Membongkar Rahasia Keberuntungan Menurut Ilmu Fisika

Sabtu, 06 Mei 2017


Top of Form
Bottom of Form
Membongkar Rahasia Keberuntungan Menurut Ilmu Fisika 

Dalam ilmu fisika dikenal hukum kekekalan energi yang berbunyi, "Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya mengalami perubahan bentuk.". Energi selalu berubah, keluar dan masuk melalui bentuk. Ilmuwan jenius Albert Einstein menemukan teori relativitas yang dirumuskan E=mc². Dari rumus ini terlihat bahwa massa tidak lain adalah energi yang membeku, sedangkan energi adalah materi yang dibebaskan. Massa/materi dan energi adalah sama atau equivalent, perbedaan hanya terletak pada keadaan temporernya. Segala sesuatu yang ada di alam semesta, meskipun terlihat sebagai materi, sesungguhnya semua itu adalah manifestasi dari energi. 

Selama ini orang memahami bahwa keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tiba-tiba atau tidak bisa direncanakan. Meski ada benarnya, namun semua itu tidaklah mutlak benar. Tidak ada suatu peristiwa yang kebetulan di dunia ini. Segala sesuatu terjadi atas dasar sifat keadilan Tuhan yang akurat, presisi, metematis, tidak memihak dan tidak pilih kasih. Tugas manusialah untuk bisa belajar dan memahami bagaimana cara kerja dari hukum alam semesta. Alam semesta ini diciptakan dan digerakkan oleh energi illahi. Tuhan adalah sumber dan asal dari semua energi maupun materi di alam semesta ini. Tuhan juga sebenarnya yang menjadi tujuan dari segala pergerakan energi dan materi yang ada di alam semesta ini. Kemalangan dan keberuntungan merupakan manistasi dari energi. Tidak ada yang hilang percuma didunia ini. Segalanya akan berputar kembali dan menciptakan sebuah siklus. Jika anda menginginkan keberuntungan selalu mendatangi kehidupan anda, maka jagalah selalu energi pikiran, perasaan dan perbuatan yang positif, supaya menghasilkan hal yang positif pula.

Rasa cemas, takut dan khawatir ternyata menjadi penghalang terbesar dalam upaya mewujudkan keberuntungan. Menyangkut keberuntungan ada konsep yang diberi nama Mestakung (Semesta Mendukung). Dalam fisika dikenal istilah Fenomena Kritis (Critical Phenomena) dimana terjadi sebuat proses pengaturan diri yang terjadi pada suatu kondisi kritis. Konsep Mestakung mengajarkan bahwa pada suatu kondisi kritis segala sesuatu akan bersatu dan bekerjasama agar bisa keluar dari kondisi kritis tersebut. Dalam pengertian ini, apabila kita bisa menyatukan seluruh upaya fisik, emosional, mental, dan spiritual maka terciptalah sebuah kondisi kritis yang sanggup menciptakan sebuah terobosan, ledakan, keberuntungan, bahkan sebuah keajaiban. Seluruh Alam Semesta akan membantu dan mendukung kita didalam proses tersebut. dalam bahasa Joe Vitale, "Maka alam semesta akan menyusun ulang untuk dirinya sendiri". Akumulasi dari energi fisik, emosional, mental, dan spiritual yang kita lakukan akan muncul dalam sebuah bentuk yang biasa disebut sebagai Takdir atau Nasib. Bisa berupa sebuah Keberuntungan atau Kemalangan. 

Dalam dunia Psikologi dikenal istilah efek Pygmalion. Efek ini adalah sebuah ramalan yang terbukti dengan sendirinya karena faktor kepercayaan yang sangat besar. Apa yang kita percaya, itulah yang akan terjadi. Efek Pygmalion membuktikan bahwa segala sesuatu dimulai dari pikiran. Seseorang menjadi sehat atau sakit juga karena dari pikiran. pikiran bisa mendatangkan kebaikan ataupun keburukan dalam kehidupan seseorang. Dari pikiran itu pula nasib seseorang ditentukan. Orang yang dalam hidupnya cenderung memiliki pikiran-pikiran positif akan memiliki kemungkinan yang besar mendapatkan keberuntungan. Tetapi orang yang selalu dipenuhi pikiran negatif, maka kesialan dan nasib buruk akan selalu menyertainya. Sama halnya dengan hukum Law of Attraction, bahwa sesuatu yang serupa menarik hal yang serupa pula. Jadi penting sekali bagi kita untuk selalu menjaga agar pikiran, tindakan, dan perasaan kita selalu positif kapanpun dan dimanapun kita berada. 

(Sumber: Liberty)


BERSYUKUR

Sabtu, 06 Mei 2017

Intan XiuZhee bersyukur , bersama Lisa Angrainy dan 2 lainnya.



28 April pukul 11:18 ·



Dear SahabatKu,



Sabtu, 22 April 2017, Pukul 22.00 WIB, saya mengalami kejadian yang benar-benar diluar dugaan saya, akibat kecerobohan saya, saya harus menjalani kehidupan tidak seperti biasanya.. Mata saya tidak dapat terbuka, setiap saya mencoba membuka mata, hanya terlihat bayang putih seperti kabut, dan tak lama mata saya pun berair.. Saya hanya mencoba meneteskan Obat Tetes Mata dan berharap besok pagi mata saya kembali normal..



Minggu, 23 April 2017, Pukul 03.00 WIB, saya terbangun karena tangisan "pangeran kecil" yang haus dan minta nyusu.. Namun, saya kaget, ternyata mata saya masih tidak bisa dibuka.. Saya menyusui anak saya dalam keadaan mata tertutup dan menangis.. Saya mencoba minta untuk direbuskan air sirih oleh Kakak saya, berharap setelah direndam dgn air sirih, mata saya menjadi lebih baik..



Minggu, 23 April 2017, Pukul 06.00 WIB, saya kembali terbangun, tapi mata saya tetap tidak bisa terbuka.. Keluarga mencoba cara tradisional dgn rendaman air sirih kembali, tp hanya perih yang saya rasakan. Suami dengan sigap langsung membawa saya ke Rumah Sakit Khusus Mata di daerah Medan.. Dengan kondisi mata berair dan tertutup, saya dituntun menuju mobil.. Mama menyuruh saya untuk tetap beristighfar, tp Sepanjang jalan saya berfikir "Ya Allah, apakah saya akan menjadi Buta..??? Saya belum sanggup terima hal terburuknya.."



Pukul 10.00 WIB Sampai di Rumah Sakit, saya lekas dibawa ke Emergency.. Dokter memeriksa mata saya dan menyatakan bahwa "Kornea mata saya luka dan mata saya harus ditutup dengan perban hingga kontrol selanjutnya pada hari Kamis, 27 April 2017".. Ketika ditanya, apakah saya akan menjadi Buta? Dokter blg "Insya Allah tidak, krn kamu cepat dibawa dan mendapat penanganan yg tepat, seandainya kamu tetap merendam mata dgn air sirih, mungkin mata kamu malah jadi bernanah dan itu bisa menyebabkan kebutaan.." Masya Allah.. Dokter pun memvonis saya untuk "TIDAK MENGGUNAKAN SOFTLENS SEUMUR HIDUP"..



Kamis, 27 April 2017, Pukul 10.00 WIB, perban mata saya dibuka, dan perlahan-lahan saya dapat melihat dunia ini kembali.. Alhamdulillah.. Allah masih memberikan kesempatan pada saya..



Ya sahabat, saya adalah salah 1 pengguna Softlens atau Kontak Lensa.. Sehari-hari saya memang menggunakan Kacamata, namun karena hari itu adalah Resepsi Pernikahan Adik saya, sehingga saya menggunakan Softlens, Softlens ini baru, tapi entahlah knp bisa hal ini terjadi.. Saya mengambil hal positif dari kejadian ini, bahwa saya harus lebih banyak bersyukur atas nikmat yg diberikanNYa..



5 hari menjalani kehidupan tanpa melihat sungguh tak bisa saya ungkapkan lagi bagaimana rasanya.. Saya harus bergantung pada orang lain, bahkan untuk mandi saja saya harus dibantu..



Ini hanya sekedar cerita kisah nyata yang saya alami untuk menjadi pengingat sahabat-sahabatku.. Boleh dishare ke kerabat atau keluarga yang kalian sayangi..

Syukuri apa yg ada, Sahabat.. Tuhan telah memberikan kita Nikmat Penglihatan, dan itu sungguh luar biasa.. Percayalah, tanpa Soflens, kalian juga sudah cantik Kok..



With Love,





- Intan -



Aku Menyebutnya Munafik

Senin, 01 Mei 2017

MUNGKINKAH MUNAFIK???

Kita bergaul tidak terlepas dari penilaan orang lain, baik penilaian yang positif ataupun yang negatif. Seperti halnya judul di atas, itupun merupakan bentuk peniliana terhadap diri kita dan orang lain. Kenapa saya memilih judul tersebut? Pertama karena saya bisa jadi dari bagian judul tersebut, kedua ada beberapa fenomenal yang menarik dari kejadian-kejadian di sekeliling saya nun jauh disana di negri entah berantah dan setelah saya renungkan ternyata itu bagaian dari munafik, semoga penilaiana saya ini tidak meleset. Jika meleset mohon koreksinya.
Akhir-akhir ini saya sering membaca postingan di facebook ataupun komentar/tulisan teman di group whatsApp. Status teman di FB ataupun tulisan serta tanggapan di group WA ada di luar dugaan saya. Sebelumnya saya sudah mengenal dia dan sayapun tau apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka. Artinya apa yang dia lakukan sekarang sudah berubah dengan yang dahulu, tapi belum tentu pemahamannya sekarang sudah lebih baik dari pemahaman dahulu, tentunya ada beberapa factor yang mengubah pemikiran akan hal itu. Faktor tersebut yang dapat merubah seseorang yang saya ketahui ada 3 faktor yaitu HARTA, TAHTA DAN WANITA. Seseorang jika sudah kena satu diantara 3 tersebut bahkan bisa jadi melebar terkena ketiga-tiganya, maka bisa goyahlah pendirian orang tersebut baik dia sadari ataupun tanpa dia sadari, walaupun tidak menutup kemungkinan masih ada orang yang dapat menolak atau menghindarinya.

Kisah yang saya alami memang seperti itu, eett tunggu dulu, bukan saya yang mengalaminya.. melainkan teman saya hehehe.. kembali ke topik: saya tau benar siapa dia sebelumnya, saya tau pemikiran dia sebelumnya tapi begitu dia mendapatkan tahta, apa yang dahulu dia setuju ataupun tidak setuju, sekarang berbalik 180 derajat, justru dia malah mendukung kebijaksanaan yang dahulu dia tentang bahkan mempromosikan pula. Wwooww sayapun kaget, dan saya berpikir apakah saya yang belum move on atau dianya yang sudah tidak idialisme. Dulu dia kontra dengan orang tersebut dan sekarang sudah berbalik bahkan sekarang sudah berkawan di FB serta meneruskan pesan-pesan FB nya dan disharingkan, walaupun tidak ada kaitannya langsung dengan dia sendiri (tapi bisa jadi ada kaitannya hanya saja saya tidak tahu), begitu pula apa yang dia lakukan di group WA. Kesan yang saya dapat dari teman yang sperti ini justru menjadi negatif karena apa yang dia lakukan. Seolah-olah yang dia lakukan bukan mencerminkan diri dia sesungguhnya, ataupun karena pesanan seseorang sehingga menimbulkan rasa ketidaksukaan terhadapnya.

Ada kisah yang saya alami lagi, eett tunggu dulu, maksudnya bukan saya melainkan teman saya. Ada pula teman saya yang biasa-biasa saja tampilan sederhana, pemikiran sederhanayaa biasa-biasa sajalah tapi efeknya rruuar biasa. Lohh kenapa bisa yaa.. seperti halnya di atas setelah saya telaah, ternyata ada perbedaan teman saya yang pertama saya sebutkan dengan teman saya yang kedua saya sebutkan. Teman saya yang kedua atau yang sedang saya bahas ini, tampil apa adanya, tidak dilebihkan dan tidak dikurangkan artinya dia tampil apa adanya dan tidak diada adakan, begitu pula yang ada didalam pemikirannya, apa adanya, jika setuju katakan setuju,jika tidak setuju katakana tidk setuju. Bisa jadi efek dari perilaku dia seperti inilah banyak kawan-kawannya yang nyaman bergaul dengan dia. Bahkan silih berganti datang ke mejanya hanya untuk sekedar berbincang-bincang ataupun tukar pikiran bergantian dari hari kehari. 


Atas dua hal kejadiaan tersebut di atas yang berbeda baik penyebabnya maupun akibatnya, tentunya menjadi bahan renungan bagi saya, kenapa saya terhadap teman yang pertama, raeksi saya kurang bagus, sedang dengan teman yang kedua reaksi saya positif. Saya dan telah menemukan jawabannya semoga tidak salah.. Jawabannya adalah MUNAFIK. Ya munafik, teman yang pertama bisa saya katakan munafik, sedang teman yang kedua tidak munafik dalam artian tampil apa adanya. Ternyata benar yaa munafik itu berbahaya serta termasuk benar satu dari dosa besar. Munafik dalam Islam termasuk dalam penyakit hati yang berbahaya dan akibatnya akan ditanggung sampai di akhirat nanti. Allah memberikan ancaman yang keras untuk para munafik ini. Munafik diartikan sebagai orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakan bagian yang baik dan menyembunyikan sesuatu yang buruk. Seorang munafik sering disimbolkan dengan ular berkepala dua. Naudzubillah
Adapun ciri ciri orang munafik, Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni.
Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan.

1. Apabila berbicara ia berbohong,
2. Apabila bersepakat ia berkhianat,
3. Apabila berjanji ia mengingkari dan
4. Apabila bertikai ia berbuat curang (H.R)

Jika melihat akibat dari munafik ini sangatlah menyeramkan, semoga kita semua dihindarkan dari sifat ini aamiin.

Selain hal tersebut di atas, lalu bagaimna jika orang yang melakukan munafik itu memang dikondisikan karena situasi yang tidak mendukung. Sebagai contoh dia memang sebenarnya tidak sepakat, tapi berhubung situasi tidak memungkinkan (bisa karena ancaman dsb) sehingga dia berdusta dengan mengatakan iya, walaupun di dalam hati nurani dia mengatakan tidak. Hal ini dia lakukan hanya untuk strategi saja. Sayapun belum bisa menyimpulkannya jika dibahas sekarang tentunya panjang ceritanya,untuk sementara waktu saya stop saja tulisan saya sampai disini semoga dilain kesempatan dapat di sambung kembali. Yang perlu digarisbawahi adalah kita harus berhati-hati jangan samapai terjebak.