MENCARI SEBAB YANG BAIK DAN BENAR

Sabtu, 29 April 2017


MENCARI SEBAB YANG BAIK DAN BENAR

Peristiwa yang kita lalui hakikatnya ada hikmah baik yang kita sadari ataupun tidak serta lepas dari yang kita rencanakan ataupun tidak kita rencanakan. Apalagi kita hidup itu tidak statis dalam artian tidak selalu suka terus ataupun duka terus melainkan ada suka dan duka, yaa itulah kehidupan penuh dengan lika liku, misteri, rahasia. Sejatinya kehidupan kita itu suatu mekanisme dan pasti sudah ada hukumnya berupa sebab akibat. Keterbatasan, ketidakmampuan ataupun belum sampainya ilmu kita ke taraf tersebut yang menyebabkan menjadi penghalang bagi saya.
          Berkaitan dengan mekanisme itu sangat menarik karena sudah terkait dengan hukum alam, sudah terancang, sudah terumus dan tidak meleset sedikitpun dari ketentuan yang sudah ditetapkan. Tidak ada satu mahlukpun yang akan luput, yang akan menolak, yang akan menawar ataupun yang akan menghindar kerena ini suatu keniscayan yang pasti akan kita hadapi lepas kita bisa terima ataupun tidak. Hukum alam tersebut diatas inilah yang saya sebut sebagai Sunnatullah.


          Apa yang kita lakukan akan berbalik kepada kita. Kita melakukan kebaikan maka kebaikan itu untuk diri kita begitu pula sebaliknya. Jadi jangan ada anggapan kita berbuat jahat kepada orang lain dan yang akan kita dapatkan adalah keuntungan. Loohh bukannya keuntungan, jika kasusnya seperti ini... sebagai contoh: jika ada orang mencuri hanphone milik orang lain, artinya orang yang  dicuri itu mengalami kerugian karena kehilangan hp, sementara bagi pencuri, itu merupakan keuntungan karena mendapatkan hp tanpa membeli. Bukannya itu artinya yang berbuat jahat akan mendapatkan keuntungan? Hehehe bisa gawat dong jika demikian. Dalam menjalani hidup kita harus punya pedoman, pegangan, acuan, tolak ukur berupa aturan, hukum ataupun supremasi hukum tertinggi.  Terkait saya muslim, maka supremasi hukum yang saya gunakan adalah Al-Quran. Acuan inilah yang akan menjadi pedoman hidup bagi kita. Perlu adanya mind set yang sama akan sesuatu kejadian yang sama. Jadi semuanya dimulai secara bersamaan dan terstandar sama. Pada kasus di atas terjadi karena tidak memakai standar yang sama. Si pencuri mempunyai standar “ bahwa mencuri itu menguntungkan” pencuri memakai standar versi dia sendiri dan bukan standar yang disepakati. Jika semua orang memakai standar sendiri-sendiri wahhh bisa runyam kehidupan ini. Keuntungan yang didapat pencuri itu akan berbalik menjadi malapetaka jika ada pertanyaan “ hartamu didapat dari mana dan dibelanjakan kemana?” belum menyangkut masalah yang lain seperti: Untuk apa umurmu dihabiskan? Untuk apa ilmu-mu diamalkan? Untuk apa badan-mu digunakan? Dan lain-lain Hehehe kalau dibahas satu persatu waahh cukup panjang niihh.. next time deh sambil dicicil.
          Ada sebab ada akibat, jadilah akibat yang baik dari sebab. Untuk mendapat akibat yang baik pastinya sebabnya juga harus baik. Intisarinya bebuatlah hal-hal yang baik (benar) yang sesuai pedoman (Al-Quran) jadi jangan terjebak. Sebagai contoh; kita sudah berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari tapi disatu sisi kita menuhankan yang bukan Tuhan sesungguhnya (Allah SWT) naahh ini masih belum berbuat baik sepenuhnya artinya. Waahh kalau begitu harus berbuat baik dan benar secara keseluruhan dong... yup, tepat sekali “ Muslim yang Kaffah” yuk kita muali dari diri sendiri, kita mulai dari yang kecil dan kita mulai saat ini mengutip dari perkataan Aa Gym Bismillah...


Kita Gravitasi Bagi Semua ( Alam)

Rabu, 19 April 2017


KITA GRAVITASI BAGI SEMUA (ALAM)

Di dalam realita kehidupan sehari-hari tentunya banyak kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Kita bisa melakukan aktifitas tersebut di muka bumi tidak lepas dari gaya gravitasi. Karena dengan gaya gravitasi tersebutlah kita bisa berpijak di atas permukaan bumi. Terkait dengan gaya gravitasi saya yakin di antara pembaca ada yang sadar, ada yang belum sadar dan ada pula yang tidak sadar, tapi tidak masalah semua hal tersebut karena melalui tulisan ini saya akan memuat tulisan yang berkaitan dengan gravitasi. Gravitasi yang akan saya tulis berkaitan dengan gravitasi universal dalam aspek kehidupan kita.

Dalam ilmu fisika gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Jika gravitasi dikaitkan dengan perilaku kehidupan kita, kata gravitasi bisa disamakan dengan kata tarik-menarik, daya tarik, magnet, inner beauty, ataupun panutan (jika kelak didalam tulisan ini di jumpai kata gravitasi, maka gravitasi tersebut dapat diartikan sebagai tarik-menarik, daya tarik, magnet, inner beauty, ataupun panutan). Gravitasi tersebut dapat dimaknai sebagai sebab akibat apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan kita. Gravitasi ini mencakup semua aspek kehidupan baik itu profesi pengajar, olahragawan, wartawan, pembisnis, motivator, penceramah, ataupun profesi yang lainnya , untuk menjadi akibat yang baik, tentunya kita harus memberikan yang terbaik sebagai suatu keiklasan dan bukan keterpaksaan agar menjadi sebab yang baik pula. Jika semua hal tersebut sudah diaplikasikan dalam kehidupan kita, tentunya akan menjadi daya tarik, manget, gravitasi semua, termasuk pula alam semesta. Bahkan seorang penganggurpun (orang yang sedang berproses mencari pekerjaan, diperhalus dikit he..he..he..) tetap mempunyai gravitasi bagi lingkungan sekitarnya. Tentunya akan menjadi suatu kebanggaan dan rasa syukur jika kita bisa sebagai pusat gravitasi di sekitar kita. Jadikanlah  prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari menjadi akibat baik dari sebab yang kita lakukan. Dalam kondisi, profesi apapun tetaplah menjadi gravitasi di sekitar kita.

Saya akan bercerita terkait dengan tulisan saya di atas tersebut, ambil contoh yang terburuk saja yaitu pengangguran (terburuk.., sebenarnya tidak juga jika sipenganggur sedang berproses mencari kerja). Ya..! penganggur tetap mempunyai gravitasi. Jadikan status penganggur sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Saat sedang menganggur anggaplah Tuhan sedang memberikan waktu spesial untuk diri kita dengan Tuhannya tanpa diganngu oleh rutinitas yang lainnya. Jadikan diri kita sebagai abdi bagi Tuhannya. Apa yang perintahkanNYA kita laksanakan karena belum tentu jika kita sedang bekerja punya waktu seperti ini. Anggaplah sekarang ini kita sedang menjalani  pematangan kualitas diri sehingga kita siap mental dalam menjalani kehidupan ini dan menjadi gravitasi bagi para pencari kerja yang lainnya. Yang pada akhirnya image penganggur tidak identik dengan kriminalitas atau hal-hal negatif. Jadi gravitasi itu bisa ditempatkan dalam segala kondisi karena kita selalu bisa memandang segala pengalaman dan kejadian dari sudut pandang yang positif, bahkan untuk kejadian yang buruk sekalipun dan selalu bergairah dalam menjalani hidupnya!




Untuk menjadi daya tarik (magnet), panutan ataupun gravitasi, tentulah dimulai dari diri sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki daya tarik masing-masing, namun baik ataupun buruknya tergantung dari kita pelakunya dan sudut pandang orang yang menilainya. Karena dimulai dari diri sendiri, maka jadilah pribadi yang positif untuk mencapai hal yang terbaik. Lakukanlah hal yang positif dalam segala hal, yaa.. dalam segala hal termasuk juga pikiran positif kita, karena hidup itu tidak terlepas dari saling mengurangi ataupun saling menambahkan. Terkait hal ini, kita sudah mengetahui, di mana dalam tubuh ini terdapat dua energi yang satu sama lain saling mempengaruhi, yaitu energi positif dan energi negatif. Ketika kita memiliki sebuah tindakan, yang disitu mampu memancarkan pancaran energi positif, maka kita juga akan mampu menghilangkan energy negatif yang ada di dalam diri kita. Sudah menjadi kesepakatan umum hal-hal positif itu adalah kebaikan, begitu pula sebaliknya hal-hal negatif adalah keburukan dan saya akan analogikan kata-kata tersebut sebagai berikut: pertama sebagai contoh saling mengurangi, jika kita melakukan 10 hal positif (kebaikan) dan 3 hal negatif (keburukan), maka ini bisa kita sebut saling mengurangi yaitu 10-3= 7 kebaikan atau kita melakukan 3 kebaikan dan 7 keburukan (3-7=-4 keburukan). Sedang contoh yang kedua adalah saling menambahkan yaitu jika kita melakukan 5 keburukan dan melakukan kembali 4 keburukan, maka -5-4=-7 keburukan ataupun kita melakukan 7 kebaikan dan 6 kebaikanmaka akan bernilai 7+6= 13 kebaikan. Itulah hidup yang kita lakukan dan kita akan dinilai seperti itu. Tinggal pilihan ada ditangan kita dan mana yang dipilih, bagian dari kebaikan atau bagian dari keburukan. Masing-masing punya konsekuensi (sebab-akibat) sendiri-sendiri.


Memang bukan cara yang mudah untuk memperkuat energi positif yang ada di dalam diri kita, tapi bukan berarti hal itu sulit untuk kita dapatkan. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperkuat energi positif dari dalam diri kita, dengan catatan, kita harus melakukan hal ini dengan sungguh-sungguh. Adapun hal-hal positif yang perlu kita lakukan adalah: Jalani pola hidup sehat, mudah tersenyum, jadilah diri sendiri, menambah hal positif (wawasan, pengetahuan, dan ilmu), gaya bicara sopan, perlahan dan jelas, berpenampilan menarik, sopan, dan rapi. Sedangkan hal-hal negatif yang perlu kita buang jauh-jauh adalah: Jangan berprasangka buruk, hilangkan segala macam bentuk penyakit hati (dendam, benci, iri, dll), tidak mudah emosi, jangan mengkonsumsi makanan yang merusak kesehatan, usahakan untuk tidak mudah stres dan depresi, hindari segala macam bentuk pengaruh buruk. Karena hal-hal positif yang kita lakukan akan menarik hal-hal positif yang dari luar masuk ke dalam diri kita, begitu pula sebaliknya. Jika hal tersebut rutin kita lakukan minimal selama 40 hari, rasakan perubahan yang akan terjadi! Berani mencoba?



Teringat akan sebuah buku dan film berjudul The Secret akan hukum tarik-menarik. Hukum tarik menarik itu sendiri adalah kekuatan yang akan menarik sesuatu yang sejenis, seirama, untuk saling mendekat. Sementara itu jika ditinjau dari sisi yang lain perilaku positif tidak hanya dilakukan aktifitas secara fisik seperti pada paragraf di atas, melainkan juga melalui aktifitas berpikir positif sehingga hal tersebut akan saling melengkapi  dan memperkuat energi positif. Berpikir positif merupakan satu paket dengan aktifitas positif dan bicara positif. Pikiran itu bersifat magnetis dan pikiran itu mempunyai frekuensi. Ketika kita memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim kesemesta dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim keluar akan kembali kesumbernya, yaitu kita. Maka jadikanlah potensi diri kita potensi yang selalu positif . Apa yang terjadi ketika seseorang individu senantiasa berpikiran negatif, banyak mengeluh, bermalas-malasan? Tentu saja hal ini akan menarik individu-individu dengan karakter yang sama untuk mendekat kepadanya. Sehingga tidak heran jika orang yang berpikir negatif mengeluhkan kenapa teman-teman di kantornya begitu negatif, para tetangga di rumah terlihat tidak suka, dunia terasa sempit dan tidak ada tempat yang nyaman dan lain sebagainya. Bisa jadi masalahnya adalah di dirinya yang menjadi "magnet negatif" yang menarik semua itu mendekat padanya. Hukum tarik-menarik adalah hukum alam. Hukum ini sama pentingnya dengan hukum gravitasi. gravitasi adalah hukum alam yang Tuhan ciptakan, untuk membuat dinamika dalam kehidupan. Dan hal ini juga sesuai dengan apa yang dijanjikan NYA, bahwa TUHAN berlaku sesuai prasangka hamba NYA. Oleh sebab itu Tuhan menganjurkan jangan berputus asa dari berharap serta berdoa karena harapan dan doa juga termasuk dalam aktifitas positif. Jadilah "magnet" kebaikan, agar kita menarik hal-hal baik semakin mendekat kepada kita.


Masih dalam konteks gravitasi atau hukum tarik-menarik. Selain berprilaku dan berpikir positif, pada tulisan diatas juga disebutkan berkata positif. Tentunnya akan ada korelasi dari berkata positif ataupun berkata negative. Saya ulangi kembali intinya, yang baik akan menarik yang baik sedangkan yang buruk akan menarik yang buruk. Saya contohkan pada AIR saya kutip dari Dr Masaru Emoto yang dipublikasikan melalui bukunya The True Power of Water ternyata air mampu merespon kata-kata, gambar serta musik secara positif ataupun negatif. Jika kita mengatakan pada air kata-kata positif seperti cinta dan terima kasih maka hasil foto kristal airnya sungguh dahsyat yakni membentuk kristal air heksagonal yang indah. Sebaliknya, jika kita mengatakan pada air kata-kata negatif kamu bodoh atau kalimat negatif lainnya maka air tersebut tidak akan membentuk kristal tapi meresponnya dengan bentuk yang buruk tidak menentu. Dapat dibayangkan bagaimana bentuk air yang ada pada tubuh kita, seandainya kita berkata negatif, tidak mampu membayangkan tentunya. Artinya dalam melakukan aktifitas sehari-hari kita harus memperhatikan perilaku kita yang positif baik itu bertindak, berpikir ataupun berkata.




Keinginan saya untuk menjadi bagian dari gravitasi, agar prilaku positif saya dapat menular ke teman-teman, maka saya perlu mensosialisaikan prilaku tersebut. Untuk mensosialisasikan di lingkungan terdekat, saya bisa langsung take action, tapi saya ingin lebih dari lingkungan terdekat guna dapat meyebarkan virus-virus kebaikan leih luas lagi. Keinginan saya tersebut tidaklah sulit di zaman era teknologi seperti sekarang ini. Saya memanfaatkan internet sebagai media sosialisasi. Apa yang saya lakukan sehari-hari di semua aktifitas sebisa mungkin saya rekam baik berupa foto, video, pesan dan lain-lain karena hasil rekaman tersebut akan saya share di media sosial. Tentunya yang  disharingkan pada media sosial adalah hal-hal yang baik yang akan menjadi gravitasi bagi para netizen. Adapun media sosial yang saya gunakan seperti Facebook, twitter, instagram ataupun blog pribadi. Sebagai contoh, takala ada kejadian yang bagus dibarengin dengan argument disekitar kita termasuk pula takala saya sedang membaca artikel yang bagus  serta layak disebarkan biasanya saya buat ststus di facebook (www.facebook.com/prabowosinggih), jika ada moment yang bagus untuk diambil gambar, maka saya akan foto moment tersebut dan saya akan upload di instagram (@singgihprabowost), jika saya punya pemikiran cermelang, baik yang spontan ataupun hasil pemikiran, hasil tersebut saya rangkai dalam kata-kata yang diwujudkan dalam bentuk tulisan dan saya twitt di akun twitter saya (@singgihprabowoo) ataupun ada peristiwa yang spesial yang perlu dituangkan dalam tulisan yang cukup panjang, maka saya tuangkan dalam blog pribadi saya http://singgih.prabowo.blogspot.co.id bisa berupa tulisan plus foto ataupun tulisan saja . jika semua akun-akun tersebut digabungkan lalu disimpulkan, maka kesimpulan yang di dapat akan mencerminkan secara tidak langsung mengenai diri saya sendiri. Diri saya  inilah yang saya akan jadikan daya tarik atau gravitasi bagi rekan-rekan semua dalam skala yang lebih luas agar gravitasinya menjadi besar pula dan membawa kebaikan bagi kita semua (alam).

    
Tentunya dalam bermedia sosial tersebut banyak kendala yang dihadapi. Bukan kendala pada peristiwa yang terjadi di sekeliling kita melainnkan terkendala pada keterbatasan perangkat yang digunakan dalam melakukan kegiatan tersebut. Untuk kelancaran dalam bermedia social tersebut haruslah didukung oleh perangkat yang mumpuni satu perangkat yang dapat mencakup seluruh kegiatan seperti all in one baik dari segi kamera, vidio, kecepatan, kapasitas, serta aplikasi-aplikasi yang cukup banyak seperti internet banking (bisa lebih dari satu bank), aplikasi belanja online, email, aplikasi pendidikan, aplikasi keuangan dan masih banyak lagi. Dalam perjalanan waktu saya sering kali gonta-ganti hp tapi tetap saja terkendala, karena saat inu saya belum menemukan HP yang all in one. semoga lain kesempatan dapat menemukan yang sesuai denga kantong saya.





#BeTheGravity  

Sumber Gambar: