UJIAN SAKIT
10
DZULHIJAH 1438 H bertepatan dengan Jumat 01 September 2017 bertepatan pula
dengan hari raya Idul Adha atau idul Qurban. Kami memutuskan untuk berqurban
kambing di Pasar Minggu. harga seekor kambing seharga 2.500.000 rupiah
alhamdulillah bisa terlaksana walaupun di uji dengan keraguan untuk tidak
berqurban. kalau tidak sekarang, kapan lagi. Mumpung ada uang, apalagi tahun
yang lalu tidak berkuban dan diniatkan tahun depan. ya sudah makin memantapkan
saya untuk berqurban.
kenapa
judulnya sakit tapi isinya qurban... hehehe (iya ya.. tapi ada kaitannya
kok..). Setelah sholat id bersama pulang, makan lalu kami akan melihat
pemotongan hewan qurban dilanjutkan jiarah ke makam ibu lalu pulang, sholat
Jumat dan istirahat. Sambil istirahat, takala memperhatikan badan Faris ternyata
ada beberapa bintik-bintik berair. ternyta bintik-bintik air itu adalah cacar
air. kami sempat kuwatir karena keluarga kami belum pada belum kena cacar air
(Fikri, Faris dan Farah) sayapun sempat ragu, apakah saya sudah pernah mengalami
cacar air atau belum? akhirnya kami (saya, mamah, Faris dan Farah) pulang hari
ini juga untuk mengantisipasi keadaan yang lebih berlanjut dengan mengendarai
grab car.
Hari
sabtu kami berobat dan benar ternyata Faris kena cacar air. Faris dikasih surat
dokter selama seminggu tidak mengikuti kegiatan sekolah dan sayapun kuwatir
akan menular ke Fikri, Farah ataupun saya sendiri, yang belum tau statusnya
sudah pernah kena cacar air atau belum. Usai seminggu istirahat, barulah hari
Senin tanggal 11 september Faris sudah mulai mengikuti kegitan sekolah.
Alhamdulillah akhirnya tidak ada yang tertular cacar air. Hari terus berlalu
hingga bertepatan dengan hari Jum'at tanggal 15 September, saya mengalami tidak
enak badan, badan demam, kepala senut-senut dan dada sesak dan bertepatan
dengan hari ini pula, ternyata Fikri dan Farah sudah ada tanda-tanda kena cacar
air dan hari sabtu pagi memang benar Fikri dan Farah terkena cacar air. waahh
akhirnya menular juga cacar airnya. sayapun masih mewanti-wanti, apakah saya
akan kena atau tidak? karena saya tidur bersama Fikri dan sering menggendong
Farah, apalagi kondisi saya yang kurang fit untuk saat ini. akhirnya sabtu
siang diwajah saya sudah mulai terlihat ada bintik-bintik gelembung air yang
masih kecil dan jarang. saya coba untuk mempertahankan diri agar tidak
tertular. Hari ini hari Ahad bintik-bintik berisi air makin membanyak dan makin
membesar dan tidak bisa dipungkiri akhirnya saya terkena cacar pula.
Untuk
penyakit saya sendiri bahkan bukan hanya cacar air saja, seperti yang saya
sebutkan diatas tadi yaitu demam, kepala senat senut dan dada sesak. Sampai
hari ini yang masih terasa adalah sesak dan demam. Kami berharap apa yang kami
alami ini merupakan bentuk kasih sayang Allah melalui penyakit bisa berupa
untuk mengingat Allah, bisa berupa sarana untuk mengurangi dosa dan tentunya
sarana untuk intropkesi diri. Walau penyakit ini tidak langka dan berbahaya dan
dapat terjadi pada siapapun bahkan satu keluarga (seperti yang kami alami) tapi
bisa jadi cara menyikapi akan kejadian ini akan berbeda-beda.
Satu
hal yang patut diacungi jempol adalah kegigihan istri saya untuk tetap
melakukan aktifitas sehari-hari, walaupun terasa cape dan berat. dari mencuci
baju, mencuci piring, memasak, merapihkan rumah, mengepel, menyetrikan dll
dilakukan seorang diri. belum mengasuh ketiga anak dua orang yang sedang sakit
serta seorang bayi (Farah). khusus untuk
Farah memang perlu tenaga luar biasa untuk mengasuhnya seperti masak air untuk
mandi Farah, mengobati penyakit cacar (kasih salycil dan saleb), menyuapkan,
menyusui memomong jika rewel dan lain sebagainya. tentunya hal-hal tersebut
tidak luput dari pengamatan Allah dan akan tercatat sebagai ladang amal kelak
diakhirat aamiin.
Awalnya
saya ingin mengakhiri tulisan ini, tapi ada sesuatu akan penyakit ini berbeda
dengan yang lainnya. penyakitnya sih biasa saja tapi proses yang menjalaninya
terasa berat sekali. Justru bukan disakit cacarnya melainkan kepala pusing.
apalagi saat menjelang tidur dan bangun tidur. makin sering terjaga dari tidur
maka akan makin sering pula terasa berat sekali penyakit ini (jadi inget saat
kecil sakit). yang saya rasakan saat proses tidur adalah seperti:
1. Berasa ditunggu-tunggu ataupun semacam
dikejar-kejar sebagai contoh saat baru sampai kantor, saya harus menyampaikan
data, sayapun binggung, data ini untuk apa, data apa, data darimana, berapa
nominal datanya akhirnya dengan asal saya tulis sembarang data. ini sepertinya
terlihat simple, tapi dalam kondisi seperti saya sekarang terasa berat sekali
bahkan bisa dikatakan menyiksa. tiap kali saya terjaga yaitu proses tersebut di
atas menulis data selalu terulang. sayapun berpikir dalam mimpi tersebut, siapa
sih yang membuat awal kerjaan ini? yang saya simpulkan yang membuat diri terasa
berat yaitu berpikir didalam mimpi, tau solusinya tapi tidak bisa bertindak
karena hanya mimpi.
2. dipusingkan dengan aktifitas jual beli
online. kenapa selalu muncul belanja ini dengan tagihan segini padahal tidak pesan. keluar dan masuk
kamar sama kejadian seperti di awal belanja online dengan tagihan tertentu.
kenapa mau sign out tidak bisa bisa? kejadianya biasa saja tapi kenapa yaa kok
bikin pusing. terus dicobacoba tidak bisa padahal saya ingin tidur.
yaa
mimpi tersebut berkali-kali datangnya, sayapun bangun tidur juga berkali-kali.
pernah bangun jam 10:00 yang saya pikir sudah pagi. dari jam tersebut saya
sudah beberapa kali bangun-tidur hingga jam 12 tengah malam, akhirnya merasa
tersiksa saya coba untuk tidak tidur hanya duduk sambil bersandar hingga pukul
03:00 dini hari. yang saya rasakan justru lebih enak berdiam diri jika
dibandingkan tidur. kalau tidur yang
datang masalah tapi kalau berdiam diri sambil duduk sandaranan tak ada masalah,
paling-paling ngatuk nanti paginya.
Namanya
juga penyakit pusing dan keseimbangan kita yang diserang jika pusat
keseimbangan yang diserang ya sudah jatuh-jatuhnya juga keseimbangan pikiranpun
dapat terpengaruh. jika pikiran sudah terpengaruh maka apaun dapat terganggu.
Faktor usiapun juga berpengaruh terhadap suatu penyakit. karena usia saya sudah
tidak muda lagi, maka penyakit yang saya alami ini terasa berat sekali. padahal
dulu-dulu sakit yang lebih parah dari ini juga pernah tapi tingkat keberatannya
atau tingkat kesusahannya tidak seperti yang saya alami sekarang.
oya
pada point diatas ada tulisan jadi inget saat kecil sakit. cerita sedikit saat
kecil. saat kecil yang saya rasakan adalah seperti titik titik kecil bisa juga
serangga atapun semut yang jumlahnya banyak, dia bergerak memuutar-mutar.
lingkaran lingkaran kecil lalu lingkaran-lingkaran besar dari jarak jauh yang
terlihat kecil hingga lambat laun mendekat hingga tak tampak saat kecil hal
inilah yang membuat saya terasa berat saat tidur dikala sakit.
Awalnya
saya ingin mengakhiri tulisan ini dan sebelum diakhiri sayapun terkena penyakit
baru lagi. Penyakit tersebut adalah badan saya terasa pegal-pegal, minta ampun rasanya.
Baik badan bagian depan ataupun badan bagian belakang hal ini membuat saya
tidak nyaman dalam beraktifitas dan tidak bisa tidur, karena serba salah, posisi
begini terasa sakit, posisi begitu terasa sakit itulah yang membuat saya serba
salah dalam segala posisi. Atas kendala tersebutlah membuat saya untuk berobat
pada hari sabtu tanggal 30 September untuk memastikan apa yang terjadi pada
diri saya. Saya berobat agar cepat ditangani, jika ada sesuatu. Kesimpulan
setelah berobat, saya menderita penyakit lambung alias maag. Maag tersebutlah
yang menekan-nekan dada saya sehingga sesak dan membuat badan pegal-pegal tidak
karuan selain maag syukur alhamdulillah tensi saya juga tidak tinggi yaitu
120/70, hanya saja yang bawahnya rendah. Biasanya tensi saya sekitar 140-150
an, apalagi minggu-minggu yang lalu saya termasuk banyak makan daging kambing terkait
hari raya Idul Adha. Saya pikir tensi saya akan naik dratis, ternyata tidak.
Dihari tersebut saya berobat di dua tempat dan disimpulkan sama intinya sakit
lambung alias maag. Hanya saja tensinya berbeda di tempat kedua tensi saya
110/70.
Setelah
berobat dan minum obat ternyata kendala tersebut di atas tidak langsung hilang,
butuh beberapa hari untuk perubahan. Untuk rasa pegal-pegal sekitar hari senin
siang sudah mulai reda tapi muncul gejala yang baru yaitu badan saya terasa
kebas atau ba'al seperti semutan terutama saat tersentuh oleh tangan ataupun
baju dan ada juga perut terasa kencang menekan atau kembung. Selain kedua hal tersebut yang saya rasakan ada
hal lain lagi yaitu ketidakseimbangan badan saya serasa mau jatuh ataupun seperti
lantai bergoyang. Hal tersebut terasa saat anggota badan saya bergerak seperti
saat berjalan terutama saat badan saya ikut bergerak, maka keseimbangan saya
akan hilang dan mudah terjaruh serasa lantai yang saya pijak bergerak. Saat
hari selasa tanggal 03 Oktober saya masuk kerja dan berjalan kesana kemari
serta naik turun tangga terasa sekali ketidak seimbangan badan saya, saya
gontai jalannya dan akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sungguh
pengalaman yang sangat berharga sekali atas kejadian yang saya alami ini.
Banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam pola makan, pola istirahat, gaya
hidup dan rasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat
sehat dan nikmat Islam. Begitu mahalnya sehat dan begitu menderitanya sakit dan
kita tidak akan mau menukar nikmat sehat dengan penderitaan sakit tapi walau
bagaimanapun kita harus tetap positif thinking apa yang kita alami termasuk
sakit. karena sakit itu akan menghapus doda-dosa kita jika bisa menerimanya
dengan iklas, artinya tidak ada hal yang sia-sia apa yang kita lakukan atau
yang kita alami. Semoga penyakit saya ini dan penyakit-penyakit yang dialami
keluarga saya ini menjadi penggugur dosa bagi kami semua aamiin.
artikel yang berkaitan dengan yang saya alami silahkan klik disini
artikel yang berkaitan dengan yang saya alami silahkan klik disini