Ujian Sakit

Sabtu, 21 Oktober 2017


UJIAN SAKIT

10 DZULHIJAH 1438 H bertepatan dengan Jumat 01 September 2017 bertepatan pula dengan hari raya Idul Adha atau idul Qurban. Kami memutuskan untuk berqurban kambing di Pasar Minggu. harga seekor kambing seharga 2.500.000 rupiah alhamdulillah bisa terlaksana walaupun di uji dengan keraguan untuk tidak berqurban. kalau tidak sekarang, kapan lagi. Mumpung ada uang, apalagi tahun yang lalu tidak berkuban dan diniatkan tahun depan. ya sudah makin memantapkan saya untuk berqurban.

kenapa judulnya sakit tapi isinya qurban... hehehe (iya ya.. tapi ada kaitannya kok..). Setelah sholat id bersama pulang, makan lalu kami akan melihat pemotongan hewan qurban dilanjutkan jiarah ke makam ibu lalu pulang, sholat Jumat dan istirahat. Sambil istirahat, takala memperhatikan badan Faris ternyata ada beberapa bintik-bintik berair. ternyta bintik-bintik air itu adalah cacar air. kami sempat kuwatir karena keluarga kami belum pada belum kena cacar air (Fikri, Faris dan Farah) sayapun sempat ragu, apakah saya sudah pernah mengalami cacar air atau belum? akhirnya kami (saya, mamah, Faris dan Farah) pulang hari ini juga untuk mengantisipasi keadaan yang lebih berlanjut dengan mengendarai grab car.
Hari sabtu kami berobat dan benar ternyata Faris kena cacar air. Faris dikasih surat dokter selama seminggu tidak mengikuti kegiatan sekolah dan sayapun kuwatir akan menular ke Fikri, Farah ataupun saya sendiri, yang belum tau statusnya sudah pernah kena cacar air atau belum. Usai seminggu istirahat, barulah hari Senin tanggal 11 september Faris sudah mulai mengikuti kegitan sekolah. Alhamdulillah akhirnya tidak ada yang tertular cacar air. Hari terus berlalu hingga bertepatan dengan hari Jum'at tanggal 15 September, saya mengalami tidak enak badan, badan demam, kepala senut-senut dan dada sesak dan bertepatan dengan hari ini pula, ternyata Fikri dan Farah sudah ada tanda-tanda kena cacar air dan hari sabtu pagi memang benar Fikri dan Farah terkena cacar air. waahh akhirnya menular juga cacar airnya. sayapun masih mewanti-wanti, apakah saya akan kena atau tidak? karena saya tidur bersama Fikri dan sering menggendong Farah, apalagi kondisi saya yang kurang fit untuk saat ini. akhirnya sabtu siang diwajah saya sudah mulai terlihat ada bintik-bintik gelembung air yang masih kecil dan jarang. saya coba untuk mempertahankan diri agar tidak tertular. Hari ini hari Ahad bintik-bintik berisi air makin membanyak dan makin membesar dan tidak bisa dipungkiri akhirnya saya terkena cacar pula. 

Untuk penyakit saya sendiri bahkan bukan hanya cacar air saja, seperti yang saya sebutkan diatas tadi yaitu demam, kepala senat senut dan dada sesak. Sampai hari ini yang masih terasa adalah sesak dan demam. Kami berharap apa yang kami alami ini merupakan bentuk kasih sayang Allah melalui penyakit bisa berupa untuk mengingat Allah, bisa berupa sarana untuk mengurangi dosa dan tentunya sarana untuk intropkesi diri. Walau penyakit ini tidak langka dan berbahaya dan dapat terjadi pada siapapun bahkan satu keluarga (seperti yang kami alami) tapi bisa jadi cara menyikapi akan kejadian ini akan berbeda-beda.

Satu hal yang patut diacungi jempol adalah kegigihan istri saya untuk tetap melakukan aktifitas sehari-hari, walaupun terasa cape dan berat. dari mencuci baju, mencuci piring, memasak, merapihkan rumah, mengepel, menyetrikan dll dilakukan seorang diri. belum mengasuh ketiga anak dua orang yang sedang sakit serta seorang bayi  (Farah). khusus untuk Farah memang perlu tenaga luar biasa untuk mengasuhnya seperti masak air untuk mandi Farah, mengobati penyakit cacar (kasih salycil dan saleb), menyuapkan, menyusui memomong jika rewel dan lain sebagainya. tentunya hal-hal tersebut tidak luput dari pengamatan Allah dan akan tercatat sebagai ladang amal kelak diakhirat aamiin.

Awalnya saya ingin mengakhiri tulisan ini, tapi ada sesuatu akan penyakit ini berbeda dengan yang lainnya. penyakitnya sih biasa saja tapi proses yang menjalaninya terasa berat sekali. Justru bukan disakit cacarnya melainkan kepala pusing. apalagi saat menjelang tidur dan bangun tidur. makin sering terjaga dari tidur maka akan makin sering pula terasa berat sekali penyakit ini (jadi inget saat kecil sakit). yang saya rasakan saat proses tidur adalah seperti: 

1.  Berasa ditunggu-tunggu ataupun semacam dikejar-kejar sebagai contoh saat baru       sampai kantor, saya harus menyampaikan data, sayapun binggung, data ini untuk apa, data apa, data darimana, berapa nominal datanya akhirnya dengan asal saya tulis sembarang data. ini sepertinya terlihat simple, tapi dalam kondisi seperti saya sekarang terasa berat sekali bahkan bisa dikatakan menyiksa. tiap kali saya terjaga yaitu proses tersebut di atas menulis data selalu terulang. sayapun berpikir dalam mimpi tersebut, siapa sih yang membuat awal kerjaan ini? yang saya simpulkan yang membuat diri terasa berat yaitu berpikir didalam mimpi, tau solusinya tapi tidak bisa bertindak karena hanya mimpi. 

2.  dipusingkan dengan aktifitas jual beli online. kenapa selalu muncul belanja   ini dengan tagihan  segini padahal tidak pesan. keluar dan masuk kamar sama kejadian seperti di awal belanja online dengan tagihan tertentu. kenapa mau sign out tidak bisa bisa? kejadianya biasa saja tapi kenapa yaa kok bikin pusing. terus dicobacoba tidak bisa padahal saya ingin tidur.

yaa mimpi tersebut berkali-kali datangnya, sayapun bangun tidur juga berkali-kali. pernah bangun jam 10:00 yang saya pikir sudah pagi. dari jam tersebut saya sudah beberapa kali bangun-tidur hingga jam 12 tengah malam, akhirnya merasa tersiksa saya coba untuk tidak tidur hanya duduk sambil bersandar hingga pukul 03:00 dini hari. yang saya rasakan justru lebih enak berdiam diri jika dibandingkan tidur.  kalau tidur yang datang masalah tapi kalau berdiam diri sambil duduk sandaranan tak ada masalah, paling-paling ngatuk nanti paginya.
Namanya juga penyakit pusing dan keseimbangan kita yang diserang jika pusat keseimbangan yang diserang ya sudah jatuh-jatuhnya juga keseimbangan pikiranpun dapat terpengaruh. jika pikiran sudah terpengaruh maka apaun dapat terganggu. Faktor usiapun juga berpengaruh terhadap suatu penyakit. karena usia saya sudah tidak muda lagi, maka penyakit yang saya alami ini terasa berat sekali. padahal dulu-dulu sakit yang lebih parah dari ini juga pernah tapi tingkat keberatannya atau tingkat kesusahannya tidak seperti yang saya alami sekarang.

oya pada point diatas ada tulisan jadi inget saat kecil sakit. cerita sedikit saat kecil. saat kecil yang saya rasakan adalah seperti titik titik kecil bisa juga serangga atapun semut yang jumlahnya banyak, dia bergerak memuutar-mutar. lingkaran lingkaran kecil lalu lingkaran-lingkaran besar dari jarak jauh yang terlihat kecil hingga lambat laun mendekat hingga tak tampak saat kecil hal inilah yang membuat saya terasa berat saat tidur dikala sakit.

Awalnya saya ingin mengakhiri tulisan ini dan sebelum diakhiri sayapun terkena penyakit baru lagi. Penyakit tersebut adalah badan saya terasa pegal-pegal, minta ampun rasanya. Baik badan bagian depan ataupun badan bagian belakang hal ini membuat saya tidak nyaman dalam beraktifitas dan tidak bisa tidur, karena serba salah, posisi begini terasa sakit, posisi begitu terasa sakit itulah yang membuat saya serba salah dalam segala posisi. Atas kendala tersebutlah membuat saya untuk berobat pada hari sabtu tanggal 30 September untuk memastikan apa yang terjadi pada diri saya. Saya berobat agar cepat ditangani, jika ada sesuatu. Kesimpulan setelah berobat, saya menderita penyakit lambung alias maag. Maag tersebutlah yang menekan-nekan dada saya sehingga sesak dan membuat badan pegal-pegal tidak karuan selain maag syukur alhamdulillah tensi saya juga tidak tinggi yaitu 120/70, hanya saja yang bawahnya rendah. Biasanya tensi saya sekitar 140-150 an, apalagi minggu-minggu yang lalu saya termasuk banyak makan daging kambing terkait hari raya Idul Adha. Saya pikir tensi saya akan naik dratis, ternyata tidak. Dihari tersebut saya berobat di dua tempat dan disimpulkan sama intinya sakit lambung alias maag. Hanya saja tensinya berbeda di tempat kedua tensi saya 110/70.

Setelah berobat dan minum obat ternyata kendala tersebut di atas tidak langsung hilang, butuh beberapa hari untuk perubahan. Untuk rasa pegal-pegal sekitar hari senin siang sudah mulai reda tapi muncul gejala yang baru yaitu badan saya terasa kebas atau ba'al seperti semutan terutama saat tersentuh oleh tangan ataupun baju dan ada juga perut terasa kencang menekan atau kembung.  Selain kedua hal tersebut yang saya rasakan ada hal lain lagi yaitu ketidakseimbangan badan saya serasa mau jatuh ataupun seperti lantai bergoyang. Hal tersebut terasa saat anggota badan saya bergerak seperti saat berjalan terutama saat badan saya ikut bergerak, maka keseimbangan saya akan hilang dan mudah terjaruh serasa lantai yang saya pijak bergerak. Saat hari selasa tanggal 03 Oktober saya masuk kerja dan berjalan kesana kemari serta naik turun tangga terasa sekali ketidak seimbangan badan saya, saya gontai jalannya dan akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sungguh pengalaman yang sangat berharga sekali atas kejadian yang saya alami ini. Banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam pola makan, pola istirahat, gaya hidup dan rasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat dan nikmat Islam. Begitu mahalnya sehat dan begitu menderitanya sakit dan kita tidak akan mau menukar nikmat sehat dengan penderitaan sakit tapi walau bagaimanapun kita harus tetap positif thinking apa yang kita alami termasuk sakit. karena sakit itu akan menghapus doda-dosa kita jika bisa menerimanya dengan iklas, artinya tidak ada hal yang sia-sia apa yang kita lakukan atau yang kita alami. Semoga penyakit saya ini dan penyakit-penyakit yang dialami keluarga saya ini menjadi penggugur dosa bagi kami semua aamiin. 

artikel yang berkaitan dengan yang saya alami silahkan klik disini

Antara mau coba dan tidak (endoskopi)

Senin, 16 Oktober 2017
[# LINK_TEXT #] bagus, Silakan lihat! https://www.docdoc.com/id/info/procedure/endoskopi

SETAN YANG KESETANAN

Selasa, 12 September 2017

SETAN YANG KESETANAN


Tidak tau setan yang kesetanan itu seperti apa siihh yaa.. apakah setan juga berlomba-lomba dalam berbuat kejahatan? apakah setan berbuat lebih kejam lagi karena tergoda oleh bisikan setan yang lainnya? tapi, sejahat-jahatnya dan sekejam-kejamnya setan, setan masih mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa (Allah. SWT) justru ada manusia yang semulia-mulianya mahluk ciptaan Allah masih ada saja yang ingkar kepada Allah. lalu apakah anak cucu setan juga menanggung dosa-dosa yang dikarenakan didikan dari bapak ibu ataupun nenek moyang mereka. bukannkah orangtua setan yang bertanggung jawab atas kesalaha-kesalahan anak setan karena ulah didikan dari para pendahulunya?


PR bagi saya nih ataukah memang sebenarnya pertanyaan-pertanyan ataupun tulisan tersebut tidak pantas dan tidak layak ditulis atau tidak masalah jika dipertanyakan..?

nb: gambar hanyalah illustrasi belaka

Tambun Utara Selasa 12 September 2017

REKRUITMENT SISWA PENCAKER DI BONDOWOSO

Jumat, 11 Agustus 2017
REKRUITMENT SISWA PENCAKER DI BONDOWOSO

Jadwal saya 3 hari ini 09-11 Agustus 2017 ini adalah kunjungan ke Bondowoso dalam rangka rekrutmen siswa pencaker. Seperti biasanya saya berangkat dengan menggunakan mode transportasi udara. Dalam menjalani tugas ini saya bersama dengan Destra Ritco, salah satu staff dikios 3 in 1. Saya berangkat dari bandara Soekarno Hatta transit terlebih dahulu di Bandara Djuanda Surabaya lalu dilanjutkan penerbangan tujuan Bandara Udara Notohadinegoro Jember. Kami Di jemput oleh teman teman dari Bondowoso diantaranya: Choirul Anwar, Faruq dan temannya satu lagi saya lupa namanya.

Bandara Djuanda Surabaya


Bandara Udara Notohadinegoro Jember  


Usai dimjemput dan makan siang lalu kami beranjak ke Disnaker Bondowoso. Disana kami berjumpa dengan kepala BLK Bondowoso bapak Yoyok dan Kepala Dinas Bondowoso . Usai menjumpai mereka lalu kami mendatangi BLK Bondowoso untuk persiapan rekrutmen esok hari. Usai itu semua barulah kami bermalam di hotel.

hari ini merupakan test rekrutmen peserta pelatihan. ada sekitar 30an peserta test pelatihan. Sebelum test dimulai ada sambutan dari kepala dinas setempat. Usai memberikan sambutan, barulah saya melakukan presentasi terkait rekrutmen peserta test. setelah presentasi barulah dilakukan test, termasuk juga test wawancara.


Saat pemaparan menegenai program boarding di hadapa Kepala Dinas

Test Tertulis yang di lanjutkan dengan Test Wawancara 

Saat wawancara banyak variasi jawaban yang tentunya sebanding dengan jumlah peserta test. Ada satu hal yang menarik saat saya melakukan test wawancara. Yang membuat saya menarik adalah karena jawaban dari yang saya wawancarai diluar dugaan saya sebagai pewawancara selain itu jawaban tersebut juga berbeda dengan jawaban teman-teman peserta test pada umumnya. Adapun pertanyaan saya saat itu adalah sekitar ijin dari orang tua terkait kepesertaan anak tersebut dalam test pelatihan, yang kedepannya jika di terima maka yang bersangkutan akan berada di tempat pelatihan (Bekasi) selama sekitar 1,5 bulan. saat itu saya kataka: "Apakah sudah dapat ijin dariorang tua?" dia menjawab "sudah mendapat ijin dari nenek" hmm dalam hati saya saat itu heran, yang saya tanyakan orang tua tapi kenapa di jawab nenek??. lalu saya pertegas kembali pertanyaan saya "saya menanyakan sudah dapat ijin belum dari orang tua, sebelum dia menjawab saya potong terlebih dahulu, aktifitas orang tua apa? terutama ibu.. dia jawab " tidak tahu karena saya belum berjumpa dengan ibu " kook bisa? sahut saya, lalu dia menjelaskan sbb " saat saya kecil, ibu bekerja sebagai TKW setelah sekian lama kehilangan contact dengan ibu saya. ari informasi kesana kemari termasuk agen yang memperkerjakan ibunya tidak ada kepastian dan hingga saat ini kabar berita tentang keberadaan ibunya tidak diketahui. Sejalan dengan waktu akhirnya bapaknyapun meninggal dunia, sehingga dia diurus oleh neneknya. `

Masih dalam proses wawancara, saat itu saya tanya ke dia " Jika anda diterima dan tinggal di asrama lalu ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan anda, misal ada makanan yang tidak enak, apa yang anda lakukan? " dia menjawab " bagi saya tidak ada makanan yang tidak enak, bagi saya semua makanan enak " muak jleeb rasanya saya saat itu. karena jawabannya diluar dugaan saya oleh kapasitas peserta test orang seperti dia. Saat saya wawancara dengan peserta lainnya jawabannya biasa biasa saja seperti: saya akan coba menerima hal itu, saya mungkin bisa jajan di luar, saya akan usahan menerimanya. Lanjut dengan pertanyaan saya yang kedua: " Jika anda diterima dan anda tinggal di asrama, ternyata kondisi asrama tidak sesuai dengan yang anda bayangkan yaitu kondisi asrama kotor. Bagaimana tanggapan anda menegenai hal ini? " dia menjawab: " saya akan membersihkannya, saya akan sapu lalu saya akan pel " untuk kedua kali saya kaget dengan jawaban peserta test ini. Karena dari jawaban-jawaban pesertra test yang lainnya belum ada dan tidak ada yang seperti ini.

Luar biasa memang peserta yang satu ini. Dari kondisi keluaganya yang tidak jelas, ditinggal ibunya tanpa kabar hingga detik ini. lalu tak lama kemudian Bapaknya meniggal dunia berlanjut ia di asuh oleh neneknya, hidupnyapun pas-pasan bahkan kurang mampu, tapi mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh teman-teman peserta test yang lainnya. Tentunya hal ini merupakan pelajaran nyata bagi saya. Jangan menilai orang dari luarnya saja. sebenarnya saya sudah tahu teori ini tapi jarang sekali menemukan kejadiannya. Dan kejadian inilah yang mempertemukan anatara teori dengan faktanya.

Proses rekrutmen di Bondowoso selesai dan sudah ada hasil-hasil yang lulus dan selanjutnya akan berlatih di BBPLK Cevest Bekasi Semoga yang terbaik bagi mereka aamiin. Agenda selanjutnya kami kembali ke hotel karena hari sudah sore, sekaligus mempersiapkan untuk kepulangan esok hari.

Alun Alun Bondowoso


Hotel Penginapan

Hari ini hari terakhir di Bondowso, Kami pamit dengan Kepala BLK, Wakil Sekda dan Kepala Dinas terkait. kami di bawakan oleh-oleh khas Bondowoso yaitu tape singkong. Usai pamit, Kami pulang langsung tanpa transit ke bandara Djuanda .




Bandara Udara Notohadinegoro Jember  




nb: cerita yang berkaitan dengan gerbong maut Bondowoso


Kisah Nyata Gerbong Maut Versi Pak Singgih (nama penulis dan blog sama, bukan berarti orang yang sama, malainkan sama namanya)

nfobondowoso.tumblr.com

KISAH NYATA PERISTIWA GERBONG MAUT
( 23 NOPEMBER 1947 )



Dalam tahun 1947 saya menjadi pelatih silat – pencak B.P.R.I Bondowoso,waktu tanggal 21 juli 1947 Jam 4 sore kebetulan melatih anggota – angota dengan Takiari maka saya mendengar bahwa tentara Berlanda sudah ada di Prajekan, selanjutnya kabar itu saya beritahukan kepada angota –angota untuk bersiap menghadapi tentara belanda kalu mungkin masuk ke Bondowoso

Tanggal 21 juli 1947 tentara Belanda datang dari arah timur dari Prajekan semua Trip dan N.B. masuk ke desa Mandiro utara bondowoso diwaktu itu pimpinan N.B masih dipegang bapak Tjipto yang sekarang ada di Jakarta lalu ada salah satu dari anggota N.B. menyerahkan 3 peti isi peluru kepada saya kemudian saya simpan bersama dengan saudara Armidin desa Karanganyar.

Waktu itu saya terima juga vikers dari saudara Suwadi yang sekarang menjabat sebagai kapten di Bali, saudara Armidin juga menerima 1 pistol dari kawan kawan pedagang untuk dipegang kalu mungkin malam malam ada apa apa
Di waktu itu karena kawan – kawan menyebar di seluruh jurusan, maka setiap malam kami adakan serbuan ke kantor V.D.N.B. Kebetulan sekali kami mempunyai titipan peluru jadi dapat kami gunakan peluru tersebut.

Tangal 9 September 1947 istri saya mendjemur pakaian di luar rumah tidak mangatakan datangnya Belanda, tahu tahu Belanda sudah masuk di dalam rumah waktu saya menghitung peluru dan akan saya bagi kepada kawan kawan di dalam rumah ada 3 buah senjata karabian dan 2 pistol titipan dari kawan kawan tahu tahu Belanda sudah ada di belakang saya dan berklata : “ angkat Tangan “ lalu saya bewrdiri sambil angkat tangan dan Belanda bertanya “ Apa ini ?” aya menjawab “ ini senjata saya. Dapat di halaman rumah saya dan maksud saya akan saya serahkan kepada belanda..”
Belanda :” Bagus, kalau begitu saya bawa saja “
Saya menjawab :” Baik tuan “
Soenjoto (mata mata Belanda) :” Djangan tuan, Bondowoso yang bernama Singgih ya ini orangnya, memang gledaber ini orang, ayo dibawa ini orangnya”
Belanda :” O begitu, ayo Singgih ikut saya sekarang dan senjata senjata ini dibawa sekarang”

Sesampainya di Kantor karesidenan saya tidak dibawa ke kantor tapi dibawa ke rumah dekat kantor karesidenan dan dimasukkan di dalam WC selama 7 hari dan ditahan di WC tersebut. Dan untung juga waktu itu Babu (pembantu) juga kasihan kepada saya, kalau sore dan pagi diberi kopi dengan segelas Tjus.
Selama 7 hari karena istri saya khawatir kalau saya dibunuh maka istri saya punya akal, rumah saya dibakar habis kemudian pagi pagi saya di keluarkan dari WC dan dimasukkan ke dalam penjara. Didalam penjara sudah banyak kawan kawan di sana karena sudah ditangkap lebih dulu.

Tanggal 22 Nopember 1947 hari Minggu kami 98 orang yang sudah didaftar dapat pindah dan akan diterima di Surabaya. Sekitar pagi jam 7 dibolehkan karena ditepi jalan banyak keluarga yang melihat menjelang berangkatnya orang orang.
Pada tanggal 23 nopember 1947 tahu tahu jam 2 malam dibangunkan di suruh berpakaian dan antri di luar kamar kemudian dipangil satu persatu kemudian dapat tambahan dari tahanan V.D.N.B 2 orang menjadi 100 orang.
Jam 5 pagi berangkat ke stasiun bondowoso, di stasiun sudah tersedia 3 gerbong. Gerbong kesatu terdiri 28 orang , gerbong ini gerbong kecilm, gerbong kedua terdiri 34 orang dan merupakan gerbong agak besar, gerbong ketiga 38 orang dan ini adalah gerbong besar atau disebut gerobak gajah.

Waktu masuk ke dalam gerbong kebetulan saya melihat jam stasiun jam 5 pagi,. Setelah sudah masuk gerbong tidak langsung diberangkatkan karena masih menunggu kereta dari Situbondo, jam 8 pagi baru dating kereta dari Situbondo kemudian diberangkatkan. Didalam kereta saya merasakan panas apalagi ada kawan – kawan yang mengeluh pusing, sesampainmya di kalisat saya mendengar gedoran gedoran dari gerbong ketiga memberitahukan gerbong kedua bahwa sudah ada kawan kawan yang mati kurang lebih 6 orang lalu memberi tahu gerbong kesatu jadi terang bahwa sampai di kalisat sudah ada yang mati.

Dari itu saya usaha jangan sampai ada terjadi demikian maka saya dengan tangan besi kepada kawan kawan yang merokok saya pukul agar pakaian yang melekat dibadannya dibuka lalu diikat diatas atap agar supaya kalu kereta jalan dapat bergerak seperti kipas dan duduknya saya atur supaya menghadap ke kanan dank e kiri, jadi tidak ke muka dan ke belakang. Maksudnya kalau jalan hanya gerak mangguk mangguk jadi tidak ada ke kanan ke kiri agar tidak pusing kepalanya.
Di stasiun Djember kurang lebih satu setengah jam lamanya dan kawan kawan sudah mulai menggedor gedor minta air dan minta gerbong dibuka. Saya dengar dijdawab disini kita ada air sambil pintu dirapatkan lagi.
Didalam perjdalanan kebetulan sekali melewati daerah yang waktu itu hujan kira kira diantaranya Djatiroito Klakah maka saya memberitahu kepada kawan kawan semua harap buka baju dan dadanya saja suruh menempelkan di dinding kereta karena dinding kereta tersebut basah jadi kawan kawan semua menempelkan dada di dinding dari itu kawan kawan dapat rasa dingin sedikit.

Di Stasiun Probolinggo rupanya kawan kawan yang ada di gerbong ketiga sudah tidak begitu keras suaranya buktinya hanya suara minta tolong sambil berkata “ Tuan minta tolong air dan angina karena sudah banyak yang mati. Jawab dari Luar “ Bijar mati semua badjingan badjingan ini “. Waktu saya dengar suara begitu juga digerbong saya nomer satu juga sudah banyak kawan kawan yang tidak bergerak sama sekali lalu saya memberitahu kepada kawan kawan yaitu satu satunya pendukung yang paling baik yaitu marilah mohon poerlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam ajarannya kalau ajaranya agama Islam, kalau Kristen ya ajaranya Kristen, rupa rupanya kawan kawan setuju,. Di dalam perjalanan sya tetap menjaga kawan kawan yang sudah tidak dapat bergerak karena itu waktu saya sendiri tidak terasa apa apa dan tetap di luar gerbong dan kebetulan waktu itu saya merangkak karena gelap sekali, tangan saya dapat satu rambutan lalu saya kupas saja cuil cuil saja berikan kawan sedikit sedikit saja, saya masukkan dalam mulutnya masing masing, karena kalau saya berikan satu kawan tentu dimakan sendiri djadi lain lainya tidak kebagian, tidak lama saya dengar saudara Slamet karsono merintih merintih begini “ Pak singgih saya mati Pak Singgih “, serentak saya pergi ke suara itu, kebetulan sekali saya waktu itu kentjing lalu saya minumkan saudara Slamet tersebut lalu dia berkata “ Suwon Pak “. Saudara Slamet sekarang menjabat di kementrian social di Djakarta.

Sesampainya di wonokromo gerbong di buka, saya tidak tahu meloncat keluar dari gerbong, tahu tahu diluar sudah dijaga tentara Belanda dengan komplit senjatantya sambil berkata “ Akan lari kamu ?” saya menjawab “ Tidak, Tuyan “. Itu waktu saya lihat jam di stasiun jam 10 malam. Kawan kawan diperintah keluar dari gerbong ada juga merangkak ada yyang sudah tidak dapat jalan terpaksa saya tolong keluar dari gerbong, gerbong kedua terdapat 8 orang yang meninggal, gerbong ketiga semua 38 orang meninggal semua. Kawan kawan yang masih sehat kurang lebih 12 orang diperintah menurunkan yang meninggal, 1 mayat tidak dapat diangkat, 2 orang harus harus orang 8 karena mayat mayat itu ada yang mati duduk, ada yang kakinya gandengan dengan teman sampai ada yang gandengan denganh 3 orang. Selesai diturunkan di peron terdapat sebagai berikut yaitu yang meninggal ada 46 orang, yang sakit ada 12 orang,,yang lemas tidak kuat ada 12 orang,yang segar bugar ada 30 oran jadi jumlah semuanya 100 orang.

Setelah selesai dihitung orang orang yang tidak sakit disuruh mengangkat lagi kedalam truk yang tersedia terus dibawa ke Rumah sakit Karangmenjangan, sesampainya di rumah sakit kami lagi yang menurunkan dan mengangkat ke dalam rumah sakit. Jumlah yang tinggal di rumah sakit menjadi 46 orang sedang yang dirawat keadaan sakit keras 12 orang selainnya dibawa ke kampung Bubutan, sesampainya di bubutan kurang lebih jam 2 malam lalu kami di masukkan di los nomer 6
Sekian kisah njata dari saja.

Jang membuat Kisah njata


…………………………

Nama : Singgih
Tempat Tanggal lahir : Kediri, 03 Mei 1894 (perlu dikoreksi tanggal lahir terhadap tanggal kejadian)
DJabatan : Pensiunan Pertanian Rakyat kabupaten Bondowoso
Tempat : Djalan Olahraga 153 Bondowoso (Arman dhani/Dhani adisiswoyo)

sumber: http://forum.detik.com/kisah-nyata-gerbong-maut-versi-pak-singgih-t628729.html



REKRUITMEN SISWA PENCAKER DI LAMPUNG

Rabu, 05 Juli 2017


REKRUITMEN SISWA PENCAKER DI LAMPUNG

Hari ini Selasa sampai hari Kamis (03-05) Juli 2018, saya dan Pak Hismadi melakukan rekruitmen di Provinsi Lampung, Saya ke Lampung menggunakan pesawat garuda. Berangkat dari rumah, menggunakan Grab bike pukul 8.30, sampai terminal Damri  Kayuringin Pukul 09:00 langsung naik Damri ke Bandara. Sampai Bandara Sukarno Hatta pukul 10:30. Kami menunggu hingga peberangkatan pukul 12:40. Sampai di Bandara Raden Inten II pukul 13:50 disambung dengan grabcar menuju kantor Disnaker Prov Lampung dengan ongkos 104.000 rupiah


Hari Ini Rabu 04 Juli 2018 pelaksanaan test tertulis dan wawancara untuk untuk peserta pelatihan. Total pendaftar ada 12 orang terdiri dari 10 orang test kejuruan TIK dan 2 orang peserta kejuruan elektronika. Hasil dari kedua test tersebut yaitu untuk TIk ada 2 orang yang tidak lulus, sedang untuk elektro ada 1 orang yang tidak lulus. Setelah penjelasan secara teknis mengenai pelatihan dan dilanjutkan besok hari untuk pendaftran ulang. Setelah semua selesai, barulah kami kembali ke hotel.



Pembukaan test seleksi di ruang aula Disnakerans Provinsi Lampung



Pembukaan test seleksi di ruang aula Disnakerans Provinsi Lampung

Kamis 05 Juli 2018 Ini hari terakhir kami di Lampung. Siang ini kami di ajak oleh Ibu Indarti untuk makan bakso Sony. Info dari ibu Indarti, kalau ke Lampung, belum makan bakso Sony, kurang lengkap. Untuk Bakso Sony sendiri saya tidak asing. Karena teman kantorku juga ada yang dari Lampung dan menjual oleh-oleh khas Lampung saat di mudik. Tapi sayang di Lampung kami belum sempat jalan-jalan, rasanya kurang puas juga. Tapi mau bagaimana lagi..




Test seleksi masuk pelatihan BBPLK Bekasi

Akhirnya kami pamit jam 15:00 dan lanjutkan naik bus Bandara dengan tiket 25.00. sampai bandara Raden Inten II sekitar pukul 16:00, tepat pukul 17:00 pemberangkatan pesawat sampai bandara Sukarno Hatta pukul 16:00. Jam 8 naik damri sampai rumah sekitar jam 21:30.




Bandara Udara Radin Inten II

Ada cerita menarik dar Ibu Indarti, adapun certanya sbb: Ibu Indarti mempuyai 3 orang anak. Cerita yang menarik terdapat pada anak yang kedua. Pengalaman anak yang kedua ini memang menarik. Diusia yang relativ masih muda, sudah mandiri dan bekerja dari nol atau bawah. Di awali sekolah di Amerika selevel SMA. Berjalan satu tahu dan sisanya dilanjutkan di Jepang selama 3 tahun jadi total SMA selama 4 tahun. Setelah itu mulai bekerja dari office girl, bersih-bersih lantai, jendela dll di sekolah, hingga ngajar di sekolah tersebut. Pindah kerja lagi dan mulai dari bawah lagi kerjanya, hingga naik jabatannya. Setelah punya pengalaman barulah beranjak ke jenjang yang lebih tinggi. Sekarang sedan mendalami Bahasa Mexico karena punya rencana kan berangkatbke Mexico dan menetap disana. Sebenarnya masih ada beberapa cerita yang menarik, hanya saja saya lupa secara detainya.

Note:
Terkadang kita dikasih kemudahan untuk melakukan kebaikkan tapi terasa berat untuk melakukannya dan ada pula dikasih kesulitan untuk melakukan ketidakbenaran tetapi kita gigih untuk meraihnya

Cukup pengalaman buruk satu kali saja deh, selebihnya adalah keberhasilan dari pengalaman buruk tersebut..

My tweet in Badar Lampung 05 Juli 2018