjarak sekitar satu jam dari kota Gorontalo. 

Tentu saja, kehadiran mereka juga membuka pintu wisata bahari unik dan seru yang dipersembahkan Gorontalo. Sejak awal perjalanan menuju wisata hiu paus, pengunjung sudah dimanjakan dengan pemandangan yang indah perpaduan laut dan perbukitan.



Berawal dengan adanya tempat pengolahan ikan dan sering membuang makanan sisa ikan ke laut yang memancing hiu paus untuk menghampiri. "Kemunculan hiu Paus disekitar perairan ini berawal karena terpancing karena adanya sisa pengolahan ikan dilaut," kata Fahmi Iksan, staf dinas pariwisata Gorontalo.

Untuk saat ini pengelolaan wisata hiu paus masih dikelola masyarakat setempat. Mereka yang bermata pencaharian nelayan, dibina untuk bisa memandu para pengunjung dan mengelola wisata hiu paus tersebut. "Kami membina dan berikan penyuluhan bagaimana cara menghadapi tamu, cara mengelola kebersihan, serta menjaga agar tidak malah merugikan hiu paus dan ekosistem sekitarnya," kata Fahmi.

Menurut catatan dinas pariwisata, sejak awal dibuka pada 2016, paling banyak hiu paus yang muncul mencapai 14 ekor. Ukuran hiu paus yang terbesar tercatat sepanjang 9 meter. Hiu Paus makan dengan cara menghisap plankton dan jasad renik lainnya yang banyak terdapat di perairan ini.


Agar lebih seru, melihat hiu paus lebih dekat, warga setempat menyediakan perahu kayuh kapasitas 3 orang. Sang ikan biasa muncul di permukaan dengan kedalaman 20 meter. Namun harap hati-hati, wisatawan jangan terlalu bersemangat sampai menyentuh sang raksasa. Saat mengambil foto sebaiknya tidak menggunakan lampu flash yang akan mengganggu hiu. 

Selain wisatawan lokal, wisatawan mancanegarapun banyak berdatangan. Selama ini pemerintah provinsi dan kabupaten kota melakukan promosi melalui media cetak dan iklan.*l

Kenal Lebih Dekat Hiu Paus

Di obyek wisata hiu paus ini disediakan alat untuk snorkeling dan diving bagi Anda pecinta air. Namun jika Anda tidak mau terkena air tetapi ingin melihat dan memberi makan hiu paus secara langsung, bisa memilih untuk menaiki perahu kayu yang juga tersedia di sana. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp25 ribu, Anda bisa langsung menyaksikan kemunculan hiu paus dengan jarak hanya 5-10 meter dari bibir pantai.

Bagi Anda yang ingin mencoba untuk snorkeling, bisa membayar alat snorkeling seharga 250 ribu sedangkan untuk menyewa peralatan diving lengkap cukup merogoh kocek sebesar Rp450 ribu.

Menurut Pak Rismo, salah seorang nelayan di area konservasi Hiu Paus Desa Botubarani, pengunjung obyek wisata hiu paus paling ramai pada bulan Juni dan saat liburan sekolah. Untuk obyek wisata hiu paus sendiri, sudah dibuka sejak pukul sembilan pagi sampai pukul setengah enam sore waktu setempat.


© Raka Lestari Menikmati Pesona Hiu Paus di Bone Bolango, Gorontalo

Setelah mengunjungi loaksi paus Botuborani kami selanjutnya berkunjung ke Olele

Pantai Olele Primadonanya Surga Laut di Gorontalo

               Wisata Gorontalo : Keindahan Pantai olele Gorontalo 


Sahabat Nusarntara, Para pemerhati kekeyaan budaya daerah. kali ini saya hanya ingin berbagi tentang Wisata Pantai Gorontalo; Keindahan Pantai olele. Mungkin teman Ingin tahu lebih dalam tentang taman laut Olele? Berikut Ulasannya.


Jika Anda melakukan perjalanan melalui pesisir pantai selatan Gorontalo, maka anda akan melihat pemandangan yang mempesona, laut biru yang tenang oleh karena berada di daerah Teluk Tomini yang kaya dengan ikannya, dengan pemandangan pantai pasir putih dan perahu nelayan yang berbaris indah. Jika anda singgah di Pantai Olele, dan melakukan penyelaman, maka anda akan melihat pemandangan taman bawah laut yang konon mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan taman laut di daerah lain lain yang telah dikenal, seperti Taman Laut Bunaken atau Taman Laut di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah. Bahkan di sinyalir bahwa Taman Laut Olele ini lebih alami di bandingkan dengan kedua taman laut di atas.


Taman Laut Olele terletak di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, ± 20 Km dari pusat Kota Gorontalo dan dapat ditempuh dalam waktu ± 21 menit, dapat dijangkau dengan kendaraan darat maupun kendaraan laut. Jika melalui jalur darat, dengan menggunakan kenderaan roda dua atau roda empat melewati jalanan berliku di pinggiran bukit.


Menuju desa Olele, anda akan menyisir jalan berkelak kelok, melintasi perumahan penduduk dengan pemandangan yang kontras. Di satu sisi anda terkesima dengan tebing-tebing curam berpohon dan di sisi lain, hambaran laut biru hijau tanpa batas membentang membuat anda tercengang. Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju surga Taman Laut Olele dengan alam bahari yang sangat indah. Para penyelam dunia telah membuktikannya dengan mata sendiri. Mereka menyatakan bahwa sebagian biota laut yang terdapat di sana tidak dijumpai di perairan lain.



Taman laut Olele menyimpan banyak keindahan, diantaranya terdapat Goa Jin dengan ikan-ikan hias, Biota Laut, Terumbu karang yang sehat, padat dan indah, Bunga Karang Raksasa, Beberapa jenis ikan yang langka dan hanya terdapat di perairan teluk tomini. Saat ini, Taman Laut Olele menjadi ikon wisata di Provinsi Gorontalo yang berada di pesisir selatan. Jika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap rasanya kalau Anda tidak mengunjungi lokasi ini. Maklum, ketenaran Pantai Olele menggaung hingga di daerah lain sehingga mendapat julukan Primadona Pantai Selatan.



Terumbu karang yang belum terjamah dihiasi oleh pelangi ikan dan biota laut lainnya. Salah satu terumbu karang langka yang bisa ditemui adalah terumbu yang menyerupai karya seni ukir perupa Picasso dari Itali. Masyarakat menamainya sebagai terumbu karang Picasso. Jika beruntung, penyelam pun dapat bertemu mamalia laut, ikan Lumba-lumba, yang dengan tidak malu-malu menyambut kedatangan penyelam.




Ketika snorkeling, berhati-hatilah dengan sengatan ubur-ubur. Ukurannya yang mini terlihat menarik berwarna warni terutama saat terkena cercahan sinar matahari. Namun jangan khawatir, rasa gatal akan hilang segera kala menyaksikan keindahan surga bawah laut Olele. Bagi yang bukan penyelam, jangan khawatir. Perahu kayu berkaca asli buatan penduduk siap membawa wisatawan berpelesir mengarungi perairan untuk menikmati keindahan tampak atas terumbu karang, ikan-ikan dan biota laut lainnya.




Pantai Olele ini rencananya akan dijadikan tempat Wisata Nasional, karena lokasinya sering dikunjungi oleh turis mancanegara yang melihat keindahan Taman laut Pantai Olele. Keindahan Taman Laut Olele sering dijadikan pusat diving oleh para turis baik lokal maupun mancanegara. Pantai Olele yang memiliki berbagai biota laut ini juga dapat dikembangkan menjadi model objek wisata bahari (ekotourisme) yang bisa mendatangkan wisatawan.




Karena masih dalam tahap pengembangan, di Pantai Olele belum ditemukan adanya penginapan yang difasilitasi bagi para pendatang, atau sarana pendukung wisata lainnya sebagaimana tempat – tempat wisata yang ada di Indonesia, sehingga para pengunjung terkadang harus meminjam kamar warga untuk berganti pakaian usai berenang ataupun menyelam. Mengenai biaya pemakaian tergantung pembicaraan antara pemilik rumah dengan Wisatawan, tetapi biasanya harganya tidak mahal dan relatif terjangkau.


Masyarakat Desa Olele sudah terbiasa dengan keberadaan warga dari luar yang datang mengujungi Pantai Olele. Bahkan masyarakat setempat selalu terbuka tangan menerima tamu dari luar. Masyarakat merasa bangga dengan Pantai Olele yang dijadikan sebagai objek wisata, bahkan masyarakat setempat sudah sepakat untuk memperlakukan tamu dengan sangat hormat dan sopan santun. Visit Gorontalo Now

Sumber : Gorontalofamily.org
*. Sumber gatra.com
**. Medcom.id
***. Perjalanan Pribadi serta dokument pribadi

Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk berkunjujng ke tempat obyekwisata tersebut di atas dan ini merupakan kali pertama saya berkunjung ke tempat ini. Sungguh indah dan takjub atas  ciptaan sang maha kuasa. Puji rasa syukur yang tak terhingga, terasa malu pula dikasih nikmat tapi dari sisi saya kurang memaksimalkan rasa bersyukur kepada sang pencipta.  
Itulah perjalanan kami ke Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontaloselama empat hari.banyak pelajaran yang saya dapatkan terkait kunjungan ini terutamajumpa dengan Bapak Sekretaris Dinas yang banyak memebrikna inspirasi dan semgnat untuk berbuat lebih baik bagi nusa dan bangsa ini.