Masuk
Sekolah dasar dan Play Grup/Bimba
Fikri
Irfan Syahmi lahir tanggal 27 November 2007 dan tidak terasa sekarang sudah
menginjak usia 6 tahun 6 bulan, itu artinya sudah saatnya melanjutkan ke
jenjang berikutnya terutaman di bidang pendidikan. Sebelumnya sempat masuk Paud
terus di lanjutkan ke Bimba dan sekarang Bimba sudah selesai dan tentunya
berlanjut untuk mengikuti pendidikan
Sekolah Dasar. Untuki mencari Sekolah
dasar di Bekasi cukup binggung pula, karena tidak ada yang di tempuh dengan
jalan kaki semuanya menggunankan jasa kendaraan bermotor baik angkot ataupun
ojek. Jika bisa di antar sendiri itupun lebih baik sepanjang tidak mengganggu
jadwal kerja orang tua. Selain hal di atas juga kami mencermati tetangga yang
anaknya sudah masuk SD. Dari amatan tersebut ada plus minusnya. Seperti jadwal
yang tidak pasti jam masuk dan pulangnya. Bias berganti-ganti. System
pengajaran yang kurang maksimal dalam artian orang tua pun harus maksimal
mengajarkan anaknya dan menimbulkan pertanyaan.. loh di sekolah diajarkan apa
yaa..? kok ada kesan kita orang tua yang maksimal mengajarkan anaknya sendiri
jadi sepeerti kita sendiri yang jadi gurunya. Jika di cermati SD jaman saya dan
SD sekarang memang berbeda. SD jaman saya, untuk masuk sekolah tidak harus bias
baca tulis dean peran guru sangat berperan dalam hal pengajaran. Orang tua
membantu proses pembelajaran terutama dalam hal pekerjaan rumah. Yaa mungkin
tidak semua Sekolah dasar seperti ini ada beberapa saja mudah-mudahan. Dan nilai
plusnya untuk SD sekarang bebas biaya alias gratis berbeda dengan jaman saya
saat SD. selain hal di atas tersebut, ada factor lain dari pendidikan SD yang
berkaitan dengan Islam. Kami sebagai orang tua ingin anak-anaknya tidak saja
menuntut ilmu dunia saja tapi melainkan ilmu agamapun wajib di pelajari jadi
seimbang. Apalagi melihat perkembanagan kedewasaan anak-anak jaman sekarang
dapat dikatakan cepat di dukung dengan
media internet yang dapat diakses mudah oleh anak-anak bahkan dengan mudah seperti
via HP. Tentunya hal-hal yang seperti ini harus jadi perhatian orang tua
terhadap anak-anaknya.

Dengan
alasan tersebut di atas maka kami selaku orang tua sepakat untuk menyekolahkan
anak di SDIT (Sekolah Dasar Islam
Terpadu). Memang disini dikenakan biaya bulanan tapi jika di lihat dari kurikulum
yang ada semoga saja tidak mengecewakan. Harapan kami lainnya adalah semoga
sekolah ini sudah dapat mengcover anak dalam hal pendidikan agama yang selama
ini masih berjalan masing-masing. Di sekolah biasanya diajarkan pendidikan biasa dan di luar sekolah ikut
pengajian dalam arti pendidikan agama. Tapi jika di SDIT sudah dapat mencakup
kedua hal tersebut, tentunyan akan sangat membantu sekali. Untuk SDIT yamg kami
pilih adalah SDIT Nurul Fallah (NUFA) lokasi di Bumi Anggrek dekat dengan area
rumah (Mutiara Gading Riviera). Pilih yang dekat karena terjangkau selain itu
untuk proses pemberangkatan sekolah juga tidak masalah karena Fikri bias
berangkat bareng dengan papahnya dan memang serah jalan ke kantor papahnya
bahkan jamnyanpun sama dengan jam berangtkat papahnya. Alhamdulillah di
mudahkan.

Itu
cerita mengenai Sekolah Dasar
anak kami yang pertama (Fikri Irfan
Syahmi) sedang untuk anak kami yang kedua (Faris Ridwan Syahmi lahir 10
Desember 2010) juga punya cerita. Pada tahun ini (2014) dia juga sudah mulai
masuk Play Grup hanya saja kami dalam hal ini tidak
memasukan Faris di Play Grup melainkan di BIMBA ( Bimbangan Minat Baca dan Belajar Anak Usia Dini) karena ada beberapa alasan
dianataranya: di Bimba to do point, tidak masuk setiap hari, durasi waktu lebih
pendek, tidak terikat dengan seragam, di tuntut dapat baca tulis yang nantinya
sebagai modal masuk SD walaupun terlihat seperti dipkasakan di usia dini, tapi
setelah di jalankan ternyata tidak demikian. Anak masih punya waktu main dan
berkreasi selepas dari Bimba, biaya lebih murah tapi tidak mengurangi kualitas
pengajaran. Itulah kurang lebihnya perihal di Bimba dan bukan berarti di PAUD
itu tidak bagus. Di Play Grup pun bagus, Cuma bagi kami, kami lebih cendrung di
Bimba. Akhirnya kamipun memasukan Faris di Bimba.
Alhamdulillah
kedua-duanya sudah aktif belajar baik di SDIT ataupun Bimba apalgi keduanya
juga sudah khitan, setidaknya sudah terbebas dari kegiatan khitan ke depannya.
(baca edisi khitanan anak). Semoga saja semuanya berjalan dengan lancar karena
niat kami baik memeberikan pendidikan kepada anak. Dimana menuntuut ilmu itu di
wajibkan atas setiap anak laki-laki maupun perempuan.